BibTex Citation Data :
@article{IJOCE25459, author = {Hadimas Gaol and Muhammad Helmi and Alfi Satriadi}, title = {Analisis Perubahan Garis Pantai Wilayah Pesisir Menggunakan Metode DSAS (Digital Shoreline Analysis System) Di Pantai Tirang, Tugurejo Kota Semarang}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {7}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Perubahan Garis Pantai; DSAS; Abrasi; Pantai Tirang; Kota Semarang}, abstract = { Kondisi morfologi Pantai Tirang termasuk dalam jenis perairan yang landai dan dangkal. Kawasan ini secara signifikan berpengaruh terhadap pola penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perubahan garis pantai berdasarkan analisis Citra Satelit Sentinel 2A tahun 2018, 2021, dan 2024 menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS), sebuah plugin dari ArcGIS dan mengetahui pengaruh perubahan garis pantai terhadap penggunaan lahan pesisir berdasarkan analisis geospasial menggunakan metode supervised classification. DSAS menghasilkan Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) dari tahun 2018 hingga 2024, dalam kurun waktu 6 tahun. Hasil pengolahan menunjukkan garis pantai di Pantai Tirang memiliki perubahan berupa abrasi pada tahun 2018-2021 mencapai 5,27 ha, sedangkan pada tahun 2021-2024 abrasi mencapai 4,82 ha. Laju abrasi yang dimiliki yaitu 7,92 m/tahun. Variasi penggunaan lahan di Kelurahan Tugurejo terdiri atas badan air, lahan kosong, mangrove, pemukiman dan semak belukar. Dampak dari perubahan garis pantai dari tahun 2018 di Pantai Tirang terhadap penggunaan lahan di Kelurahan Tugurejo ialah badan air mengalami penurunan dengan luas pada tahun 2024 mencapai 224 ha. Selain itu juga menyebabkan penurunan luasan mangrove, pada tahun 2024 luas mangrove tersisa 57,61 ha. }, issn = {2714-8726}, pages = {21--31} doi = {10.14710/ijoce.v7i1.25459}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/25459} }
Refworks Citation Data :
Kondisi morfologi Pantai Tirang termasuk dalam jenis perairan yang landai dan dangkal. Kawasan ini secara signifikan berpengaruh terhadap pola penggunaan lahan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui perubahan garis pantai berdasarkan analisis Citra Satelit Sentinel 2A tahun 2018, 2021, dan 2024 menggunakan metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS), sebuah plugin dari ArcGIS dan mengetahui pengaruh perubahan garis pantai terhadap penggunaan lahan pesisir berdasarkan analisis geospasial menggunakan metode supervised classification. DSAS menghasilkan Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) dari tahun 2018 hingga 2024, dalam kurun waktu 6 tahun. Hasil pengolahan menunjukkan garis pantai di Pantai Tirang memiliki perubahan berupa abrasi pada tahun 2018-2021 mencapai 5,27 ha, sedangkan pada tahun 2021-2024 abrasi mencapai 4,82 ha. Laju abrasi yang dimiliki yaitu 7,92 m/tahun. Variasi penggunaan lahan di Kelurahan Tugurejo terdiri atas badan air, lahan kosong, mangrove, pemukiman dan semak belukar. Dampak dari perubahan garis pantai dari tahun 2018 di Pantai Tirang terhadap penggunaan lahan di Kelurahan Tugurejo ialah badan air mengalami penurunan dengan luas pada tahun 2024 mencapai 224 ha. Selain itu juga menyebabkan penurunan luasan mangrove, pada tahun 2024 luas mangrove tersisa 57,61 ha.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats