skip to main content

Skenario Tata Ruang Penanganan Banjir Sub-DAS Piji Kabupaten Kudus

Mahardhika Gita Rama  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
*Adjie Pamungkas orcid scopus  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Tata ruang yang tepat dapat berperan dalam pengurangan risiko banjir. Tata ruang yang optimal meningkatkan fungsi lahan sebagai media resapan air serta mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan. Tata ruang pada Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Piji menunjukkan kondisi yang tidak optimal. Wilayah DAS ini terkategori kritis akibat perkembangan permukiman, penjarahan hasil hutan, dan penebangan liar. Penjarahan dan penebangan liar Kawasan Gunung Muria selama lebih dari 20 tahun menjadikan kawasan ini rentan dan berisiko banjir di wilayah hilir. Permodelan SWAT (Soil Water Assessment Tool) terhadap 31 sub-sub DAS menghasilkan temuan bahwa terdapat 6 daerah yang berpotensi banjir. Keenam daerah ini mencakup sub-sub-DAS 14, 15, 17, 20, 26, dan 31 dengan volume banjir total 154.294,82 m3 dalam sehari pada kondisi curah hujan tertinggi. Penelitian ini mengembangkan skenario penanganan banjir menggunakan analisis sensitivitas dan permodelan SWAT. Dari hasil analisis, skenario ke-4 terpilih sebagai skenario penanganan banjir yang paling optimal dengan strategi berupa: (1) konversi penggunaan lahan menjadi daerah bervegetasi dan penampungan air seperti hutan, ruang terbuka hijau, dan kolam; (2) peningkatan praktek infrastruktur hijau pada area permukiman seperti bioswale, green roof, dan rainwater harvesting; dan (3) peningkatan kapasitas, kemiringan, dan bentuk drainase.
Fulltext View|Download
Keywords: Banjir, Penggunaan Lahan, Infrastruktur Hijau, Infrastruktur Abu-Abu, Skenario Penanganan Banjir

Article Metrics:

  1. Adikari, Y., & Yoshitani, J. (2009). Global Trends in Water-Related Disasters: an Insight for Policymakers The United Nations World Water Development Report 3 Water in a Changing World. Unesco, 28
  2. Agonafir, C., Lakhankar, T., Khanbilvardi, R., Krakauer, N., Radell, D., & Devineni, N. (2023). A Review of Recent Advances in Urban Flood Research. Water Security, 19(July), 100141. https://doi.org/10.1016/j.wasec.2023.100141
  3. Aji, D. U. (2021). Tanggul Sungai Piji Jebol, Puluhan Rumah di Kudus Kebanjir. DetikNews
  4. Aji, D. U. (2023). Banjir Masih Genangi 5 Kecamatan di Kudus, Ratusan Warga Mengungsi. DetikJateng. Diakses dari https://www.medcom.id/nasional/daerah/0k8RQEaN-dua-titik-banjir-di-jalur-pantura-timur-kudus
  5. Akbar, R. (2023). Tiga Bulan Pertama Tahun 2023, Sembilan Desa di Kudus Terendam Banjir Hingga Tiga Kali. Tribunnews. Diakses dari https://muria.tribunnews.com/2023/03/03/tiga-bulan-pertama-tahun-2023-sembilan-desa-di-kudus-terendam-banjir-hingga-tiga-kali?page=2
  6. Aldrian, E., Karmini, M., & Budiman. (2011). Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia (D. Sucahyono & I. Budiani (eds.)). Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Kedeputian Bidang Klimatologi BMKG
  7. Anggraini, T. A. (2018). Evaluasi Sistem Drainase Dalam Upaya Penanggulangan Banjir di Kelurahan Lumpue Kecamatan Bacukiki Barat Kota Parepare. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
  8. Arnold Jr, C. L., & Gibbons, C. J. (1996). Impervious surface coverage: the emergence of a key environmental indicator. Journal of the American planning Association, 62(2), 243-258
  9. Bakornas PB. (2007). Pengenalan Karakteristik Bancana dan Upaya Mitigasinya Di Indonesia
  10. Bappeda Kabupaten Kudus. (2013). Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Kudus. Bapedda Kabupaten Kudus, 1–162
  11. BNPB. (2022). Pemetaan Risiko Bencana DAS Juwana. BNPB. Diakses dari https://bnpb.go.id/berita/pemetaan-risiko-bencana-das-juwana
  12. Chandrappa, A. K., & Biligiri, K. P. (2016). Pervious Concrete as a Sustainable Pavement Material-Research Findings and Future Prospects: A State-of-the-Art Review. Construction and Building Materials, 111, 262–274. https://doi.org/10.1016/j.conbuildmat.2016.02.054
  13. Chen, W., Wang, W., Huang, G., Wang, Z., Lai, C., & Yang, Z. (2021). The Capacity of Grey Infrastructure in Urban Flood Management: A comprehensive Analysis of Grey Infrastructure and the Green-Grey Approach. International Journal of Disaster Risk Reduction, 54(January), 102045. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102045
  14. Denchak, M. (2019). Green Infrastructure: How to Manage Water in a Sustainable Way. NRDC. Diakses dari https://www.nrdc.org/stories/green-infrastructure-how-manage-water-sustainable-way#whatis
  15. Department of consumer and business Services. (2019). Oregon Smart Guide: Rainwater Harvesting
  16. Elkins, A. (2017). The gen on green roofs. Build magazine, 160
  17. EPA. (2022). What is Green Infrastructure? Environmental Protection Agency
  18. Feloni, E., Anayiotos, A., & Baltas, E. (2022). A Spatial Analysis Approach for Urban Flood Occurrence and Flood Impact Based on Geomorphological, Meteorological, and Hydrological Factors. Geographies, 2(3), 516–527. https://doi.org/10.3390/geographies2030031
  19. Galloway, G., Brody, S., Reilly, A., & Highfield, W. E. (2018). The Growing Threat of Urban Flooding: A National Challenge 2018. In University of Maryland & Texas A&M University
  20. Giang, P. Q., & Vy, T. T. (2021). Will Climate Change Exacerbate the Economic Damage of Flood to Agricultural Production? A Case Study of Rice in Ha Tinh Province, Vietnam. Frontiers in Environmental Science, 9(June), 1–13. https://doi.org/10.3389/fenvs.2021.643947
  21. Hasan, F. M., Parman, S., & Aji, A. (2016). Sebaran Spasial Lahan Kritis Untuk Prioritas Rehabilitasi Berbasis Sistem Informasi Geografis Dan Penginderaan Jauh Di Das Juwana Hulu Muria. Geo-Image, 5(1), 1–5
  22. Hendri, A. (2016, January). Analisis Metode Intensitas Hujan Pada Stasiun Hujan Pasar Kampar Kabupaten Kampar. In Proceedings ACES (Annual Civil Engineering Seminar) (Vol. 1, pp. 297-304)
  23. Hilmi, M. F. (2018). Analisis Sistem Drainase Untuk Menanggulangi Banjir Pada Kawasan Mapoldasu Medan. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
  24. Jati, R. (2021). Sebanyak 10.672 Jiwa Terdampak Banjir di Kabupaten Kudus. BNPB. Diakses dari https://bnpb.go.id/berita/sebanyak-10-672-jiwa-terdampak-banjir-di-kabupaten-kudus
  25. Jiwandhana, A. (2022). Balai Desa Golantepus Kudus Dikepung Banjir. Muria News
  26. Justiari, M. P. J., & Widi, H. (2023). Banjir Lumpuhkan Sepertiga Wilayah Kudus. Kompas. Diakses dari https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/03/02/banjir-lumpuhkan-sepertiga-wilayah-kudus
  27. Khadka, A., Kokkonen, T., Niemi, T. J., Lähde, E., Sillanpää, N., & Koivusalo, H. (2020). Towards Natural Water Cycle in Urban Areas: Modelling Stormwater Management Designs. Urban Water Journal, 17(7), 587–597. https://doi.org/10.1080/1573062X.2019.1700285
  28. Kiedrzyńska, E., Kiedrzyński, M., & Zalewski, M. (2015). Sustainable Floodplain Management for Flood Prevention and Water Quality Improvement. Natural Hazards, 76(2), 955–977. https://doi.org/10.1007/s11069-014-1529-1
  29. Kwiatkowski, M., Welker, A. L., Traver, R. G., Vanacore, M., & Ladd, T. (2007). Evaluation of an Infiltration Best Management Practice Utilizing Pervious Concrete. Journal of the American Water Resources Association, 43(5), 1208–1222. https://doi.org/10.1111/j.1752-1688.2007.00104.x
  30. Li, Y. H., Tung, C. P., & Chen, P. Y. (2017). Stormwater management toward water supply at the community scale—A case study in northern Taiwan. Sustainability, 9(7), 1206. https://doi.org/10.3390/su9071206
  31. Mado, L., & Bastian, A. (2018). Korelasi Pemeliharaan Drainase terhadap Kejadian Banjir di Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar
  32. Malingreau, J., & Christiani, R. (1981). A Land Cover/Land Use Classification for Indonesia. The Indonesia Journal of Geoghraphy, 13–50
  33. Miardini, A., Gunawan, T., & Murti, S. H. (2016). Kajian Degradasi Lahan Sebagai Dasar Pengendalian Banjir Di Das Juwana. Majalah Geografi Indonesia, 30(2), 134-141. https://doi.org/10.22146/mgi.15633
  34. Mustofa, A. (2022). Kritis, Puncak 29 Pegunungan Muria Kudus Butuh Rehabilitasi. Radar Kudus. Diakses dari https://radarkudus.jawapos.com/kudus/691647719/kritis-puncak-29-pengunungan-muria-kudus-butuh-rehabilitasi
  35. Nazaruddin, A. (2020). Di Kawasan Pegunungan Muria, Jateng, Tujuh Sub-DAS Kritis. Antara News. Diakses dari https://www.antaranews.com/berita/1331538/di-kawasan-pegunungan-muria-jateng-tujuh-sub-das-kritis
  36. Pamungkas, A., & Purwitaningsih, S. (2019). Green and Grey Infrastructures Approaches in Flood Reduction. International Journal of Disaster Resilience in the Built Environment, 10(5), 343–362. https://doi.org/10.1108/IJDRBE-03-2019-0010
  37. Pannell, D. J. (1989). Sensitivity Analysis: Strategies, Methods, Concepts, Examples
  38. Perdana, A. P. (2020). Tujuh Sub-Daerah Aliran Sungai Kawasan Muria di Jateng Kritis. Diakses dari https://www.kompas.id/baca/nusantara/2020/11/22/tujuh-sub-daerah-aliran-sungai-kawasan-muria-kritis/
  39. PKPLH Kudus. (2022). Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kudus. Diakses dari https://pkplh.kuduskab.go.id/site/media/Buku-II.-DIKPLHD-Kudus-kab.2021.pdf
  40. Pratama, S. I. (2021). Hanya 108 DAS yang Diprioritaskan untuk Dipulihkan hingga 2024. BETAHITA. Diakses dari https://betahita.id/news/lipsus/6953/hanya-108-das-yang-diprioritaskan-untuk-dipulihkan-hingga-2024.html?v=1645264997
  41. Purwitaningsih, S. (2017). Skenario Pengurangan Banjir Berdasarkan Tata Guna Lahan di Daerah Aliran Sungai Kedurus Menggunakan Model Hidrologi SWAT (Doctoral dissertation, Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
  42. Qin, Y. (2020). Urban flooding mitigation techniques: A systematic review and future studies. Water, 12(12), 3579. https://doi.org/10.3390/w12123579
  43. Rahayu S, Widodo R.H., van Noordwijk M, Suryadi I & Verbist B. (2009). Monitoring air di daerah aliran sungai. Bogor, Indonesia. World Agroforestry Centre - Southeast Asia Regional Office. 104 p
  44. Raseukiy, H. I. (2022). Krisis! Ini Sejumlah Sungai Strategis Nasional yang Terancam Kelestariannya. Depok Lestari. Diakses dari https://depoklestari.com/krisis-ini-sejumlah-sungai-strategis-nasional-yang-terancam-kelestariannya/
  45. Rokhim, A. (2022). Digerus Erosi, Sungai Juwana Pati Perlu Normalisasi. Radar Kudus. Diakses dari https://radarkudus.jawapos.com/nasional/691651627/digerus-erosi-sungai-juwana-pati-perlu-normalisasi
  46. Rosyidie, A. (2013). Banjir: fakta dan dampaknya, serta pengaruh dari perubahan guna lahan. Jurnal perencanaan wilayah dan kota, 24(3), 241-249. DOI: 10.5614/jpwk.2013.24.3.1
  47. Salsabila, A., & Nugraheni, I. L. (2020). Pengantar Hidrologi. Diakses dari http://repository.lppm.unila.ac.id/26780/1/PENGANTAR HIDROLOGI.pdf
  48. Sari, S. (2022). Sungai Juwana Erosi, BPDAS: Kawasan Kendeng Harus Reboisasi. Harian Muria. Diakses dari https://harianmuria.com/news/sungai-juwana-erosi-bpdas-kawasan-kendeng-harus-direboisasi/
  49. SEMCOG. (2008). Low Impact Development Manual for Michigan A Design Guide for Implementers and Reviewers. 512
  50. Shani, R. (2021). Dua Titik Banjir di Jalur Pantura Timur Kudus. Medcom.Id. Diakses dari https://www.medcom.id/nasional/daerah/0k8RQEaN-dua-titik-banjir-di-jalur-pantura-timur-kudus
  51. Shuster, W. D., Bonta, J., Thurston, H., Warnemuende, E., & Smith, D. R. (2005). Impacts of Impervious Surface on Watershed Hydrology: A Review. Urban Water Journal, 2(4), 263–275. https://doi.org/10.1080/15730620500386529
  52. Sudarto. (2009). Analisis Pengaruh Perubahan Tata Guna Lahan terhadap Peningkatan Jumlah Aliran Permukaan. Universitas Sebelas Maret
  53. Sun, X., Li, R., Shan, X., Xu, H., & Wang, J. (2021). Assessment of Climate Change Impacts and Urban Flood Management Schemes in Central Shanghai. International Journal of Disaster Risk Reduction, 65(August 2020), 102563. https://doi.org/10.1016/j.ijdrr.2021.102563
  54. Syahfri, R. R. (2020). Kajian Banjir Sungai Juwana dengan Pemodelan Hidrodinamik untuk Estimasi Potensi Kerugian Lahan Pertanian [Universitas Gajah Mada]. Diakses dari https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/187410#filepdf
  55. Toosi, A. S., Danesh, S., Ghasemi Tousi, E., & Doulabian, S. (2020). Annual and Seasonal Reliability of Urban Rainwater Harvesting System Under Climate Change. Sustainable Cities and Society, 63(July), 102427. https://doi.org/10.1016/j.scs.2020.102427
  56. Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan, Beta Offset. Yogyakarta. Hal, 195-273
  57. Ula, V. M. (2023). Terdampak Banjir, 2.500 Warga Temulus Kudus Pilih Bertahan di Rumah. Muria News
  58. Utami, K. D. (2023). Tanggul Sungai Sepanjang 23 Kilometer di Jateng Kritis. Kompas. Diakses dari https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/02/23/tanggul-sungai-sepanjang-23-kilometer-di-jateng-kritis?
  59. Vijayaraghavan, K. (2016). Green Roofs: A Critical Review on the Role of Components, Benefits, Limitations and Trends. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 57, 740–752. https://doi.org/10.1016/j.rser.2015.12.119
  60. Wahid, A. M. Y. (2014). Pengantar Hukum Tata Ruang. Kencana
  61. Wartapati. (2021). Lahan Kritis Gunung Muria Parah, Ganjar Ajak Warga Menanam Pohon. Wartapati. Diakses dari https://wartapati.com/lahan-kritis-gunung-muria-parah-ganjar-ajak-warga-menanam-pohon/
  62. Wijanarko, M. (2022). DAS Juwana Masuk Program Prioritas Nasional Pemetaan Risiko Bencana. Timlo Net. Diakses dari https://timlo.net/baca/68719761554/das-juwana-masuk-program-prioritas-nasional-pemetaan-risiko-bencana/
  63. Winchell, M., Srinivasan, R., Di Luzio, M., & Arnold, J. G. (2013). ArcSWAT User’s Guide
  64. Yusuf, S. M. (2010). Kajian Respon Perubahan Penggunaan Lahan terhadap Karakteristik Hidrologi pada DAS Cirasea Menggunakan Model MWSWAT. Sekolah Pasca Sarjana IPB. IPB University

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.