BibTex Citation Data :
@article{IJOCE26802, author = {Annisa Lukman and Denny Nugroho Sugianto and Widodo Setiyo Pranowo and Anindya Wirasatriya and Hariyadi Hariyadi}, title = {Analisis Co Tidal Chart dan Perambatan Pasang Surut di Perairan Indonesia Bagian Barat}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {7}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {Co-tidal charts; FES2014; konstanta pasang surut; gelombang}, abstract = { Pembuatan co-tidal chart konstanta harmonik pasang surut ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik pasang surut di wilayah Indonesia bagian barat. Co-Tidal chart memetakan sebaran nilai fase pasang surut di suatu wilayah. Wilayah yang dipetakan adalah perairan Indonesia bagian barat. Wilayah ini dipilih guna melihat pengaruh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik terhadap karakteristik dan kondisi pasang surut di wilayah Indonesia bagian barat. Pembuatan peta pasang surut menggunakan data model FES2014. Pada penelitian ini mengolah 9 konstanta pasang surut yaitu K 1 , O 1 , P 1 , K 2 , M 2 , S 2 , N 2 , M 4 dan MS 4, dalam pembuatan peta pasang surut. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa konstanta harian tunggal yang terdiri atas K 1 , O 1 , P 1 memiliki gelombang pasut yang menjalar dari wilayah Samudera Pasifik khususnya Laut China Selatan dan Teluk Thailand. Untuk konstanta harian ganda yaitu K 2 , M 2 , S 2 , N 2 menjalar dari wilayah Samudera Hindia. Sedangkan konstanta M 4 dan MS 4, terlihat menjalar dari wilayah perairan dangkal dengan sebaran nilai yang rendah. }, issn = {2714-8726}, pages = {157--171} doi = {10.14710/ijoce.v7i2.26802}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/26802} }
Refworks Citation Data :
Pembuatan co-tidal chart konstanta harmonik pasang surut ini dilakukan dengan tujuan mengetahui karakteristik pasang surut di wilayah Indonesia bagian barat. Co-Tidal chart memetakan sebaran nilai fase pasang surut di suatu wilayah. Wilayah yang dipetakan adalah perairan Indonesia bagian barat. Wilayah ini dipilih guna melihat pengaruh Samudera Hindia dan Samudera Pasifik terhadap karakteristik dan kondisi pasang surut di wilayah Indonesia bagian barat. Pembuatan peta pasang surut menggunakan data model FES2014. Pada penelitian ini mengolah 9 konstanta pasang surut yaitu K1, O1, P1, K2, M2, S2, N2, M4 dan MS4, dalam pembuatan peta pasang surut. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa konstanta harian tunggal yang terdiri atas K1, O1, P1 memiliki gelombang pasut yang menjalar dari wilayah Samudera Pasifik khususnya Laut China Selatan dan Teluk Thailand. Untuk konstanta harian ganda yaitu K2, M2, S2, N2 menjalar dari wilayah Samudera Hindia. Sedangkan konstanta M4 dan MS4, terlihat menjalar dari wilayah perairan dangkal dengan sebaran nilai yang rendah.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats