skip to main content

Analisa Risiko Banjir untuk Mendukung Pembangunan Bekelanjutan di Kawasan Pesisir Pantai Kota Semarang

Civil Engineering, Engineering Faculty, Diponegoro University, Indonesia


Citation Format:
Abstract

Fenomena degradasi lingkungan menyebabkan meningkatnya frekuensi banjir di beberapa wilayah, salah satunya adalah kawasan pesisir pantai Kota Semarang. Kecamatan Genuk, Kecamatan Tugu, Kecamatan Semarang Utara, dan Kecamatan Semarang Barat merupakan empat wilayah yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Kondisi topografi dan karakteristik wilayah empat kecamatan tersebut menyebabkan empat kecamatan tersebut rawan mengalami bencana banjir. Untuk mengatasi fenomena tersebut perlu adanya penyesuaian perencanaan pembangunan berkelanjutan. Agar perencanaan tersebut efektif maka diperlukan analisa untuk menentukan faktor utama penyebab permasalahan banjir di wilayah tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan analisa tingkat risiko banjir menggunakan metode AHP TOPSIS untuk menentukan faktor utama penyebab banjir di masing-masing kecamatan. Kriteria yang digunakan dalam analisa terdiri dari curah hujan, tata guna lahan, kemiringan lahan, dan ketinggian. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan bahwa Kecamatan Semarang Utara dan Semarang Barat memiliki tingkat risiko paling tinggi terhadap bencana banjir. Faktor dominan penyebab tingginya risiko banjir di dua kecamatan tersebut dibanding dua kecamatan lainnya adalah curah hujan. Sedangkan faktor utama penyebab banjir di kawasan pesisir pantai Kota Semarang adalah ketinggian

Fulltext View|Download
Keywords: Banjir; Pembangunan berkelanjutan; Analisa risiko banjir

Article Metrics:

  1. Badan Pusat Statistik Kota Semarang. (2020). Kota Semarang dalam Angka 2020. BPS Kota Semarang
  2. Balica, S. F., Douben, N., & Wright, N. G. (2009). Flood vulnerability indices at varying spatial scales. Water Science and Technology. https://doi.org/10.2166/wst.2009.183
  3. Balica, S. F., Wright, N. G., & van der Meulen, F. (2012). A flood vulnerability index for coastal cities and its use in assessing climate change impacts. Natural Hazards, 64(1), 73–105. https://doi.org/10.1007/s11069-012-0234-1
  4. BPBD Jawa Tengah. (2015). Kajian Risiko Bencana Jawa Tengah 2016-2020
  5. Dandapat, K., & Panda, G. K. (2017). Flood vulnerability analysis and risk assessment using analytical hierarchy process. Modeling Earth Systems and Environment, 3(4), 1627–1646. https://doi.org/10.1007/s40808-017-0388-7
  6. Indrianawati, D. Muhally Hakim, A. D. (2013). Penyusunan Basis Data untuk Identifikasi Daerah Rawan Banjir Dikaitkan dengan Infrastruktur Data Spasial. Jurnal Itenas Rekayasa, XVII(1), 22–31. https://doi.org/1410-3125
  7. Jozaghi, A., Alizadeh, B., Hatami, M., Flood, I., Khorrami, M., Khodaei, N., & Ghasemi Tousi, E. (2018). A Comparative Study of the AHP and TOPSIS Techniques for Dam Site Selection Using GIS: A Case Study of Sistan and Baluchestan Province, Iran. Geosciences, 8(12), 494. https://doi.org/10.3390/geosciences8120494
  8. Karmakar, S., Simonovic, S. P., Peck, A., & Black, J. (2010). An Information System for Risk-Vulnerability Assessment to Flood. Journal of Geographic Information System. https://doi.org/10.4236/jgis.2010.23020
  9. Kodoatie, R. J., & Sjarief, R. (2006). Pengelolaan bencana terpadu. Yayasan Watampone. https://books.google.co.id/books?id=gXTaAAAAMAAJ
  10. Lee, G., Jun, K.-S., & Chung, E.-S. (2013). Integrated multi-criteria flood vulnerability approach using fuzzy TOPSIS and Delphi technique. Natural Hazards and Earth System Sciences, 13(5), 1293–1312. https://doi.org/10.5194/nhess-13-1293-2013
  11. Levy, J. K. (2005). Multiple criteria decision making and decision support systems for flood risk management. Stochastic Environmental Research and Risk Assessment, 19(6), 438–447. https://doi.org/10.1007/s00477-005-0009-2
  12. Lian, J. J., Xu, K., & Ma, C. (2013). Joint impact of rainfall and tidal level on flood risk in a coastal city with a complex river network: A case study of Fuzhou City, China. Hydrology and Earth System Sciences. https://doi.org/10.5194/hess-17-679-2013
  13. Nugraha, A. L. (2018). PEMETAAN ANCAMAN BANJIR KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC DAN SIG. TEKNIK, 39(1), 16. https://doi.org/10.14710/teknik.v39i1.16524
  14. Ouma, Y., & Tateishi, R. (2014). Urban Flood Vulnerability and Risk Mapping Using Integrated Multi-Parametric AHP and GIS: Methodological Overview and Case Study Assessment. Water, 6(6), 1515–1545. https://doi.org/10.3390/w6061515
  15. Rahim, R., Supiyandi, S., Siahaan, A. P. U., Listyorini, T., Utomo, A. P., Triyanto, W. A., Irawan, Y., Aisyah, S., Khairani, M., Sundari, S., & Khairunnisa, K. (2018). TOPSIS Method Application for Decision Support System in Internal Control for Selecting Best Employees. Journal of Physics: Conference Series, 1028, 12052. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1028/1/012052
  16. Saaty, T. L. (2008). Decision making with the analytic hierarchy process. International Journal of Services Sciences, 1(1), 83. https://doi.org/10.1504/IJSSCI.2008.017590
  17. Sari, U. C., & Dananjaya, R. H. (2020). Analysis of Flood Vulnerability Assessment in Urban Area (Case Study: North Semarang District). JACEE (Journal of Advanced Civil and Environmental Engineering), 3(1), 36–43
  18. Suripin, S., & Kurniani, D. (2016). Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Hidrograf Banjir di Kanal Banjir Timur Kota Semarang. MEDIA KOMUNIKASI TEKNIK SIPIL. https://doi.org/10.14710/mkts.v22i2.12881
  19. Yang, W., Xu, K., Lian, J., Ma, C., & Bin, L. (2018). Integrated flood vulnerability assessment approach based on TOPSIS and Shannon entropy methods. Ecological Indicators, 89, 269–280. https://doi.org/10.1016/j.ecolind.2018.02.015
  20. Yoon, K., & Hwang, C.-L. (2011). Multiple Attribute Decision Making. In Multiple Attribute Decision Making. https://doi.org/10.4135/9781412985161
  21. Zou, Q., Zhou, J., Zhou, C., Song, L., & Guo, J. (2013). Comprehensive flood risk assessment based on set pair analysis-variable fuzzy sets model and fuzzy AHP. Stochastic Environmental Research and Risk Assessment, 27(2), 525–546. https://doi.org/10.1007/s00477-012-0598-5

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.