BibTex Citation Data :
@article{Rineka28057, author = {Ken Dito and Laksono Arido and Vania Hanjani}, title = {Suku Dayak Basap dan Tantangan Ketahanan Pangan}, journal = {Rineka : Jurnal Antropologi}, volume = {1}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {}, abstract = { Dayak Basap yang terletak di Desa Baay dan Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, merupakan salah satu komunitas adat yang berada di provinsi Kalimantan Timur. Masyarakat Dayak Basap berasal dari Kawasan perbukitan Karst Kulat sebelum akhirnya menetap di Desa Baay dan Desa Karangan Seberang. Gelombang perpindahan ini dilakukan karena desakan pemerintah dan berdirinya perusahaan kayu di wilayah sekitar tempat tinggal masyarakat. Karena gelombang perpindahan ini, masyarakat Dayak Basap yang merupakan masyarakat asli di dua desa tersebut menjadi terpinggirkan dan dianggap sebagai kelompok minoritas. Dalam tulisan ini, penulis meneliti cara bertahan masyarakat Dayak Basap dalam tantangan zaman khususnya pemertahanan lahan pertanian untul menopang kehidupan. Melalui observasi lapangan dan wawancara yang dilakukan, penelitian ini menemukan masyarakat adat Dayak Basap melakukan penyelarasan pola hidup dengan tetap mempertahankan identitas etnik melalui pertanian. Upaya dilakukan masyarakat untuk menjaga identitas mereka sebagai komunitas adat Dayak. }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/rineka/article/view/28057} }
Refworks Citation Data :
Dayak Basap yang terletak di Desa Baay dan Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, merupakan salah satu komunitas adat yang berada di provinsi Kalimantan Timur. Masyarakat Dayak Basap berasal dari Kawasan perbukitan Karst Kulat sebelum akhirnya menetap di Desa Baay dan Desa Karangan Seberang. Gelombang perpindahan ini dilakukan karena desakan pemerintah dan berdirinya perusahaan kayu di wilayah sekitar tempat tinggal masyarakat. Karena gelombang perpindahan ini, masyarakat Dayak Basap yang merupakan masyarakat asli di dua desa tersebut menjadi terpinggirkan dan dianggap sebagai kelompok minoritas. Dalam tulisan ini, penulis meneliti cara bertahan masyarakat Dayak Basap dalam tantangan zaman khususnya pemertahanan lahan pertanian untul menopang kehidupan. Melalui observasi lapangan dan wawancara yang dilakukan, penelitian ini menemukan masyarakat adat Dayak Basap melakukan penyelarasan pola hidup dengan tetap mempertahankan identitas etnik melalui pertanian. Upaya dilakukan masyarakat untuk menjaga identitas mereka sebagai komunitas adat Dayak.
Last update: