BibTex Citation Data :
@article{IJOCE13505, author = {Syakirah Sopyan and Sugeng Widada and Agus Suryoputro and Aris Ismanto}, title = {Analisis Stabilitas Lereng Pada Perencenaan Seawall di Pantai Slamaran, Pekalongan}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {4}, year = {2023}, keywords = {}, abstract = { Perencanaan pembangunan seawall yang dilakukan pada Pantai Slamaran dilakukan agar dapat mengurangi dampak erosi yang terjadi Pantai Slamaran. Dalam proses perencanaannya, perlu dilakukan analisis stabilitas lereng agar mengetahui potensi longsoran rotasi pada bangunan seawall . Tujuan dilakukan penelitian ini adalah menganalisis nilai faktor keamanan yang akan menunjukkan keadaan lereng yang akan direncanakan. Pada penelitian ini, analisis dilakukan pada dua rancangan kemiringan yang berbeda, yaitu perbandingan kemiringan 1:1,5 dan perbandingan kemiringan 1:2 di keadaan Highest High Water Level (HHWL) dan Lowest Low Water Level (LLWL). Berdasarkan hasil analisis, rancangan seawall dengan perbandingan kemiringan 1:1,5 menunjukkan kedaan lereng kritis. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai faktor keamanan sebesar 1,332 pada keadaan HHWL dan 1,368 pada keadaan LLWL. Sementara itu, rancangan seawall dengan perbandingan kemiringan 1:2 menunjukkan lereng stabil. Hal ini dibuktikan dengan nilai faktor keamanan lereng sebesar 1,906 pada keadaan HHWL dan 1,921 pada keadaan LLWL. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa rancangan seawall dengan perbandingan kemiringan 1:2 memiliki potensi longsoran rotasi yang lebih kecil dibandingkan rancangan seawall dengan perbandingan 1:1,5. Kata kunci : Seawall , Faktor Keamanan, Stabilitas Lereng, Slamaran, Pekalongan Analysis of Slope Stability in Seawall Planning at Slamaran Beach, Pekalongan The seawall development planning carried out on Slamaran Beach was carried out in order to reduce the impact of erosion that occurred on Slamaran Beach. In the planning process, it is necessary to analyze slope stability in order to determine the potential for rotational avalanches in seawall buildings. The purpose of this research is to analyze the value of the safety factor, which will indicate the state of the slope that will be planned. In this study, the analysis was carried out on two different slope designs, namely a slope ratio of 1:1,5 and a slope ratio of 1:2 in the states of the Highest High Water Level (HHWL) and the lowest low water level (LLWL). Based on the results of the analysis, the seawall design with a slope ratio of 1:1,5 indicates a critical slope. This is evidenced by the results of the safety factor values of 1,332 at the HHWL and 1,368 at the LLWL. Meanwhile, the seawall design with a slope ratio of 1:2 shows a stable slope. This is evidenced by the value of the slope safety factor of 1,906 at the HHWL and 1,921 at the LLWL. From these results, it can be concluded that the seawall design with a slope ratio of 1:2 has a smaller potential for rotational landslides than the seawall design with a ratio of 1:1,5 . Keywords: Seawall, safety factor, slope stability, Slamaran, Pekalongan }, issn = {2714-8726}, pages = {44--61} doi = {10.14710/ijoce.v4i4.13505}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/13505} }
Refworks Citation Data :
Perencanaan pembangunan seawall yang dilakukan pada Pantai Slamaran dilakukan agar dapat mengurangi dampak erosi yang terjadi Pantai Slamaran. Dalam proses perencanaannya, perlu dilakukan analisis stabilitas lereng agar mengetahui potensi longsoran rotasi pada bangunan seawall. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah menganalisis nilai faktor keamanan yang akan menunjukkan keadaan lereng yang akan direncanakan. Pada penelitian ini, analisis dilakukan pada dua rancangan kemiringan yang berbeda, yaitu perbandingan kemiringan 1:1,5 dan perbandingan kemiringan 1:2 di keadaan Highest High Water Level (HHWL) dan Lowest Low Water Level (LLWL). Berdasarkan hasil analisis, rancangan seawall dengan perbandingan kemiringan 1:1,5 menunjukkan kedaan lereng kritis. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai faktor keamanan sebesar 1,332 pada keadaan HHWL dan 1,368 pada keadaan LLWL. Sementara itu, rancangan seawall dengan perbandingan kemiringan 1:2 menunjukkan lereng stabil. Hal ini dibuktikan dengan nilai faktor keamanan lereng sebesar 1,906 pada keadaan HHWL dan 1,921 pada keadaan LLWL. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa rancangan seawall dengan perbandingan kemiringan 1:2 memiliki potensi longsoran rotasi yang lebih kecil dibandingkan rancangan seawall dengan perbandingan 1:1,5.
Kata kunci: Seawall, Faktor Keamanan, Stabilitas Lereng, Slamaran, Pekalongan
Analysis of Slope Stability in Seawall Planning at Slamaran Beach, Pekalongan
The seawall development planning carried out on Slamaran Beach was carried out in order to reduce the impact of erosion that occurred on Slamaran Beach. In the planning process, it is necessary to analyze slope stability in order to determine the potential for rotational avalanches in seawall buildings. The purpose of this research is to analyze the value of the safety factor, which will indicate the state of the slope that will be planned. In this study, the analysis was carried out on two different slope designs, namely a slope ratio of 1:1,5 and a slope ratio of 1:2 in the states of the Highest High Water Level (HHWL) and the lowest low water level (LLWL). Based on the results of the analysis, the seawall design with a slope ratio of 1:1,5 indicates a critical slope. This is evidenced by the results of the safety factor values of 1,332 at the HHWL and 1,368 at the LLWL. Meanwhile, the seawall design with a slope ratio of 1:2 shows a stable slope. This is evidenced by the value of the slope safety factor of 1,906 at the HHWL and 1,921 at the LLWL. From these results, it can be concluded that the seawall design with a slope ratio of 1:2 has a smaller potential for rotational landslides than the seawall design with a ratio of 1:1,5.
Keywords: Seawall, safety factor, slope stability, Slamaran, Pekalongan
Article Metrics:
Last update:
View My Stats