skip to main content

Perubahan Ketebalan Lapisan Termoklin akibat Variabilitas Iklim ENSO dan IOD di Perairan Selat Bali

*Georgina Faulia Rachman  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Anindya Wirasatriya orcid  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Heryoso Setiyono orcid  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Selat Bali merupakan perairan semi tertutup yang menghubungkan Laut Bali di bagian utara dan Samudera Hindia di bagian selatan. Perairan ini juga memisahkan Pulau Jawa di sisi barat dan Pulau Bali di sisi timur. Lapisan termoklin merupakan lapisan perairan laut yang dicirikan terjadi penurunan temperatur yang cepat terhadap kedalaman. Kedalaman termoklin merupakan parameter fisis lautan yang letaknya bisa berubah-ubah secara vertikal. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lapisan termoklin yang terdapat di selat Bali dan melihat terdapatnya pengaruh dari variabilitas iklim ENSO dan IOD dengan menggunakan data angin, ONI, DMI dan vertikal temperatur dalam jangka waktu 11 tahun (2010-2020). Ditemukan lapisan termoklin pada bagian utara dan selatan di perairan Selat Bali dengan hasil ketebalan saat kondisi La Niña (2011) sebesar 119,5m, El Niño (2016) sebesar 50m, IOD (+) 2017 sebesar 100,5m dan IOD (-) 2019 sebesar 150,2m pada bagian utara. Sedangkan bagian selatan saat kondisi La Niña (2011) sebesar 190,5m, El Niño (2016) sebesar 19,5m, IOD (+) 2017 sebesar 106,5m dan IOD (-) 2019 sebesar 90,5m. Pada tahun 2016 terjadi peristiwa pendangkalan pada batas bawah di bagian selatan. Peristiwa ini disebabkan karena menguatnya arus lintas Indonesia yang diduga menekan batas atas sehingga lapisan tersebut mengalami pendalaman.

Kata kunci: Perairan Selat Bali, Lapisan Termoklin, ENSO dan IOD

 

The Bali Strait is a semi-enclosed water that connects the Bali Sea in the north and the Indian Ocean in the south. These waters also separate the island of Java on the west side and the island of Bali on the east side. The thermocline layer is a layer of marine waters which is characterized by a rapid decrease in temperature with depth. The depth of the thermocline is a physical parameter of the ocean whose location can vary vertically. This study aims to examine the thermocline layer in the Bali strait and see the influence of ENSO and IOD climate variability using wind, ONI, DMI and vertical temperature data for a period of 11 years (2010-2020). Thermocline layers were found in the northern and southern parts of the waters of the Bali Strait with thickness results under La Nia (2011) conditions of 119.5m, El (2016) of 50m, IOD (+) 2017 of 100.5m and IOD (-) 2019 of 150.2m in the north. While the southern part during La Nia (2011) conditions was 190.5m, El Niño (2016) was 19.5m, IOD (+) 2017 was 106.5m and IOD (-) 2019 was 90.5m. In 2016 there was a silting event at the lower boundary in the southern part. This incident was caused by the strengthening of Indonesian traffic flow, which allegedly suppressed the upper boundary so that the layer was deepened.

Keywords: Bali Strait Waters, Thermocline Layers, ENSO and IOD

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Aaboe, S., E. A. Fanzul, and E. Autret. (2018). Copernicus Marine Service Ocean State Report. Journal of Operational Oceanography, 11(2), 1–3. https://doi.org/10.1080/1755876X.2018.1489208
  2. Aldrian, E. 2008. Meteorologi Laut Indonesia. Jakarta : Badan Meteorologi dan Geofisika
  3. Amri, K., A. Pristna, dan Suprapto. (2014). Karakteristik oseanografi dan kelimpahan fitoplankton di perairan Selat Sunda pada musim timur. Bawal, 6(1), 11–20
  4. B. Priyono., A. Yunanto dan T. Arief, “Karakteristik Oseanografi dalam Kaitannya dengan Kesuburan Perairan di Selat Bali”, Balai Penelitian dan Observasi Laut, Bali, 15 hlm, 2008
  5. Carroll, A. G. O., E. M. Armstrong, H. M. Beggs, M. Bouali, K. S. Casey, et al., (2019). Observational Needs of Sea Surface Temperature. Frontiers in Marine Science, 6, 1–27. https://doi.org/10.3389/fmars.2019.00420
  6. Clark, C.O., Cole, J.E and Webster, J.E. 1999. Indian Ocean SST and Indian Summer Rainfall: Predictive Relationships and Their Decadal Variability. Journal of Climate. 13:2503-2519
  7. Delman, A. S., J. Sprintall, J. L. McClean, and L. D. Telley. (2016). Anomalous Java Cooling at the Initiation of Positive Indian Ocean Dipole Events. Journal of Geophysical Research: Oceans, 121, 5805–5824. https://doi.org/10.1002/2016JC011635
  8. Dombrowsky, E. (2016). For the GLOBAL Ocean Sea Physical Analysis and Forecasting Products GLOBAL _ ANALYSIS _ FORECAST _ PHYS _ 001
  9. _ 002
  10. Flora, S. M., H. Setiyono, dan A. R. Tisiana. (2015). Pengaruh lapisan termoklin terhadap kandungan oksigen terlarut di Samudera Hindia bagian timur. Jurnal Oseanografi, 4, 185–194
  11. Hope, P., P. Reid, S. Tobin, M. Tully, and P. Krummel. (2015). Seasonal climate summary southern hemisphere ( spring 2014 ): El Niño continues to try to break through , and Australia has its warmest spring on record. Australian Meteorological and Oceanographic Journal, 65(2), 267–292. https://doi.org/10.22499/2.6502.006
  12. Horii, T., I. Ueki, and K. Ando. (2018). Coastal Upwelling Events Along the Southern Coast of Java During the 2008 Positive Indian Ocean Dipole
  13. Journal of Oceanography, 74, 499–508. https://doi.org/10.1007/s10872-0180475-z
  14. Hutabarat, M. F., N. P. Purba, S. Astuty, M. L. Syamsuddin, dan A. R. T. D. Kuswardani. (2018). Variabilitas lapisan termoklin terhadap kenaikan mixed layer depth (MLD) di Selat Makassar. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 9(1), 9–21
  15. Iskandar, M. R. (2014). Mengenal indian ocean dipole (IOD) dan dampaknya pada perubahan iklim. Oseana, 39(2), 13–21
  16. Kunarso, S. Hadi, N. S. Ningsih, dan M. S. Baskoro. (2012). Perubahan kedalaman dan ketebalan termoklin pada variasi kejadian ENSO , IOD dan Monsun di Perairan Selatan Jawa hingga Pulau Timor. Ilmu Kelautan, 17(2), 87–98
  17. Kurniawan, R.,Habibie, M.N.,Permana, D.S. 2012. Kajian Daerah Rawan Gelombang Tinggi di Perairan Indonesia. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Volume 13 (3): hlmn 201-212
  18. Le Traon, P., A. Reppucci, P. Estado, A. Reppucci, E. A. Fanjul, et al., (2019)
  19. Systematic Review From Observation to Information and Users : The From Observation to Information and Users : The Copernicus Marine Service Perspective. Frontiers in Marine Science, 6, 1–23
  20. Ningsih, N. S., S. Hadi, dan M. Yusuf, 2002. Upwelling in the Southern Coast of Java and Its Relation to Seasonal Ocean Circulation by Using a Three- Dimensional Ocean Model. Proceeding Pan Ocean Remote Sensing Conference 2:669-672
  21. Nofiyanti, K., Kunarso, dan A. R. T. D. Kuswardani. (2017). Kajian kedalaman mixed layer dan termoklin kaitannya dengan monsun di perairan selatan pulau Jawa. Jurnal Oseanografi, 6(1), 131–143
  22. Nontji. 1993. Laut Nusantara. Buku referensi. Djambatan, Jakarta . 368 hal
  23. Nur’utami, M.N, dan Rahmat, H. 2016. Influences of IOD and ENSO to Indonesian rainfall variability: role of atmosphere-ocean interaction in the Indo-Pacific sector. Procedia Environmental Sciences 33. Hlm: 196 – 203
  24. Oktaviani, N.A., Muh.Ishak, J., dan Andi, I. 2014. Kajian Elevasi Muka Air Laut di Perairan Indonesia Pada Kondisi El Niño dan La Niña. Prisma Fisika Volume II (1). Hlm: 6-10
  25. Pranowo, W. S., B. Hendrajana, S. Burhanuddin, dan A. Supangat. (2003). Akuisisi data temperatur dan salinitas di Samudera Hindia dengan menggunakan argo floats. In Oseanografi untuk Pembangunan Sumberdaya Laut Berkelanjutan (pp. 1–10)
  26. Prasetyo, B., N. Pusparini, dan I. M. Radjawanne. (2019). Profil vertikal suhu laut Banda terkait kejadian El Niño di Pasifik Timur dan Pasifik Tengah. Oseanologi Dan Limnologi Di Indonesia, 4(1), 15–26. https://doi.org/10.14203/oldi.2019.v4i1.171
  27. Ramage, C. S., 1971. Monsoon Meteorology, New York: Academic Press Inc
  28. Rinjani, I.A., dan Bangun, M.S. 2016. Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino. Jurnal Teknik ITS. Volume 5 (2)
  29. Suhana, M. P., F. G. Utama, A. P. Putra, Z. Zibar, M. Sumiran, et al., (2018). Pola dan karakteristik sebaran medan massa , medan tekanan dan arus geostropik perairan Selatan Jawa. Dinamika Maritim, 6(2), 20–25
  30. Syaifullah, M. D. (2015). Suhu permukaan laut perairan Indonesia dan hubungannya dengan pemanasan global. Jurnal Segara, 11(1), 37–47
  31. Tomzack, M. 2000. An Introduction An Physical Oceanography. The Flinders University of South Australia. Australia. 429 pp
  32. Wirasatriya, A., R. Y. Setiawan, and P. Subardjo. (2017). The Effect of ENSO on the Variability of Chlorophyll-a and Sea Surface Temperature in the Maluku Sea. IEEE Journal of Selected Topics in Applied Earth Observations and Remote Sensing, 10(12), 1–6
  33. Wiratmo, J. 1998. La Niña dan El Niño?. Penerbit ITB. Bandung, 30 hal
  34. Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography of The Southeast Asian Water. Naga Report (2). The University of California. Scripps Institution of Oceanography. La Jolla, California

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.