skip to main content

Analisis Potensi Genangan Tsunami dan Penentuan Jalur Evakuasi Berbasis Sistem Informasi Geografis di Desa Daruba Pantai – Kabupaten Pulau Morotai

*Mohammad Ridwan Lessy orcid scopus  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Khairun, Indonesia
Nurhalis Wahiddin  -  Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Khairun, Indonesia
Jefry Bemba  -  Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Khairun, Indonesia
Marwis Aswan  -  Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pasifik, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Tsunami is one of the catastrophic events that threatened coastal areas in Morotai Island Regency. This is partly because the location of the regency is among several active faults. Therefore, the study aims to analyze the tsunami inundation area and determine a tsunami evacuation route in Daruba Pantai Village, South Morotai District. This study begins with the preparation of a digital elevation model and is compiled with other related maps to produce the tsunami inundation area at the study site. The study results show that a tsunami can hit 176.65 ha, with the disastrous and dangerous category being 5.02% and 0.66%. Meanwhile, specifically for the Daruba Pantai Village area with an area of 60.59 ha, the disastrous and dangerous categories are 10.72% and 1.30%, and the safe category is 36.61% and secure 23.07%. Furthermore, the preparation of the evacuation route is based on the scenario that residents from each zone of both the Neighborhood Unit (RT) and Community Unit (RW) are directed to follow the evacuation path to move towards the temporary shelter point and towards the safety zone.

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Copyright Transfer Agreement
Copyright Transfer Agreement
Subject
Type Copyright Transfer Agreement
  Download (1MB)    Indexing metadata
Keywords: evacuation route; geographic information system; morotai island; tsunami
Funding: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Khairun; Pusat Studi Bencana Universitas Khairun; Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Pasifik

Article Metrics:

  1. Aji, L. W. (2019). Identifikasi jalur dan tempat evakuasi tsunami pada Pantai Siung-Nglambor-Jogan di Kabupaten Gunungkidul. INTEGRATED (Journal of Information Technology and Vocational Education), 1(1), 1–9
  2. Alwi, D., Koroy, K., & Laba, E. (2019). Struktur komunitas ekosistem mangrove di Desa Daruba Pantai Kabupaten Pulau Morotai. Junal Ilmiah Wahana Pendidikan, 5(4), 33–46. doi: 10.5281/zenodo.3551741
  3. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Utara. (2012). Perencanaan kontinjensi Kabupaten Pulau Morotai dalam menghadapi bencana gempabumi dan tsunami (p. 59). p. 59. Ternate: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Maluku Utara
  4. Diposaptono, S., & Budiman. (2008). Hidup akrab dengan gempa dan tsunami. Bogor: Penerbit Buku Ilmiah Populer (PT Sarana Komunikasi Utama)
  5. Dito, A. H., & Pamungkas, A. (2015). Penentuan variabel dalam optimasi jalur evakuasi bencana ssunami di Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Jurnal Teknik ITS, 4(2), 161–164. doi: 10.12962/j23373539.v4i2.11027
  6. Fijra, R. (2018). Penentuan lokasi tempat evakuasi akhir pengungsi pada ancaman bencana tsunami Kota Padang. Jurnal Teknosains, 7(2), 83–154. doi: 10.22146/teknosains.27101
  7. Hall, R., Audley-Charles, M. G., Banner, F. T., Hidayat, S., & Tobing, S. L. (1988). Late Palaeogene–Quaternary geology of Halmahera, Eastern Indonesia: Initiation of a volcanic island arc. Journal of Geological Society, 145(4), 577–590. doi: 10.1144/gsjgs.145.4.0577
  8. Hamzah, L., Puspito, N., & Imamura, F. (2000). Tsunami catalog and zones in Indonesia. Journal of Natural Disaster Science, 22(1), 25–43. doi: 10.2328/jnds.22.25
  9. Horspool, N., Pranantyo, I. R., Griffin, J., Latief, H., Natawijaya, D., Kongko, W., … Thio, H. K. (2013). A national tsunami hazard assessment for Indonesia. In Australia–Indonesia Facility for Disaster Risk Reduction, Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade, Canberra. Canberra
  10. Ikhwandito, A., Prasetyo, Y., & Nugraha, A. L. (2018). Analisis perbandingan model genangan tsunami menggunakan data DEM,SRTM dan Terrasar (studi kasus: Kabupaten Pangandaran). Jurnal Geodesi Undip, 7(1), 131–141
  11. Kementerian Pekerjaan Umum. (2009). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2009 tentang pedoman perencanaan umum pembangunan infrastruktur di kawasan rawan tsunami. Jakarta
  12. Lessy, M. R., & Bemba, J. (2019). Pemberdayaan masyarakat rentan bencana melalui sosialisasi pengurangan risiko bencana berbasis komunitas di Desa Daruba Pantai Kabupaten Pulau Morotai. Jurnal Pengamas, 2(1), 34–44
  13. Lessy, M. R., Wahiddin, N., Abdullah, R. M., & Bemba, J. (2017). Pemetaan risiko bencana tsunami di wilayah pesisir Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman Dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil, 2(1), 146–157
  14. Lumintang, V. G., Pasau, G., & Tongkukut, S. J. (2015). Analisis tingkat seismisitas dan tingkat kerapuhan batuan di Maluku Utara. Jurnal Ilmiah Sains, 15(2), 94–98. doi: 10.35799/jis.15.2.2015.9224
  15. Masinu, A. La, Yustesia, A., & Suwardi, S. (2018). Sistem tektonik dan implikasinya terhadap gempa bumi di Pulau Halmahera. Jurnal Pendidikan Geografi, 23(1), 20–29. doi: 10.17977/um017v23i12018p020
  16. Nurfitriani, N., Mamuaya, G. E., Djamaluddin, R., & Yatimantoro, T. (2018). Analisis potensi rambatan tsunami di Pantai Utara Desa Dulukapa dan Deme Kabupaten Gorontalo Utara untuk mitigasi bencana tsunami. Majalah Ilmiah Globe, 20(2), 68. doi: 10.24895/MIG.2018.20-2.767
  17. Pramana, B. S. (2015). Pemetaan kerawanan tsunami di Kecamatan Pelabuhanratu. Sosio Didaktiika: Social Science Education Journal, 2(1), 76–91. doi: 10.15408/sd.v2i1.1383
  18. Puturuhu, F., & Osok, R. M. (2015). Kajian pemetaan risiko dan evakuasi tsunami di Desa Hutumuri Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon. Prosiding Simposium Nasional Mitigasi Bencana Tsunami 2015, 114–125. Banda Aceh: TDMRC Universitas Syiah Kuala didukung oleh USAID
  19. Riyandari, R. (2017). Peran mangrove dalam melindungi daerah pesisir terhadap gelombang tsunami. Jurnal Sains Dan Teknologi Mitigasi Bencana, 12(1), 74–80. doi: 10.29122/jstmb.v12i1.3702
  20. Sahwilliza, S., Isya, M., & Fatimah, E. (2018). Analisis ketersediaan jalur evakuasi bencana tsunami di Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh (studi kasus Lampulo, Kampung Mulia, Lamdingin ). Jurnal Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan, 1(3), 104–112. doi: 10.24815/jarsp.v1i3.11774
  21. Setyo, B., & Rahardjo, A. P. (2015). Simulasi penjalaran gelombang tsunami di daerah Kepulauan Indonesia Timur (Kabupaten Pulau Morotai) dengan menggunakan software SMS Versi 11.1 modul RMA2. Universitas Gadjah Mada
  22. Solihuddin, T., Salim, H. L., Husrin, S., Daulat, A., & Purbani, D. (2019). Dampak tsunami Selat Sunda di Provinsi Banten dan upaya mitigasinya. Segara, 13(1), 25–35
  23. Spahn, H., Hoppe, M., Usdianto, B., & Vidiarina, H. (2010). Panduan perencanaan untuk evakuasi tsunami. Jakarta: German-Indonesia Coorperation for a Tsunami Early Warning System (GITEWS)
  24. Subardjo, P., & Ario, R. (2016). Uji kerawanan terhadap tsunami dengan sistem informasi geografis (SIG) di Pesisir Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Kelautan Tropis, 18(2), 82–97. doi: 10.14710/jkt.v18i2.519
  25. Sulaeman, C., & Cipta, A. (2012). Model intensitas gempa bumi di Maluku Utara. Jurnal Lingkungan Dan Bencana Geologi, 3(2), 79–88. doi: 10.34126/jlbg.v3i2.38
  26. Zaitunah, A., Kusmana, C., Jaya, I. N. S., & Haridjaja, O. (2011). Aplikasi sistem informasi geografi bagi penentuan kemungkinan daerah genangan akibat tsunami (studi kasus; Kabupaten CIamis Jawa Barat). Forum Pascasarjana, 34(4), 249–255

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.