skip to main content

Karakteristik Arus Pasut Di Perairan Teluk Amurang Menggunakan Pemodelan Numerik

*Bayu Hendra Kusuma orcid  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
I.W. Sumardana E. Putra  -  Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Kurnia Malik  -  Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut, Indonesia
Yulianto Yulianto  -  Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Ardi D. Novianto  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Hariyuda K.D. Cahyanto  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Muh A. A. Fainjit  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Ahmad Yusron  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Al Impron  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia
Baharuddin Baharuddin  -  Program Studi S1 Hidrografi, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Teluk Amurang, Sulawesi Utara, memiliki sistem arus pasut yang kompleks akibat pengaruh faktor geografis dan oseanografi. Studi sebelumnya telah menganalisis pengaruh pasang surut terhadap pola arus serta karakteristik arus berdasarkan periode umur bulan, namun belum secara spesifik membahas pola pergerakan arus pasut dengan resolusi spasial dan temporal yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menganalisis pola arus pasut di Teluk Amurang menggunakan pendekatan numerik dengan validasi yang lebih ketat. Pemodelan numerik dilakukan menggunakan perangkat lunak MIKE 21 dengan modul hidrodinamika (HD). Proses ini mencakup pengumpulan data batimetri, pasang surut, serta pengaturan batas domain. Model yang dihasilkan divalidasi menggunakan nilai Root Mean Square Error (RMSE) untuk memastikan tingkat akurasi hasil simulasi. Validasi model menunjukkan RMSE sebesar 8,1% (stasiun 1), 10% (stasiun 2), dan 8% (stasiun 3), yang masih dalam batas penerimaan (RMSE <40%). Hasil simulasi menunjukkan bahwa arus dominan berasal dari barat dengan kecepatan maksimum 1,37 m/s di stasiun 2 dan 1,2 m/s di stasiun 3, sebelum berbelok ke utara dan barat laut. Arus di stasiun 1 lebih lemah (0,0029–0,017 m/s) karena lokasi yang lebih terlindungi dalam teluk. Dibandingkan studi sebelumnya, penelitian ini menggunakan resolusi spasial dan temporal yang lebih tinggi serta validasi model yang lebih ketat untuk meningkatkan akurasi prediksi pola arus pasut. Hasil penelitian ini memberikan informasi penting bagi keselamatan navigasi, perencanaan pembangunan pesisir, dan analisis transport sedimen di Teluk Amurang.

Fulltext View|Download
Keywords: Arus Pasut; MIKE 21; Pemodelan; Teluk Amurang

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.