skip to main content

Dana Desa dan Upaya Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Subang

*Teguh Aditia Pratama  -  IPB University, Indonesia
Bambang Juanda  -  IPB University, Indonesia
Sri Mulatsih  -  IPB University, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Proses pembangunan wilayah selalu disertai dengan isu sosial didalamnya seperti kemiskinan dan ketimpangan pendapatan terutama di daerah perdesaan. Dana Desa merupakan amanat Undang-Undang Desa Nomor 6 sebagai bentuk implementasi kebijakan dalam mendorong pemerataan pembangunan di wilayah perdesaan. Kajian ini bertujuan untuk dapat memetakan kemiskinan secara spasial serta mengetahui faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap kemiskinan di Kabupaten Subang. Perhitungan Indeks Moran menunjukkan sebaran spasial kemiskinan di Kabupaten Subang memiliki pola menggerombol (clustered) dengan nilai indeks sebesar 0.425. Selain itu, terdapat 42 Desa yang berada dalam cluster High-High dan 48 desa yang masuk ke dalam Cluster Low-Low berdasarkan Moran Scatterplot. Adapun faktor berpengaruh terhadap kemiskinan berdasarkan analisis regresi yaitu jarak tempuh dari desa ke ibukota kabupaten, belanja bidang pemerintahan, belanja bidang pembangunan, belanja bidang pemberdayaan, luas sawah dan luas desa.
Fulltext View|Download
Keywords: Kemiskinan, Dana Desa, Indeks Moran, Regresi

Article Metrics:

  1. Arfianto, A. E. W., & Balahmar, A. R. U. (2014). Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Desa. JKMP (Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik), 2(1), 53-66. https://doi.org/10.21070/jkmp.v2i1.408
  2. Artino, A., Juanda, B., & Mulatsih, S. (2019). The Relationship of Village Funds to Poverty. Tataloka. 21(3):381–389. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.3.381-389
  3. Azhari. (2019). Efektivitas Dana Desa terhadap Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. [Tesis, IPB University)
  4. Aziz, N. L. L. (2016). Otonomi Desa dan Efektivitas Dana Desa. Jurnal Penelitian Politik. 13(2):193–211. https://doi.org/10.14203/JPP.V13I2.575
  5. Bourguignon F. (2004). The Poverty, Growth, Inequality Triangle (ICRIER Working Paper No.125). Indian Council for Research on International Economic Relations. http://www.icrier.org/pdf/wp125.pdf.
  6. Badan Pusat Statistik. (2019). Tingkat Kemiskinan Kota, Desa, dan Desa Kota. Diakses dari https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/30/1494/jumlah-penduduk-miskin-persentase-penduduk-miskin-dan-garis-kemiskinan-1970-2017.html
  7. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat. (2020). Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten dan Kota di Jawa Barat. Diakses dari https://jabar.bps.go.id/indicator/23/51/1/persentase-penduduk-miskin.html
  8. Hasibuan, S. N., Juanda, B., & Mulatsih, S. (2019). Analisis Sebaran dan Faktor Penyebab Kemiskinan Di Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Agribisnis Indonesia. 7(2):79–91. https://doi.org/10.29244/jai.2019.7.2.79-91
  9. Irawadi, A., Juanda, B., & Munibah, K. (2020). Analisis Kemiskinan Spasial dan Kaitannya dengan Sertifikasi dan Penggunaan Lahan Pertanian di Kabupaten Mamuju. Tataloka. 22(1): 70–82. https://doi.org/10.14710/tataloka.22.1.70-82
  10. Juanda, B. (2009.). Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. Bogor:IPB Press
  11. Juanda, B., & Heriwibowo, D. (2016). Konsolidasi Desentralisasi Fiskal Melalui Reformasi Kebijakan Belanja Daerah Berkualitas. Jurnal Ekonomi & Kebijakan Publik. 7(1):15–28
  12. Lee, J., & Wong, D. W. S. (2001). Statistical Analysis with ArcView GIS. New Jersey (US): John Wiley & Sons Inc
  13. Lin, J. Y. F., & Zhiqiang Liu. (2000). Fiscal Decentralization and Economic Growth in China. Journal of Economic Development and Cultural Change. 49(1):1–21. https://doi.org/10.1080/00036840903427208
  14. Manembu, R. R., Kusen, A. W. S., & Deeng, D. (2019). Padat Karya Sebagai Kontribusi Kehidupan Masyarakat Pada Penggunaan Dana Desa (Studi Kasus Desa Kaneyan Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan). Holistik. 2(2): 1–21
  15. Mehta, A. K., Bhide, S., Kumar, A., & Shah, A. (2018). Poverty, Chronic Poverty and Poverty Dynamics: Policy Imperatives. Singapore:Springer. https://doi.org/10.1007/978-981-13-0677-8
  16. Nashwari, I. P., Rustiadi, E., & Siregar, H. (2016). Analisis Spasial Kelembagaan Petani dan Kemiskinan Petani Tanaman Pangan Menggunakan Geographically Weighted Regression (GWR) di Provinsi Jambi. Majalah Ilmiah Globe. 18(2):83–94.
  17. Nurwati, N. (2008). Kemiskinan : Model Pengukuran, Permasalahan dan Alternatif Kebijakan. Jurnal Kependudukan Padjadjaran. 10(1):245-387
  18. Rustiadi, E., Saefulhakim, S., & Panuju, D. R. (2011). Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta:Crestpent Press dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia
  19. Sugiyarto, Mulyo, J. H., & Seleky, R. N. (2015). Kemiskinan Dan Ketimpangan Pendapatan Rumah Tangga di Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Agro Ekonomi. 26(2):115–120. https://doi.org/10.22146/agroekonomi.17264
  20. Sukanto, S., Juanda, B., Fauzi, A., & Mulatsih, S. (2019). Analisis Spasial Kemiskinan dengan Pendekatan Geographically Weighted Regression: Studi Kasus Kabupaten Pandeglang dan Lebak. Tataloka. 21(4):669-677. https://doi.org/10.14710/tataloka.21.4.669-677
  21. Supriyadi E., Mariani S., & Sugiman. (2017). Perbandingan Metode Partial Least Square (PLS) dan Principal Component Regression (PCR) untuk Mengatasi Multikolinearitas pada Model Regresi Linear Berganda. Unnes Journal of Mathematics. 6(2):117–128. https://doi.org/10.15294/ujm.v6i2.11819
  22. Wuryandari, T., Hoyyi, A., Kusumawardani, D. S., & Rahmawati, D. (2014). Identifikasi Autokorelasi Spasial Pada Jumlah Pengangguran di Jawa Tengah Menggunakan Indeks Moran. Media Statistika. 7(1):1–10. https://doi.org/10.14710/medstat.7.1.1-10
  23. Yunianingrum, Y., & Kolopaking, L. M. (2018). Kemampuan Aparat Pemerintah Desa dan Efektivitas Pengelolaan Keuangan Desa. JKSPM. 2(4):495–508. https://doi.org/10.29244/jskpm.2.4.495-508

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.