skip to main content

Studi Komparasi Hasil Pengolahan Pasang Surut Dengan 3 Metode (Admiralty, Least Square Dan Fast Fourier Transform) Di Pelabuhan Malahayati, Banda Aceh

*Lintang Fauzia Ichsari  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Gentur Handoyo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Heryoso Setiyono scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Aris Ismanto scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Jarot Marwoto scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Muh Yusuf scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Azis Rifai  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

 

Pelabuhan Malahayati menjadi alur lintas serta tempat sandar bagi peti kemas domestik. Untuk menjalankan aktifitas pelabuhan secara optimal serta merencanakan pembangunan pelabuhan, pengetahuan mengenai tipe dan karakteristik pasang surut sangat penting. Pengolahan data pasang surut dengan berbagai metode dapat memberikan hasil yang berbeda-beda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasang surut dan komponen harmonik pembangkit pada lokasi penelitian, mengetahui perbandingan hasil pengolahan pasang surut dengan metode admiralty, least square dan fast fourier transform. Serta melakukan prediksi elevasi pasang surut dengan metode least square pada waktu setelah penelitian. Validasi hasil pengolahan pasang surut dilakukan dengan menghitung nilai RMSE hasil pengolahan metode least square terhadap data lapangan. Ketiga metode menghasilkan tipe pasang surut Pelabuhan Malahayati yaitu tipe pasang surut harian ganda. Metode admiralty menghasilkan 9 komponen utama pasang surut, sedangkan metode least square menhasilkan sejumlah 68 komponen. Sementara metode FFT digunakan untuk mengidentifikasi 21 komponen harmonik pasang surut Pelabuhan Malahayati. Didapatkan dominasi komponen harmonik pasang surut pada Pelabuhan Malahayati, yaitu komponen semidiurnal (M2 dan S2). Didapatkan nilai RMSE pada hasil pengolahan sebesar 32 cm, sedangkan RMSE hasil prediksi sebesar 64 cm. Perbedaan nilai formzhal kurang dari 0.02 sedangkan perbedaan nilai amplitudo masing-masing komponen pasang surut kurang dari 0.1 meter.


 

 Malahayati Port serves as crossing lane and transit for domestic container ships. To carry out port activities optimally and design  port development, knowledge of the types and characteristics of the tides in the location is very important. This study was to determine the tidal characteristics and harmonic components of the Malahayati Port, to compare the results of tidal processing using 3 methods (admiralty, least square and fast fourier transform) and to predict the elevation of tides after this study using the least square method. Validation on this study was done by calculating  the RMSE between least square result and field data. All of the 3 methods resulted the Malahayati Port tidal type which was semi diurnal tide. The admiralty method produced 9 major components, while the least square produced 68 of tidal harmonic components. And the FFT is used to identify 21 harmonic components of the Malahayati Port. Obtained that the dominance of the tidal harmonic component at the Malahayati Port was semidiurnal component M2 and S2. Noted that the RMSE value between least square result and field data is 32 cm, while the prediction RMSE is 64 cm. Using 3 methods the Formzhal difference is less than 0.02 while the difference in the amplitude of tidal component is less than 0.1 meters.

 


Fulltext View|Download
Keywords: Pasang surut; Admiralty; Least Square; Fast Fourier Transform; Pelabuhan Malahayati

Article Metrics:

  1. Budiwicaksono R. A. 2013. Pemodelan pola arus tiga kondisi musim berbeda sebagai jalur pelayaran perairan teluk lampung menggunakan software DELFT3D. [skripsi]. Semarang: Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
  2. Fitriana, D., N. Oktaviani, I. U. Khasanah. 2019. Analisa Harmonik Pasang Surut Dengan Metode Admiralty Pada Stasiun Berjarak Kurang Dari 50 Km. Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 6 (1)
  3. Herdia, Adinda. 2016. Penentuan Datum Pasang Surut Di Pelabuhan Sadeng [skripsi]. Yogyakarta: Teknik Geodesi UGM
  4. Lindawati, M. I. Jumarang, A. A. Kushadiwijayanto. 2018. Karakteristik Perambatan Gelombang Pasang Surut di Estuari Kapuas Kecil. Jurnal Laut Khatulistiwa. 1(3): 61-66
  5. Pariwono, J.I. 1989. Kondisi Pasang Surut di Indonesia. Kursus Pasang Surut
  6. P3O-LIPI: Jakarta
  7. Pawlowicz, R. Bob Beardsley and Steve Lentz. 2002. Classical Tidal Harmonic Analysis Including Error Estimates in Matlab Using T Tide. Computers & Geosciences. 28 : 929–937930
  8. Purwanto, Bambang. 2017. Ruang Maritim Di Sisi Barat Pulau Sumatera Yang Diabaikan, Sebuah Tinjauan Historiografis. Paramita: Historical Studies Journal, 27 (2) : 212-228
  9. Rahmat, F.B., Siddhi Saputro dan Gentur Handoyo. 2017. Analisa Laju Sedimentasi Diteluk Krueng Raya dan Sekitarnyakabupaten Aceh Besar. Jurnal Oseanografi. 6 (3) : 485–493
  10. Sitepu, R. S., S. Saputro, A. Satriadi. 2017. Studi Sebaran Sedimen Dasar Di Teluk Krueng Raya Dan Sekitarnya. Jurnal Oseanografi. 6 (4):625 – 632
  11. Syahputra, Henry dan R. Bambang Aditya Nugraha. 2016. Analisis Perbandingan Akurasi Model Prediksi Pasang Surut: Studi Kasus di Selat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Maspari
  12. Wyrtki, Klaus. 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian Waters. The University of California, Scripps Institution of Oceanography Lajolla: California

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.