skip to main content

Inventarisasi Kejadian Banjir Rob Kota Semarang Periode 2012 - 2020

*Afif Arwin Egaputra  -  Departmen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia, Indonesia
Dwi Haryo Ismunarti  -  Departmen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275, Indonesia, Indonesia
Widodo Setiyo Pranowo  -  Pusat Riset Kelautan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Kota Semarang merupakan salah satu wilayah pesisir yang rentan terhadap fenomena banjir rob. Banjir rob merupakan fenomena di mana air laut masuk dan menggenangi daratan. Banyak faktor yang mampu mempengaruhi terbentuknya banjir rob seperti pasang surut, kenaikan muka air laut, dan dorongan angin kencang yang menghasilkan gelombang tinggi. Tujuan dari inventarisasi kejadian banjir rob ini adalah untuk menentukan faktor dominan banjir rob yang terjadi pada kawasan Kota Semarang. Pada penelitian ini, data tanggal kejadian banjir rob yang terjadi bersumber dari media massa serta data bencana alam BPBD Kota Semarang. Data Angin dari European Center for Medium Range Weather Forecast (ECMWF), data curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan data prediksi pasang surut oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) juga turut digunakan untuk analisis dalam mengidentifikasi faktor dominan banjir rob. Berdasarkan hasil penelitian, kejadian banjir rob pada Kota Semarang umumnya terjadi pada bulan Desember hingga Februari dan Mei hingga Juli dengan pasang purnama menjadi faktor dominan di musim peralihan 1 dan musim timur dan angin kencang yang diikuti curah hujan tinggi menjadi faktor dominan di musim barat.

 

Kata kunci: Inventarisasi Banjir rob, Semarang, Pasang Surut, Curah Hujan, Angin

 

Abstract

 

Inventory of Tidal Flood Events in Semarang City for the Periode 2012-2020

 

Semarang is one of many coastal areas that are vulnerable to coastal flooding. Coastal flooding is a phenomenon where sea water enters and inundates the land.  Many factors influence the formation of coastal flood including tides, rising sea levels, and strong wind that produce high waves. The purpose of this coastal flood inventory is to determine the dominant factor of coastal flood that occurred in Semarang. In this study, the date of the coastal flood that occurred is sourced from the mass media and natural disaster data by BPBD Semarang. Wind data from European Center for Medium Range Weather Forecast (ECMWF), rainfall data from Meteorology, Climatology, and Geophysical Agency (BMKG), and tidal prediction from Geospatial Information Agency (BIG) are also used for analysis in identifying the dominant factor for coastal flooding. Based on the result of the study, coastal flooding in Semarang City generally occurs in December to February and May to July with spring tide become the dominant factor during the first transitional monsoon and the east monsoon and strong winds followed by high rainfall become the dominant factors during the west monsoon.

 

Keywords: Coastal flood Inventory, Semarang, Tides, Rainfall, Wind

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Budiman, A. S., dan I. H. Supriadi. 2019. Potensi Kejadian Rob di Pesisir Probolinggo Serta Perbandingan Kondisinya Antara Musim Barat dan Musim Timur Berdasarkan Data Oseanografi dan Meteorologi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(3) : 667 – 681
  2. Chandra, K. R., dan D. Supriharjo. 2013. Mitigasi Bencana Banjir Rob di Jakarta Utara. Jurnal Teknik POMITS, 2(1) : 25 - 30
  3. Erlani, R., dan W. H. Nugrahandika. 2019. Ketangguhan Kota Semarang dalam menghadapi Bencana Banjir Pasang Air Laut (Rob). Journal of Regional and Rural Development Planning. 3(1) : 47 – 63
  4. Guillory, A., dan M. Giusti. 2021. ERA5 : How to Calculate Wind Speed and Wind Direction from U and V Components of the Wind?. Diakses pada 10 April 2021, dari https://confluence.ecmwf.int/pages/viewpage.action?pageId=133262398
  5. Hanifah, F., dan N. S. Ningsih. 2018. Identifikasi Tinggi dan Jarak Genangan Daerah Rawan Bencana Rob di Wilayah Pantai Utara Jawa yang Disebabkan Gelombang Badai Pasang dan Variasi Antar Tahunan. Jurnal Teknik Sipil, 25 (1) : 81 – 86
  6. Ikhsyan, N., C. Muryani, dan P. Rintayati. 2017. Analisis Sebaran, Dampak, dan Adaptasi Masyarakat Terhadap Banjir Rob di Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan Gayamsari Kota Semarang. Jurnal GeoEco, 3(2) : 145 – 156
  7. Ismanto, A., A. Wirasatriya, M. Helmi, A. Hartoko, dan Prayogi. 2009. Model Sebaran Penurunan Tanah di Wilayah Pesisir Semarang. Ilmu Kelautan, 14(4) : 189 – 196
  8. Ismunarti, D. A., A. Satriadi, dan A. Rifai. 2014. Pemodelan ARIMA untuk Prakiraan Kenaikan Muka Air Laut dan Dampaknya Terhadap Luas Sebaran Rob Tahun 2020 di Semarang. Statistika, 2(2) : 15 – 23
  9. Jamalludin, K. I. F., T. M. Alam, dan W. S. Pranowo. 2016. Identifikasi Banjir Rob Periode 2013 – 2015 Di Kawasan Pantai Utara Jakarta. Jurnal Chart Datum, 2(2) : 1 – 11
  10. Satriadi, A. 2017. Peramalan Tinggi dan Periode Gelombang Signifikan Di Perairan Dangkal (Studi Kasus Perairan Semarang).Buletin Oseanografi Marina, 6(1) : 17 – 23
  11. Setiyono, H., M. Helmi, I. B. Prasetyawan, M. Yusuf, dan A. Rifai. 2020. Perubahan Morfologi Muara Sungai di Pesisir Kota Semarang dalam Penanggulangan Banjir dan Rob. Indonesian Journal of Oceanography, 2(2)
  12. Widada, S., M. Zainuri, G. Yulianto, A. Satriadi, Y. J. Wijaya, dan M. Helmi. 2020. Mitigation of Floodwaters Inundation Due to Land Subsidence in the Coastal Area of Semarang City. IOP Conference Series : Earth and Environmental Science, 530(012006)
  13. Williams, J. J., L. S. Esteves, G. L. Lymbery, A. Plater, A. J. Souza, dan Worsley. 2020. The Coastal Flooding by Extreme Events (CoFEE) Project
  14. World Meteorological Organization. 2017. Manual on Codes Internasional Codes Volume 1 Part A. WMO, Geneva

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.