BibTex Citation Data :
@article{IJOCE14177, author = {Dia Marganita and Jarot Marwoto and Rikha Widiaratih}, title = {Kajian Pergerakan Mikroplastik dengan Parcels di Perairan Pulau Sintok, Kepulauan Karimunjawa}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {mikroplastik; particle tracking; Parcels; Karimunjawa}, abstract = { Mikroplastik adalah partikel kecil dari sampah plastik yang mengalami fragmentasi selama berada di alam. Ukurannya yang kecil dan ketahanannya yang lama menyebabkan mikroplastik berbahaya jika terakumulasi di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga kajian mengenai pergerakan mikroplastik perlu dilakukan untuk mengetahui persebaran mikroplastik yang sudah berada di lingkungan, terutama lingkungan laut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pergerakan (tujuan dan sumber) mikroplastik di Perairan Pulau Sintok. Pulau Sintok merupakan salah satu pulau di Kepulauan Karimunjawa yang menjadi destinasi singgah dan bertelur penyu. Pulau Sintok, sebagai pulau yang tidak berpenghuni, memiliki potensi untuk terkontaminasi partikel mikroplastik yang terbawa oleh pergerakan arus. Pergerakan mikroplastik dilakukan dengan pemodelan particle tracking dengan Parcels dan model GOFS 3.1 yang telah divalidasi dengan data pengukuran arus ADCP. Pemodelan particle tracking menggunakan dua skenario, yaitu forward time dan backward time dengan masing-masing runtime 7 hari, 30 hari, dan 60 hari pada Musim Peralihan I tahun 2020. Dari pemodelan particle tracking , partikel mikroplastik bergerak menuju arah timur laut Laut Jawa dan diduga berasal dari Pulau Kemujan dan utara Pulau Jawa, tepatnya yaitu Sungai Cisanggarung, Kota Cirebon, dan Sungai Citarum. Kata kunci : Mikroplastik, Particle Tracking, Parcels , Karimunjawa Abstract Study of Microplastic Movement with Parcels in Sintok Island Waters, Karimunjawa Archipelago Microplastics are small particles of plastic waste that undergo fragmentation while in nature. Their small size and long durability make microplastics dangerous if they accumulate in side living things. A study of microplastic movement needs to be carried out to determine the distribution of microplastics that are already in the environment, especially the marine environment. This research was conducted to understand the movement (destination and source) of microplastics in Sintok Island Waters. Sintok Island is one of the islands in the Karimunjawa Archipelago that is also a stopping-by and spawning destination for sea turtles. Sintok Island, as an uninhabited island, has the potential to be contaminated with microplastic particles carried by sea currents. The movement of microplastics is carried out using particle tracking modeling with Parcels and the GOFS 3.1 model which has been validated with ADCP current data. The particle tracking modeling uses two scenarios, namely forward time and backward time with runtime of 7 days, 30 days, and 60 days in the Transition season I 2020 for each scenario. From the particle tracking modeling, microplastic particles move towards the northeast of the Java Sea and are estimated to have come from Kemujan Island and northern Java Island, namely Cisanggarung River, Cirebon City, and Citarum River. Keywords: Microplastic, Particle Tracking, Parcels, Karimunjawa }, issn = {2714-8726}, pages = {22--28} doi = {10.14710/ijoce.v4i2.14177}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/14177} }
Refworks Citation Data :
Mikroplastik adalah partikel kecil dari sampah plastik yang mengalami fragmentasi selama berada di alam. Ukurannya yang kecil dan ketahanannya yang lama menyebabkan mikroplastik berbahaya jika terakumulasi di dalam tubuh makhluk hidup. Sehingga kajian mengenai pergerakan mikroplastik perlu dilakukan untuk mengetahui persebaran mikroplastik yang sudah berada di lingkungan, terutama lingkungan laut. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pergerakan (tujuan dan sumber) mikroplastik di Perairan Pulau Sintok. Pulau Sintok merupakan salah satu pulau di Kepulauan Karimunjawa yang menjadi destinasi singgah dan bertelur penyu. Pulau Sintok, sebagai pulau yang tidak berpenghuni, memiliki potensi untuk terkontaminasi partikel mikroplastik yang terbawa oleh pergerakan arus. Pergerakan mikroplastik dilakukan dengan pemodelan particle tracking dengan Parcels dan model GOFS 3.1 yang telah divalidasi dengan data pengukuran arus ADCP. Pemodelan particle tracking menggunakan dua skenario, yaitu forward time dan backward time dengan masing-masing runtime 7 hari, 30 hari, dan 60 hari pada Musim Peralihan I tahun 2020. Dari pemodelan particle tracking, partikel mikroplastik bergerak menuju arah timur laut Laut Jawa dan diduga berasal dari Pulau Kemujan dan utara Pulau Jawa, tepatnya yaitu Sungai Cisanggarung, Kota Cirebon, dan Sungai Citarum.
Kata kunci: Mikroplastik, Particle Tracking, Parcels, Karimunjawa
Abstract
Study of Microplastic Movement with Parcels in Sintok Island Waters, Karimunjawa Archipelago
Microplastics are small particles of plastic waste that undergo fragmentation while in nature. Their small size and long durability make microplastics dangerous if they accumulate inside living things. A study of microplastic movement needs to be carried out to determine the distribution of microplastics that are already in the environment, especially the marine environment. This research was conducted to understand the movement (destination and source) of microplastics in Sintok Island Waters. Sintok Island is one of the islands in the Karimunjawa Archipelago that is also a stopping-by and spawning destination for sea turtles. Sintok Island, as an uninhabited island, has the potential to be contaminated with microplastic particles carried by sea currents. The movement of microplastics is carried out using particle tracking modeling with Parcels and the GOFS 3.1 model which has been validated with ADCP current data. The particle tracking modeling uses two scenarios, namely forward time and backward time with runtime of 7 days, 30 days, and 60 days in the Transition season I 2020 for each scenario. From the particle tracking modeling, microplastic particles move towards the northeast of the Java Sea and are estimated to have come from Kemujan Island and northern Java Island, namely Cisanggarung River, Cirebon City, and Citarum River.
Keywords: Microplastic, Particle Tracking, Parcels, Karimunjawa
Article Metrics:
Last update:
View My Stats