BibTex Citation Data :
@article{Halal13675, author = {Akbar Taufiq and Andika Hendro and Erbert Ferdy D and W Widayat and Leonardo Edward}, title = {Pemurnian Minyak Goreng Bekas dengan Menggunakan Adsorbent Zeolit dan Bleaching Earth}, journal = {Indonesia Journal of Halal}, volume = {4}, number = {1}, year = {2022}, keywords = {Minyak goreng, adsorbsi, Zeolit, Bleaching earth, bilangan asam}, abstract = { Abstr ak Penggunaan minyak goreng berulang kali akan mengalami penurunan kualitas minyak goreng dan mutu bahan pangan yang digoreng. Hal ini dikarenakan terjadinya oksidasi warna, hidrolisa dan polimerisasi pada minyak goreng tersebut. Oleh karena itu perlu adanya usaha efisiensi pengolahan minyak goreng bekas agar dapat dimanfaatkan kembali dengan masih memenuhi standard persyaratan kesehatan, yaitu dengan cara adsorbsi. Penelitian ini bertujan untuk mempelajari pengaruh suhu, % bleching earth dan kecepatan pengadukan. Prosedur percobaan dalam penelitian meliputi dua perlakuan. Pertama, 38 gr zeolit alam yang telah diaktifkan dicampur dengan minyak goreng pada suhu 60 0 C kemudian disaring. Selanjutnya penambahan % bleaching earth pada suhu dan kecepatan tertentu, kemudian disaring. Pada perlakuan yang kedua, NaOH 1,1% dicampur dalam minyak goreng, tambahkan NaCl jenuh dan air panas sampai larut, kemudian disaring. 38 gr zeolit dimasukkan ke dalam minyak goreng pada suhu 60 0 C kemudian disaring. Selanjutnya ditambahkan % bleaching earth pada suhu dan kecepatan tertentu, kemudian disaring. Proses selanjutnya produk dianalisa bilangan asam, bilangan peroksida, kadar air dan tingkat absorbansinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemurnian minyak goreng dengan bilangan asam 4,8, bilangan peroksida 20,5 (perlakuan 1) sedangkan bilangan asam 5,2, bilangan peroksida 20 (perlakuan 2) yang perolehannya dipengaruhi faktor suhu, % bleaching earth dan kecepatan pengadukan dengan faktor yang paling berpengaruh adalah kecepatan pengadukan. Kondisi terbaik dari pemurnian minyak goreng bekas adalah pada 20% Bleaching earth, suhu 100 0 C dengan kecepatan pengadukan optimasi 1000 rpm. }, issn = {2656-4963}, pages = {16--24} doi = {10.14710/halal.v4i1.13675}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijh/article/view/13675} }
Refworks Citation Data :
Abstrak
Penggunaan minyak goreng berulang kali akan mengalami penurunan kualitas minyak goreng dan mutu bahan pangan yang digoreng. Hal ini dikarenakan terjadinya oksidasi warna, hidrolisa dan polimerisasi pada minyak goreng tersebut. Oleh karena itu perlu adanya usaha efisiensi pengolahan minyak goreng bekas agar dapat dimanfaatkan kembali dengan masih memenuhi standard persyaratan kesehatan, yaitu dengan cara adsorbsi. Penelitian ini bertujan untuk mempelajari pengaruh suhu, % bleching earth dan kecepatan pengadukan. Prosedur percobaan dalam penelitian meliputi dua perlakuan. Pertama, 38 gr zeolit alam yang telah diaktifkan dicampur dengan minyak goreng pada suhu 600C kemudian disaring. Selanjutnya penambahan % bleaching earth pada suhu dan kecepatan tertentu, kemudian disaring. Pada perlakuan yang kedua, NaOH 1,1% dicampur dalam minyak goreng, tambahkan NaCl jenuh dan air panas sampai larut, kemudian disaring. 38 gr zeolit dimasukkan ke dalam minyak goreng pada suhu 600C kemudian disaring. Selanjutnya ditambahkan % bleaching earth pada suhu dan kecepatan tertentu, kemudian disaring. Proses selanjutnya produk dianalisa bilangan asam, bilangan peroksida, kadar air dan tingkat absorbansinya. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemurnian minyak goreng dengan bilangan asam 4,8, bilangan peroksida 20,5 (perlakuan 1) sedangkan bilangan asam 5,2, bilangan peroksida 20 (perlakuan 2) yang perolehannya dipengaruhi faktor suhu, % bleaching earth dan kecepatan pengadukan dengan faktor yang paling berpengaruh adalah kecepatan pengadukan. Kondisi terbaik dari pemurnian minyak goreng bekas adalah pada 20% Bleaching earth, suhu 1000C dengan kecepatan pengadukan optimasi 1000 rpm.
Article Metrics:
Last update: