skip to main content

Pemanfaatan Kulit Kentang dalam Pembuatan Bioetanol dengan Metode Hidrolisa Asam di Desa Sikunang

1Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

2Prodi S-Tr Teknologi Rekayasa Kimia Industri, Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro, Indonesia


Citation Format:
Abstract
Masyarakat Desa Sikunang pada umumnya memanfaatkan kentang untuk dijadikan bahan pangan sementara kulitnya akan dibuang. Pemanfaatan limbah kulit kentang untuk dijadikan sebagai bioetanol tidak akan mempengaruhi keamanan pangan nasional serta dapat mengurangi dampak negatif pencemaran lingkungan dari limbah itu sendiri. Kulit kentang dipilih sebagai bahan utama pembuatan etanol dikarenakan banyak mengandung pati, gula, selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Produksi bioetanol dari sumber tanaman yang memiliki kandungan pati atau karbohidrat, dicapai dengan proses biokonversi karbohidrat menjadi gula (glukosa) dengan beberapa metode antara lain metode hidrolisa asam atau enzimatis. Di era new normal, etanol dapat digunakan sebagai antiseptik guna meminimalisisr penyebaran covid-19. Proses pembuatan bioetanol dapat dilakukan dengan 5 proses, antara lain proses pembuatan starter, proses delignifikasi atau pretreatment dengan larutan NaOH, proses hidrolisa asam dengan larutan HCl, proses fermentasi selama 4,5, dan 6 hari, dan proses detilasi untuk menghasilkan etanol yang murni. Kemudian dilanjutkan dengan uji penentuan kadar glukosa dan uji kadar etanol menggunakan alat alkoholmeter.
Fulltext View|Download
Keywords: bioetanol, kulit kentang, limbah, Desa Sikunang
  1. Arlianti, L. (2018). Bioetanol Sebagai Sumber Green Energy Alternatif yang Potensial Di
  2. Indonesia. Unistek, 5(1), 16–22. https://doi.org/10.33592/unistek.v5i1.280
  3. Azizah, N., Al-bAARI, A., & Mulyani, S. (2012). Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar
  4. Alkohol, pH, dan Produksi Gas pada Proses Fermentasi Bioetanol dari Whey dengan
  5. Substitusi Kulit Nanas. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 1(2), 72–77 /citations?view_op=view_citation&continue=/scholar?hl=id&as_sdt=0,5&scilib=1&citi
  6. lm=1&citation_for_view=uuVIu5AAAAAJ:YsMSGLbcyi4C&hl=id&oi=p
  7. Bahri, S., Aji, A., & Yani, F. (2019). Pembuatan Bioetanol dari Kulit Pisang Kepok dengan
  8. Cara Fermentasi menggunakan Ragi Roti. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 7(2), 85
  9. https://doi.org/10.29103/jtku.v7i2.1252
  10. Elevri, P. a, & Putra, S. R. (2006). Produksi Etanol Menggunakan Saccharomyces cerevisiae
  11. yang Diamobilisasi dengan Agar Batang. Akta Kimindo, 1(2), 105–114
  12. Fardiaz, S. (1992). Mikrobiologi Pangan I. Gramedia Pustaka Utama
  13. Häggström, C., Rova, U., Brandberg, T., & Hodge, D. B. (2014). Integration of Ethanol
  14. Fermentation with Second Generation Biofuels Technologies. Biorefineries: Integrated
  15. Biochemical Processes for Liquid Biofuels, December 2017, 161–187
  16. https://doi.org/10.1016/B978-0-444-59498-3.00008-7
  17. Hasianna Purba, D. E., Suprihatin, I. E., & Laksmiwati, A. A. I. A. M. (2016). PEMBUATAN
  18. BIOETANOL DARI KUPASAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DENGAN
  19. PROSES FERMENTASI. Jurnal Kimia, 155–160
  20. https://doi.org/10.24843/jchem.2016.v10.i01.p21
  21. Held, Paul Ph.D., Principal Scientist, Applications Dept., BioTek Instruments, Inc., Winooski,
  22. VT. (2010). Monitoring Growth of Beer Brewing Strains of Saccharomyces Cerevisiae
  23. https://doi.org/https://www.agilent.com/cs/library/applications/monitoring-growth-ofsaccharomyces-cerevisiae-5994-3284EN-agilent.pdf
  24. Kirk R.E and Othmer D.F. (1960). Encyclopedia of Chemical Technology. The Interescience
  25. Encyclopedia Inc
  26. Kusuma, Dona Sulistia dan Dwiatmoko, A. A. (2009). Pemurnian Etanol Untuk Bahan Bakar
  27. In Berita Iptek Tahun ke-47 No.1. LIPI
  28. Mosier, N., Wyman, C., Dale, B., Elander, R., Lee, Y. Y., Holtzapple, M., & Ladisch, M
  29. (2005). Features of promising technologies for pretreatment of lignocellulosic biomass
  30. Bioresource Technology, 96(6), 673–686. https://doi.org/10.1016/j.biortech.2004.06.025
  31. Muslihah, S. (2012). Pengaruh Penambahan Urea dan Lama Fermentasi yang Berbeda
  32. Terhadap Kadar Bioetanol dari Sampah Organik. UIN Malang, Kolisch 1996, 49–56
  33. Osvaldo, Z. S., Putra, P. S., & Faizal, M. (2012). Pengaruh Konsentrasi Asam dan Waktu Pada
  34. Proses Hidrolisis dan Fermentasi Pembuatan Bioetanol dari Alang-Alang. Jurnal Teknik
  35. Kimia, 18(2), 52–62
  36. Prescott, S.C., and D. C. . (1959). Industrial Microbiology. MC Grow Hill Book Company
  37. Putri, R. D. (2018). Pembuatan Bioetanol Dari Jerami Nangka Dengan Metode Fermentasi
  38. Menggunakan Saccharomyces Cereviseae. Jurnal Integrasi Proses, 7(1), 32–38
  39. https://doi.org/10.36055/jip.v7i1.2893
  40. Rama Prihandana, Kartika Noerwijan, Praptiningsih Gamawati Adinurani, Dwi Setyaningsih,
  41. Sigit Setiadi, Roy Hendroko. (2007). Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan
  42. Agromedia Pustaka
  43. Riadi, L. (2013). Teknologi Fermentasi (Edisi 2). Graham Ilmu
  44. Rosita, B. (2007). Untuk Pembuatan Bioetanol Dengan Metode Hidrolisa Asam ( Hcl ). Jurnal
  45. Kesehatan Perintis, 26–32
  46. Shahirah, M. N. N., Gimbun, J., Pang, S. F., Zakria, R. M., Cheng, C. K., Chua, G. K., &
  47. Asras, M. F. F. (2015). Influence of nutrient addition on the bioethanol yield from oil
  48. palm trunk sap fermented by Saccharomyces cerevisiae. Journal of Industrial and
  49. Engineering Chemistry, 23, 213–217. https://doi.org/10.1016/j.jiec.2014.08.018
  50. Sikunang, D., & Pengantar, K. (2020). Desa sikunang
  51. Sukaryo, bakti jos, hargono. (2013). PEMBUATAN BIOETANOL DARI PATI UMBI KIMPUL Xanthasoma Sagittifolium ). 9(2), 41–45
  52. Sun, Y., & Cheng, J. (2002). Hydrolysis of lignocellulosic materials for ethanol production: A
  53. review. Bioresource Technology, 83(1), 1–11. https://doi.org/10.1016/S0960-
  54. (01)00212-7
  55. Taherzadeh, M. J., & Karimi, K. (2007). Enzyme-based hydrolysis processes for ethanol from
  56. lignocellulosic materials: A review. In BioResources (Vol. 2, Issue 4)
  57. Tima, M. T. (2020). Penentuan Kondisi Optimum Hidrolisis Pati Oleh Aspergillus Niger
  58. Dalam Limbah Kulit Kentang. Agrica, 11(2), 136–144
  59. https://doi.org/10.37478/agr.v11i2.45
  60. Tipteerasri, T., Hanmoungjai, W., Hanmongjai, P. (2007). Etanol Production from Crude
  61. Whey by Kluyveromyces marxianus TISTR 5695. Chiangmai University
  62. Widyanti, E. M., & Moehadi, I. (2018). Proses Pembuatan Etanol Dari Gula Menggunakan
  63. Saccharomyces Cerevisiae Amobil. Metana, 12(02), 31–38

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.