skip to main content

Pengaruh ENSO dan IOD Terhadap Distribusi Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-a Pada Periode Upwelling di Laut Banda

*Ulfa Oktaviani Nurafifah  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro. , Indonesia
Muhammad Zainuri  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50275, Indonesia
Anindya Wirasatriya  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Indonesia 50275, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Laut Banda merupakan suatu perairan yang memiliki bentuk seperti cekungan (basin). Laut ini memisahkan paparan sunda di sebelah  barat dan paparan sahul  di sebelah timur. Laut Banda memiliki karakteristik oseanografi yang sangat menarik karena sebagai jalur perlintasan ARLINDO. Variabilitas iklim ENSO dan IOD memiliki keterkaitan terhadap SPL dan klorofil-a. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari ENSO dan IOD terhadap distribusi SPL dan klorofil-a pada periode upwelling di Laut Banda. Penelitian ini menggunakan data suhu permukaan laut dari OISST, data klorofil-a dari OC-CCI, data kecepatan angin dari ASCAT, data indeks DMI dan data indeks ONI.Data-data tersebut diolah dengan metode komposit menggunakan bahasa pemrograman IDL (Interactive Data Language). Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data 14 tahun dari Januari 2007-Desember 2020.  Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada fenomena  El-Niño dan IOD Negatif  di Laut Banda menimbulkan SPL rendah dan klorofil-a tinggi. Penurunan anomali SPL berkisar -0,5 oC sampai -1,5 oC dan peningkatan anomali klorofil-a sebesar 0,1 mg/m3 hingga 0,5 mg/m3. Pada saat El-Niño dan IOD Negatif menjadi puncak terjadinya upwelling di Laut Banda. Pada fenomena La-Niña dan IOD Negatif SPL mengalami peningkatan dan klorofil-a menurun. Kenaikan SPL berkisar 0,1 oC sampai 2 oC dan terjadinya penurunan anomali klorofil-a -0,1 mg/m3 hingga -0,4 mg/m3. Pada saat La-Niña dan IOD Negatif  menjadi upwelling terendah di Laut Banda.

Kata kunci: SPL, Klorofil-a, ENSO, IOD, Laut Banda

 

Abstract

The Banda Sea is a water that has a shape like a basin (basin). This sea distinguishes the Sunda shelf in the west and the sahul shelf in the east. The Banda Sea has a very interesting oceanographic characteristics because it is an Indonesian Throughflow crossing route. ENSO and IOD climate variability are related to SST and chlorophyll-a. The purpose of this study was to determine the effect of ENSO and IOD on the distribution of SST and chlorophyll-a in the upwelling period in the Banda Sea. This study uses sea surface temperature data from OISST, chlorophyll-a data from OC-CCI, wind speed data from ASCAT, DMI index data and ONI index data. The data is processed by a composite method using the IDL (Interactive Data Language) programming language. The data used in this study are 14 years of data from January 2007-December 2020. The results of this study indicate that the El-Niño and Negative IOD phenomena in the Banda Sea cause a low SST and a high chlorophyll-a. The decrease in SST anomaly ranged from -0.5 oC to -1.5 oC and the increase in chlorophyll-a anomaly ranged from 0.1 mg/m3 to 0.5 mg/m3. The time of El-Niño and Negative IOD became the peak of upwelling in the Banda Sea. When the La-Niña and Negative IOD phenomena occur, the SST increases and the chlorophyll-a decreases. The increase in SST ranged from 0.1 oC to 2 oC and the decrease in chlorophyll-a anomaly ranged from -0.1 mg/m3 to -0.4 mg/m3. The time of La-Niña and Negative IOD, is the lowest upwelling in the Banda Sea.

Keywords: SPL, chlorophyll-a, ENSO, IOD, Banda Sea

Fulltext View|Download
Keywords: SPL, Klorofil-a, ENSO, IOD dan Laut Banda

Article Metrics:

  1. Anggraeni, R.I., S. Widagdo., dan Rahyono.2017. Hubungan Upwelling dengan Jumlah Tangkapan Ikan Cakalang Pada Musim Timur di Perairan Tamperan, Pacitan. Seminar Nasional Kelautan XII. B74-80
  2. Fadika,U., Rifai,A., dan Rochadi, B.2014. Arah dan Kecepatan Angin Musiman Serta Kaitannya dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut di Selatan Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Oseanografi. Vol 3 (3):429-437
  3. Haryanto., Y.D., Hadiman., R.Agdialta., dan N.F. Riama.2021. Pengaruh El Nino Terhadap Pola Distribusi Klorofil-a dan Pola Arus di Wilayah Perairan Selatan Maluku. Jurnal Kelautan Tropis. 24 (3):364-374
  4. Hestiningsih, Y. Prasetyo, B. Sasmito, dan A. Wirasatriya.2017.Identifikasi Kawasan Upwelling Berdasarkan Variabilitas Klorofil-a, Suhu Permukaan Laut dari Data Citra Aqua Modis Tahun 2003-2015 dan Arus (Studi Kasus: Perairan Nusa Tenggara Timur). Jurnal Geodesi Undip. Vol 6 (1)
  5. Kunarso, R.P.Situmorang, S.Y.Wulandari, dan A.Ismanto.2018.Variability of Upwelling in Bone Bay and Flores Sea. International Journal of Civil Engineering and Technology (IJCIET), 9(10):742-751
  6. Kunarso, S. Hadi, N. S. Ningsih, dan M. S. Baskoro. 2011. Variabilitas Suhu dan Klorofil-a di Daerah Upwelling pada Variasi Kejadian ENSO dan IOD di Perairan Selatan Jawa sampai Timor. Jurnal Ilmu Kelautan, 16:171-180
  7. Marpaung, S.,Faristyawan, R., Purwanto, A.D.,Asriningrum,W., Suhadha, A.G.,Prayogo, T., and Sitorus, J. (2020). Analysis of Water Productivity in The Banda Sea Based on Remote Sensing Satellite Data. International Journal of Remote Sensing and Earth Sciences, 17 (1). pp. 25-34
  8. Martono. 2009. Karakteristik dan Variabilitas Bulanan Angin Permukaan di Perairan Samudera Hindia.Makara Sains., 13 (2):157-162
  9. Mustikasari, E., L.C.Dewi., A.Heriati., dan W.S. Pranowo.2015. Pemodelan Pola Arus Barotropik Musiman 3 Dimensi (SD) untuk Mensimulasikan Fenomena Upwelling di Perairan Indonesia. Jurnal Segara. 11 (1):25-35
  10. Pitipaldi, K, A. Bakhtiar, dan H. Suliantoro. 2018.Analisis Korelasi Spearman SNI ISO Standar Sistem Manajemen Kualitas Terhadap Hak Kekayaan Industrial di indonesia: 160-197
  11. Prasetyo, B., N. Pusparini, dan I.M. Radjawanne.2019. Profil Vertikal Suhu Laut Banda terkait Kejadian El-Niñodi Pasifik Timur dan Pasifik Tengah. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. Vol 4 (1):15-26
  12. Rakhmaputri, N. 2010. Kajian Variabilitas Upwelling di Perairan Selatan Bali,Nusa Tenggara Barat, dan Laut Sawu dengan Menggunakan Penginderaan Jauh. Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung
  13. Ratnawati, H. ., R.Hidayat, A.Bey, & T.June. (2016). Upwelling di Laut Banda dan Pesisir Selatan Jawa serta Hubungannya dengan ENSO dan IOD. Omni-Akuatika, 12(3), 119–130. https://doi.org/10.20884/1.oa.2016.12.3.134
  14. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung
  15. Sukresno, B., & K.I.Suniada. (2008). Observasi Pengaruh ENSO terhadap Produktivitas Primer dan Potensi Perikanan dengan Menggunakan Data Satelit Laut Banda (pp. 97–107)
  16. Susanto, R.D., A.L. Gordon, and Q. Zheng. 2001. Upwelling Along the Coast of Java and Sumatra and Its Relation to ENSO. J. Geophysical Research Letters, American Geophysical Union. USA,Vol. 28, No. 8,p. 1599-1602
  17. Tapilatu, Y. . (2016). Profil Oseanografi Biologi Laut Banda: Sebuah Tinjauan Kritis. Omni Akuatika, 12(2), 58–66
  18. Tjasyono, B.,A.Lubis, I. Juaeni, Ruminta, dan S.W.B.Harijono.2008.Dampak Variasi Temperatur Samudera Pasifik dan Hindia Ekuatorial Terhadap Curah Hujan di Indonesia, J.Sains Dirgant, 5(2): 83-95
  19. Wirasatriya, A., Setiawan, R. Y., & Subardjo, P. (2017). The Effect of ENSO on the Variability of Chlorophyll-a and Sea Surface Temperature in the Maluku Sea. IEEE Journal of Selected Topics in Applied Earth

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.