skip to main content

Studi Karakteristik Geospasial Daerah Senyap (Shadow Zone) Menggunakan Pendekatan MMPE (Monterrey-Miami Parabolic Equation) di Perairan Selat Sunda Bagian Selatan

Khalif Keninggan  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Muhammad Helmi  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
*Azis Rifai  -  Department of Oceanography, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Selat Sunda merupakan selat yang berada di dalam ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) dimana kapal selam bebas melewatinya. Pada Selat Sunda terdapat daerah senyap, yaitu daerah bawah air yang tidak dapat dilalui gelombang suara. Sehingga Selat Sunda memiliki posisi strategis dalam segi militer dan keamanan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan daerah senyap dan karakteristik geospasialnya di perairan. Penelitian ini menggunakan metode MMPE (Monterrey-Miami Parabolic Equation) dengan data input berupa batimetri dan jenis sedimen.  Data karakteristik termoklin dan haloklin sebagai validasi. Metode MMPE menghasilkan data dan informasi visual propagasi gelombang suara di dalam kolom perairan yang dapat diinterpretasikan sebagai daerah senyap. Riset ini menunjukkan daerah senyap di Selat Sunda bagian selatan berada di kedalaman 50-200 m dan panjang bervariasi dari 20-55 km dengan luas 265.2 hektar. Keberadaan daerah senyap sesuai dengan kedalaman termoklin yaitu 50-200 meter dan kedalaman dari haloklin yaitu 30-150 meter.

Kata kunci: Shadow zone, sonar, geospasial, MMPE, Selat Sunda

 

The Sunda Strait is located within Indonesia Archipelago Sea Channel, where submarines are free to pass through. The Sunda Strait has a shadow zone, which is an underwater area where sound waves cannot propagate. So that the Sunda Strait has a strategic position in terms of military and state security. This research aims to determine geospatial characteristics of shadow zone in Sunda strait. The MMPE (Monterrey-Miami Parabolic Equation) method uses bathymetry and sediment type as inputs of the program. The Characteristics of thermocline and halocline were used to validated f the results. The MMPE method provides visual information of underwater wave propagation, which is interpreted as a shadow zone. The results showed that using 5000hz frequency and 150 m sound source depth has provided the best information about the shadow zone. This research showed that the shadow zone waslocated at a depth  ranged from 50  to 200 m and has a length that varies from 20-55 km with area wide 265,2 ha. The results also showed that the characteristics of the shadow zone directly influenced by the bathymetric condition of Sunda Strait . The location of the shadow zone corresponds to the depth of thermocline, which was 50-200 m and the depth of halocline, which was 30-150 m. It can be concluded that thermocline and halocline can  affect the depth of the shadow zone  and the characteristic as well.

Keywords: Shadow Zone, Sonar, Geospatial, MMPE, Sunda Strait

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Bada, H I. N., Amhar, F., Octavian, A. 2017. Deteksi Shadow Zone dengan Menggunakan Parabolic Equation dalam Mendukung patrol TNI Angkatan Laut di Selat Makassar. Jurnal Prodi Keamanan Maritim. 3(1): 19 - 34
  2. Kinsler, L.E, R.F, Austin, B.C, Alan dan V.S, James.2000. Fundamental of Acoustics. John Willey & Sons Ltd. New York
  3. Priyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Sidoarjo. Zifatama Publishing
  4. Smith K.B. 2005. Convergence, Stability, and Variability of Shadow Water Acoustic Predictions Using a Split-step Fourier Parabolic Equation Model. Department of Physics. Naval Postgraduate School
  5. Soedewo, A. 2015. Pemberlakukan Ketentuan Bagi Kapal Berbendera Asing Untuk Melintas Di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI)II Ditinjau Dari Perspektif Hukum Negara Indonesia Dan United Convention on The Law of The Sea (UNCLOS)1982. Student Jurnal Universitas Brawijaya
  6. Suharyo, O.S., Adrianto, D., Hidayah, Z.2018. Pengaruh Pergerakan Massa Air dan Distribusi Parameter Temperatur, Salinitas dan Kecepatan Suara Pada Komunikasi Kapal Selam. Jurnal Kelautan, 11(2): 104 - 112
  7. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta
  8. Urick, J. 1983. Principle of Underwater Acoustic. McGraw Hill. New York
  9. Witasari, Y., dan Rubiman. 2003. Sedimen di Selat Sunda: Komposisi, Asal-usul, Proses Pengendapan dan Pengaruh Lingkungan. Jurnal Pesisir dan Pantai Indonesia. 9: 31-38

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.