skip to main content

Pengaruh Kondisi Oseanografi Terhadap Pola Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Mangunharjo, Kota Semarang

*Johanna R N D Purba  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Heryoso Setiyono scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Warsito Atmodjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Muslim Muslim scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Sugeng Widada scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perairan Mangunharjo merupakan perairan yang terletak di Kota Semarang dan banyak dijadikan sebagai tempat pusat berbagai kegiatan vital seperti perumahan penduduk, pertambakan, rekreasi dan tak kalah penting sarana perhubungan. Dinamika pesisir yang terjadi di Perairan Mangunharjo yaitu sedimentasi dan abrasi menjadi permasalahan yang sering terjadi. Penanganan dinamika pantai memerlukan kajian terkait sedimen dasar perairan untuk memperoleh solusi yang tepat terhadap permasalahan. Target yang ingin diperoleh dari studi ini untuk mengetahui pengaruh dari faktor oseanografi seperti arus, gelombang, angin, pasut dan lainnya terhadap pola sebaran sedimen dasar. Data penelitian yang digunakan berupa data sedimen dasar sebagai data pengukuran lapangan, sementara untuk data arus laut, gelombang laut, angin, pasang surut, batimetri, debit sungai bersumber data sekunder. Pengolahan data sedimen dasar menggunakan metode granulometri, pengolahan data gelombang dan angin menggunakan metode SMB dan data pasang surut diolah dan dianalisa menggunakan metode admiralty. Hasil penelitian diperoleh bahwa Perairan Mangunharjo didominasi oleh ukuran butir pasir, lanau, dan lempung yang tersebar pada kedalaman 1 - 5 meter. Persentase sebaran sedimen dengan jenis lempung lebih besar di setiap stasiun. Faktor oseanografi yaitu arus, gelombang dan pasang surut memiliki pengaruh terhadap persebaran dan jenis sedimen. Arus adalah faktor oseanografi yang paling berpengaruh terhadap sebaran sedimen dasar perairan Mangunharjo.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Astuti, E. H., Ismanto, A., dan Saputro, S. (2016). Studi Pengaruh Gelombang Terhadap Transport Sedimen di Perairan Timbulsloko Kabupaten Demak Jawa Tengah. Journal of Oceanography, 5(1): 77-85
  2. Azhar, R. M., A. Wurjanto dan N. Yuanita. 2011. Studi Pengamanan Pantai Tipe Pemecah Gelombang Tenggelam di Pantai Tanjung Kait. Jurnal Program Magister Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Air., 10(1): 1-22
  3. Bayhaqi, A. dan C. M. Dungga. 2015. Distribusi butiran sedimen di pantai Dalegan, Gresik, Jawa Timur. DEPIK., 4(3): 153-159
  4. Bird, E. F. 1984. Coast and Introduction to Coastal Geomorphology. Third Edition.Basil Blackwell, Inc. USA. 360 hlm
  5. Bird, E. C. F. and Ongkosongo, O. S. R. 1980. Enviromental Changes on the Coasts of Indonesia. Tokyo: The United Nations University
  6. [CERC] Coastal Engineering Research Center. 1984. Shore Protection Manual Volume I, 4th ed., U.S. Army Coastal Engineering Research Center, Washington D. C., 337
  7. Dahuri, R., Jacub R., Sapta P. G. dan M. J. Sitepu. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. P.T. Pradnya Paramitha. Jakarta
  8. Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang [DKP]. 2009. Perikanan dan Kelautan dalam Angka 2009: Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang
  9. Erdian, O., Satriadi, A., dan Atmodjo, W. 2017. Studi Sebaran Jenis Sedimen Dasar Di Perairan Pantai Marina Ancol Jakarta. Journal of Oceanography, 6(1): 203-212
  10. Fadhli, R., Setiyono, H., Subardjo, P., dan Agustiadi, T. 2017. Pengaruh Pola Arus Laut Terhadap Sedimen Dasar Di Perairan Pulau Lirang Maluku Barat Daya. Journal of Oceanography, 6(4): 588-598
  11. Fadilla, L., Subiyanto, S., dan Suprayogi, A. 2017. Analisis arah dan prediksi persebaran fisik wilayah kota semarang tahun 2029 menggunakan sistem informasi geografis dan CA Markov model. Jurnal Geodesi Undip, 6(4): 517-525
  12. Fajrin, F. M., Muskananfola, M. R., dan Hendrarto, B. (2016). Karakteristik Abrasi dan Pengaruhnya terhadap Masyarakat di Pesisir Semarang Barat. Journal of Management of Aquatic Resources, 5(2): 43-50
  13. Folk, R. L. and Ward. 1957. Brazos River bar: A Study in Significance of Grain Size Parameter. Journal of Sedimentary Petrology, 27: 3-26
  14. Gemilang, W. A., U. J. Wisha dan G. A. Rahmawan. 2017. Distribusi Sedimen Dasar Sebagai Identifikasi Erosi Pantai di Kecamatan Brebes Menggunakan Analisis Granulometri. Jurnal Kelautan., 10(1): 55-66
  15. Hadi, S. Ivonne M. Radjawane. 2009. Arus Laut. Institut Teknologi Bandung, Bandung
  16. Hartati, R., Pribadi, R., Astuti, R. W., dan Yesiana, R. 2016. Kajian pengamanan dan perlindungan pantai di wilayah pesisir Kecamatan Tugu dan Genuk, Kota Semarang. Jurnal Kelautan Tropis, 19(2): 95-100
  17. Kurniawan, A. dan R. A. Pradana. 2016. Pemodelan Aliran Material Sedimen Akibat Arus Pasang Surut Untuk Pemeliharaan Kedalaman Perairan Pelabuhan (Studi Kasus: Pelabuhan Tanjung Perak-Teluk Lamong, Surabaya). GEOID., 12(1): 60-67
  18. Istiqomah, F., B. Sasmito dan F. J. Amarrohman. 2016. Pemantauan Perubahan Garis Pantai Menggunakan Aplikasi Digital Shoreline Anaysis System (DSAS) Studi Kasus: Pesisir Kabupaten Demak. Jurnal Geodesi Undip., 5(1): 78-89
  19. Ongkosongo, S. R. Otto dan Suyarso.1989. Pasang Surat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI, Jakarta, 257 hlm
  20. Pettijohn, F. J. 1975. Sedimentary Rocks. Harper & Row, Publishers. New York. Pickard, G. L. and W. J. Emery.1990. Descriptive Physical Oceanography AnIntroduction. 5th Enlarged Edition (In SI Units). Pergamon Press, Oxford
  21. Pipkin, B.W., D.S Gorsline., R. E. Casey and D.E. Hammond. 1987. Laboratory Exercises in Oceanography. 2nd Edition. W.H. Freeman and Company, New York
  22. Prayudha, B. dan Suyarso. 2015. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Pemetaan Genangan Rob dengan Studi Kasus, in: Kondisi Lingkungan Pesisir & Perairan Probolinggo, Jawa Timur. LIPI Press, Jakarta, 163 hlm
  23. Saputra, A. D., Setiyono, H., & Saputro, A. A. D. 2016. Pemetaan Batimetri dan Sedimen Dasar di Perairan Karangsong, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Buletin Oseanografi Marina, 5(1): 38-43
  24. Subandi. 2011. Deskriptif Kualitatif Sebagai Satu Metode Dalam Penelitian Pertunjukan. Institut Seni Indonesia Surakarta. Harmonia. 11(2)
  25. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta, Bandung, 330 hlm
  26. Romimohtarto K dan Juwana S. 1999. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi-LIPI
  27. Siregar, C. R. E., Handoyo, G., dan Rifai, A. (2014). Studi pengaruh faktor arus dan gelombang Terhadap sebaran sedimen dasar di perairan Pelabuhan kaliwungu Kendal. Journal of Oceanography, 3(3): 338-346
  28. Triatmodjo, B. 1999. Teknik Pantai. Beta Offset, Yogyakarta, 397 hlm
  29. ___________. 2012. Perencanaan Bangunan Pantai, 979-8541-58-2, Beta Offset, Yogyakarta.,490 hlm
  30. Wyrtki, K. 1961. Phyical oceanography of the south east Asian waters. California: Institute Oceanography
  31. Yuniastuti, E. 2016. Identifikasi tipologi dan dinamika, potensi dan permasalahan, dan strategi pengelolaan Wilayah kepesisiran di Wilayah kepesisiran Demak. Jurnal Geografi, 8(1)

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.