Evaluasi Dampak Sertifikasi Halal pada UMKM Produsen Makanan dan Minuman Anggota Desa Preneur Model K45PAK

Abstract

Dengan diterbitkannya Undang-undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH), permasalahan kehalalan mendapatkan kejelasan posisi dan tempat di Indonesia. Desa Preneur adalah salah pilar dari Program Desa Mandiri Budaya yang dibiayai dengan dana keistimewaan DIY. Salah satu model pengembangan Desa Preneur adalah K45PAK (Kiblat 4-5 Pancer Adiluhung Kawentar) yang salah satu kegiatan pembinaannya adalah mendorong produsen makanan dan minuman untuk memperoleh sertifikat halal. Sertifikat halal sangat diharapkan depat meningkatkan kinerja UMKM (omzet penjualan dan laba) sehingga berdampak pada kesejahteraan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat secara mendalam dampak sertifikat halal terhadap perkembangan usaha makanan dan minuman UMKM anggota Desa Preneur Model K45PAK serta merekomendasikan kebijakan dan strategi bisnis untuk meningkatkan kinerja bisnis UMKM tersebut. Metode penelitan yang digunakan adalah kombinasi antara metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan metode kuantitatif dengan pendekatan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sertifikat Halal tidak selalu berdampak pada omzet penjualan dan laba. Sertifikat Halal tidak langsung berdampak pada peningkatan omzet penjualan dan laba, tetapi melalui peningkatan kepercayaan diri produsen dalam memasarkan dan kepercayaan dan penerimaan konsumen sehingga terjadi peningkatan segmen pasar dan jumlah pelanggan. Peningkatan kualitas produk di luar Sertifikat Halal (kualitas produk, kualitas kemasan dan legalitas lainnya) dan strategi pemasaran (analisis pasar, merek dagang, pengemasan, pembuatan konten pemasaran dan penggunaan media pemasaran yang sesuai) sangat diperlukan agar Sertifikat Halal berdampak pada peningkatan omzet penjualan dan laba.

Kata Kunci: Sertifikat Halal, dampak, omzet penjualan, laba, Desa Preneur