BibTex Citation Data :
@article{IJOCE14308, author = {Haidar Wiyadi and Muslim Muslim and Jarot Marwoto}, title = {Pemodelan Hidrodinamika pada Musim Barat di Pantai Gosong Kalimantan Barat sebagai Calon Tapak PLTN Pertama di Indonesia pada Tahun 2025}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {Model Hidrodinamika, Musim Barat, Pantai Gosong}, abstract = { Indonesia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Pembangunan rencananya akan dimulai tahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi hidrodinamilka di perairan Pantai Gosong pada musim barat. Model hidrodinamika bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan sebaran berbagai macam limbah radionuklida yang terlepas ke lautan ketika PLTN mengalami kecelakaan. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pemodelan 2D. Model disimulasikan menggunakan Modul Hidrodinamika pada software MIKE 21 dengan skenario selama 15 hari dengan kondisi saat pasang tertinggi dan surut terendah pada Januari 2025. Berdasarkan hasil yang didapat, perairan Pantai Gosong memiliki tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Parameter angin berperan lebih besar terhadap hidrodinamika. Hasil model menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kondisi pasang tertinggi dan surut terendah, yang mana kecepatan arus saat surut terendah lebih besar ketimbang kecepatan arus saat pasang tertinggi. Pola pergerakan arus saat kondisi pasang dominan ke arah timur laut dengan kecepatan 0,010 m/s – 0,610 m/s, arah arus berasal dari selatan kemudian berbelok ke arah timur laut. Pola pergerakan arus pada saat kondisi surut dominan ke arah barat laut dengan kecepatan sebesar 0,010 m/s – 1,021 m/s, arah arus berasal dari timur laut kemudian berbelok ke arah barat laut. Kata kunci : Model Hidrodinamika, Musim Barat, Pantai Gosong Abstract Indonesia plans to build the first nuclear power plant (NPP) in Gosong Coast, Bengkayang Regency, West Kalimantan Province. Construction is planned to start in 2025. This study aims to analyze the hydrodynamic conditions in the waters of Gosong Beach in the west monsoon. The hydrodynamic model can be used as a reference for estimating the distribution of various kinds of radionuclide waste that is released into the ocean when a nuclear power plant has an accident. The method used is quantitative method with 2D modeling. This model is simulated using the Hydrodynamics Module on MIKE 21 software with a scenario for 15 days which includes conditions during the highest and lowest tides in January 2025. Based on the results obtained, the waters of Gosong Beach have mixed semidiurnal tidal type. Wind parameters play a greater role in hydrodynamic conditions. The model results show a significant difference between the highest and lowest tide conditions, where the current velocity at the lowest low tide is greater than the current velocity at the highest tide. The pattern of current movement during tidal conditions is dominant to the northeast at a speed of 0.010 m/s – 0.610 m/s, with the current direction coming from the south and then turning to the northeast. The pattern of current movement at low tide is dominant to the northwest with a speed of 0.010 m/s – 1.021 m/s, with the current direction coming from the northeast and then turning to the northwest. Keywords: Hydrodinamic Model, West Monsoon, Gosong Coast }, issn = {2714-8726}, pages = {97--106} doi = {10.14710/ijoce.v4i2.14308}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/14308} }
Refworks Citation Data :
Indonesia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama di Pantai Gosong, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Pembangunan rencananya akan dimulai tahun 2025. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi hidrodinamilka di perairan Pantai Gosong pada musim barat. Model hidrodinamika bisa dijadikan acuan untuk memperkirakan sebaran berbagai macam limbah radionuklida yang terlepas ke lautan ketika PLTN mengalami kecelakaan. Metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan pemodelan 2D. Model disimulasikan menggunakan Modul Hidrodinamika pada software MIKE 21 dengan skenario selama 15 hari dengan kondisi saat pasang tertinggi dan surut terendah pada Januari 2025. Berdasarkan hasil yang didapat, perairan Pantai Gosong memiliki tipe pasang surut campuran condong ke harian ganda. Parameter angin berperan lebih besar terhadap hidrodinamika. Hasil model menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kondisi pasang tertinggi dan surut terendah, yang mana kecepatan arus saat surut terendah lebih besar ketimbang kecepatan arus saat pasang tertinggi. Pola pergerakan arus saat kondisi pasang dominan ke arah timur laut dengan kecepatan 0,010 m/s – 0,610 m/s, arah arus berasal dari selatan kemudian berbelok ke arah timur laut. Pola pergerakan arus pada saat kondisi surut dominan ke arah barat laut dengan kecepatan sebesar 0,010 m/s – 1,021 m/s, arah arus berasal dari timur laut kemudian berbelok ke arah barat laut.
Kata kunci: Model Hidrodinamika, Musim Barat, Pantai Gosong
Abstract
Indonesia plans to build the first nuclear power plant (NPP) in Gosong Coast, Bengkayang Regency, West Kalimantan Province. Construction is planned to start in 2025. This study aims to analyze the hydrodynamic conditions in the waters of Gosong Beach in the west monsoon. The hydrodynamic model can be used as a reference for estimating the distribution of various kinds of radionuclide waste that is released into the ocean when a nuclear power plant has an accident. The method used is quantitative method with 2D modeling. This model is simulated using the Hydrodynamics Module on MIKE 21 software with a scenario for 15 days which includes conditions during the highest and lowest tides in January 2025. Based on the results obtained, the waters of Gosong Beach have mixed semidiurnal tidal type. Wind parameters play a greater role in hydrodynamic conditions. The model results show a significant difference between the highest and lowest tide conditions, where the current velocity at the lowest low tide is greater than the current velocity at the highest tide. The pattern of current movement during tidal conditions is dominant to the northeast at a speed of 0.010 m/s – 0.610 m/s, with the current direction coming from the south and then turning to the northeast. The pattern of current movement at low tide is dominant to the northwest with a speed of 0.010 m/s – 1.021 m/s, with the current direction coming from the northeast and then turning to the northwest.
Keywords: Hydrodinamic Model, West Monsoon, Gosong Coast
Article Metrics:
Last update:
View My Stats