Suku Dayak Basap dan Tantangan Ketahanan Pangan
Abstract
Dayak Basap yang terletak di Desa Baay dan Desa Karangan Seberang, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur, merupakan salah satu komunitas adat yang berada di provinsi Kalimantan Timur. Masyarakat Dayak Basap berasal dari Kawasan perbukitan Karst Kulat sebelum akhirnya menetap di Desa Baay dan Desa Karangan Seberang. Gelombang perpindahan ini dilakukan karena desakan pemerintah dan berdirinya perusahaan kayu di wilayah sekitar tempat tinggal masyarakat. Karena gelombang perpindahan ini, masyarakat Dayak Basap yang merupakan masyarakat asli di dua desa tersebut menjadi terpinggirkan dan dianggap sebagai kelompok minoritas. Dalam tulisan ini, penulis meneliti cara bertahan masyarakat Dayak Basap dalam tantangan zaman khususnya pemertahanan lahan pertanian untul menopang kehidupan. Melalui observasi lapangan dan wawancara yang dilakukan, penelitian ini menemukan masyarakat adat Dayak Basap melakukan penyelarasan pola hidup dengan tetap mempertahankan identitas etnik melalui pertanian. Upaya dilakukan masyarakat untuk menjaga identitas mereka sebagai komunitas adat Dayak.
Full Text:
PDFReferences
Guerreiro, Antonio. (2004). A Rejoinder to Herwig Zahorka's ‘Basap Cave Dwellers in Mangkalihat’ and Some Additional Notes on the Basap and Resettlement in East Kalimantan. Borneo Research Bulletin, 32(75-102).
Hoffman, Carl. (1985). Punan “Liar” di Kalimantan: Alasan Ekonomis, dalam buku, “Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Modernisasi”, Michael Dove (ed), Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Lipset, S. M. (1963). The first new nation: The United States in historical and comparative perspective. Basic Books.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Rineka : Jurnal Antropologi © 2025 by Program Studi Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro is licensed under CC BY-SA 4.0
View My Stats