skip to main content

Perkembangan Fenomena Urban Heat Island di Kota Samarinda

*Bimario Eka Bhaskara  -  Department of Urban Regional and Planning, Intitut Teknologi Kalimantan, Jl. Sei Wain, Karang Joang, Balikpapan Utara, Balikpapan, Indonesia 76125, Indonesia
Rahmat Aris Pratomo  -  Departement of Urban Regional and Planning, Institut Teknologi Kalimantan, Jl. Sei Wain, Karang Joang, Balikpapan Utara, Balikpapan, Indonesia 76125, Indonesia
Open Access Copyright (c) 2023 Jurnal Wilayah dan Lingkungan
Creative Commons License This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) pada Provinsi Kalimantan Timur berpotensi meningkatkan intensitas pembangunan di Kota Samarinda sebagai kota penyangga IKN sekaligus kota dengan populasi terbesar di Pulau Kalimantan. Indikasi peningkatan suhu mikro atau yang juga dikenal dengan Urban Heat Island (UHI) yang telah terjadi di Kota Samarinda ditambah dengan adanya isu pemindahan IKN dapat memperparah kondisi iklim perkotaan Kota Samarinda. Dalam mengantisipasi dampak lanjutan dari fenomena UHI perlu adanya pemetaan fenomena UHI dan kecenderungan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran dan kecenderungan perkembangan fenomena UHI yang terjadi di Kota Samarinda. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik analisis spasial pemanfaatan penginderaan jauh dan analisis deskriptif dengan bantuan tabulasi dan visualisasi. Temuan utama penelitian menunjukan bahwa kawasan terdampak UHI di Kota Samarinda terus mengalami peningkatan luas setiap tahunnya dengan rata-rata peningkatan sebesar 3.879 Ha dan cenderung mengarah pada timur dan selatan Kota Samarinda. Penelitian ini berkontribusi dalam memperkaya pengetahuan terhadap perkembangan fenomena UHI, terutama pada kota-kota di Pulau Kalimantan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode penentuan UHI yang terintegrasi dengan Temperature Humidity Index (THI).

Note: This article has supplementary file(s).

Fulltext View|Download |  Analisis Data
Trend UHI Kecamatan di Kota Samarinda
Subject
Type Analisis Data
  Download (227KB)    Indexing metadata
Keywords: UHI; Trend; Urban; Temperature; Samarinda; Indonesia

Article Metrics:

  1. Arifah, N. C. (2018). Penentuan prioritas ruang terbuka hijau berdasarkan efek urban heat island di wilayah surabaya timur. Jurnal Teknik ITS, VII(2), 143-148. doi: 10.12962/j23373539.v7i2.32454
  2. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda. (2000). Profil Kota Samarinda. Samarinda: Badan Pusat Statistik Kota Samarinda
  3. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur. (2020). Provinsi Kalimantan Timur Dalam Angka. Samarinda: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur
  4. Bozorgi, M. N. (2020). Trend analysis development of urban heat island using thermal remote. Earth Observation and Geomatics Engineering, IV(2), 119-131.doi: 10.22059/eoge.2021.309046.1086
  5. Caesarina, H. M. (2019). Penyediaan ruang terbuka hijau dengan pendekatan kota hijau. Jurnal Planoearth, IV(1), 11-17. doi: 10.31764/jpe.v4i1.712
  6. Darlina, S. P. (2018). Analisis fenomena urban heat island serta mitigasinya (Studi kasus : Kota Semarang). Jurnal Geodesi Undip, VII(3), 77-87
  7. Das, M. K. (2015). Urban Heat Island Assessment for a Tropical Urban Air-shed in Bangladesh. ICUC9 - 9th International Conference on Urban Climate jointly with 12th Symposium on the Urban Environment (pp. 1-4). Toulouse: The International Association for Urban Climate (IAUC) and the American Meteorological Society (AMS)
  8. Delarizka, A. B. (2016). Analisis fenomena pulau bahang (urban heat island) di Kota Semarang berdasarkan hubungan antara perubahan tutupan lahan dengan suhu permukaan menggunakan citra multi temporal landsat. Jurnal Geodesi Undip, V(4), 165-177
  9. Dewantoro, B. E. (2020). Analisis surface urban heat island menggunakan teknik penginderaan jauh berbasis cloud computing pada google earth engine di Kota Samarinda. Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan (pp. 75-86). Jakarta: Badan Informasi Geospasial (BIG). doi: 10.24895/SNG.2020.0-0.1122
  10. Fajri, P. Y. (2011). Pemodelan pengaruh jarak jangkau ruang terbuka hijau terhadap suhu permukaan di perkotaan ( Studi kasus : Kota Bogor ). Bogor: Institut Pertanian Bogor
  11. Fardani, I. I. (2018). Penggunaan citra satelit landsat untuk analisis urban heat island. Seminar Nasional Geomatika 2018: Penggunaan dan Pengembangan Produk Informasi Geospasial Mendukung Daya Saing Nasional (pp. 1137-1145). Jakarta: Badan Informasi Geospasial (BIG). doi: 10.24895/SNG.2018.3-0.1037
  12. Humaida, N. (2016). Priority assessment method of green open space (case study: Banjarbaru City). The 2nd International Symposium on LAPAN-IPB Satellite for Food Security and Environmental Monitoring 2015, LISAT-FSEM 2015. (pp. 354-364). Bogor: Institut Pertanian Bogor. doi: 10.1016/j.proenv.2016.03.086
  13. Ibrahim, M. H. (2018). Effect of urbanization activities towards the formation of urban heat island in Cameron Highlands, Malaysia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (pp. 1-8). Bali, Indonesia: IOP Publishing Ltd. doi: 10.1088/1755-1315/148/1/012022
  14. Lee, K. Y. (2020). Trend analysis of urban heat island intensity according to urban area change in asian mega cities. Sustainability, 1-11. doi: 10.3390/su12010112
  15. Lee, Y. Y. (2017). Overview of urban heat island (uhi) phenomenon towards human thermal comfort. Environmental Engineering and Management Journal, XVI(9), 2097-2111. doi: 10.1007/s40572-017-0150-3
  16. Madhumathi, A. S. (2018). The urban heat island effect its causes and mitigation with reference to the thermal properties of roof coverings. International Conference on Urban Sustainability: Emerging Trends, Themes, Concepts and Practices (pp. 1-7). SSRN
  17. Maheng, D. I. (2019). The sensitivity of urban heat island to urban green space—a model-based study of City of Colombo, Sri Lanka. Atmosphere, 1-17. doi: 10.3390/atmos10030151
  18. Maru, R. A. (2015). Trend analysis of urban heat island phenomenon in the City of Makassar, South Sulawesi, Indonesia using landsat. Asian Journal of Applied Sciences, III(5), 477-484
  19. Niewolt S. (1975). Tropical climatology, an introduction to the climate low latitude. New York: J Willey & Sons
  20. Nuruzzaman, M. (2015). Urban heat island: causes, effects and mitigation measures - a review. International Journal of Environmental Monitoring and Analysis, III(2), 67-73. doi: 10.11648/j.ijema.20150302.15
  21. Önder, S. A. (2014). The roles of plants on mitigating the urban heat islands’ negative effects. International Journal of Agriculture and Economic Development, II(2), 18-32
  22. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.12/Menhut-II/2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.32/Menhut-Ii/2009 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Daerah Aliran Sungai
  23. Pratiwi, A. Y. (2020). Analisis perubahan distribusi urban heat island (UHI) di Kota Surabaya menggunakan citra satelit landsat multitemporal. JURNAL TEKNIK ITS, C48-C55. doi: 10.12962/j23373539.v9i2.53982
  24. Putra, C. D. (2021). Increasing Urban Heat Island area in Jakarta and it’s relation to land use changes. The 5th International Seminar on Sustainable Urban Development (pp. 1-6). Jakarta: IOP Publishing. doi: 10.1088/1755-1315/737/1/012002
  25. Rahmadi, M. H. (2017). Survey kenyamanan dan keamanan ruang terbuka hijau (rth) publik di Kota Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi, XIV(1), 113-125. doi: 10.31113/jia.v14i1.11
  26. Ramdani, A. P. (2015). Analisis ruang terbuka hijau (rth) dan keterkaitannya dengan kenyamanan Kota Samarinda. Academia.edu, 1-11
  27. Saraswati, M. K. (2022). Pemindahan ibu kota negara ke Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan analisis swot. Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan (JISIP), 4042-4052. doi: http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v6i2.3086
  28. Susilawati, S. A. (2016). Pengenalan urban heat island pada peserta didik sebagai upaya mitigasi bencana klimatologis di Kota Surakarta. The Progressive and Fun Education Seminar (pp. 486-494). Surakarta: The Association of Educational Institution of Muhammadiyah Universities
  29. Syaifudin, F. (2018). Penentuan area prioritas penyediaan ruang terbuka hijau publik di Kecamatan Semarang Timur. Semarang: Universitas Diponegoro
  30. Tauhid. (2008). Kajian jarak jangkau efek vegetasi pohon terhadap suhu udara pada siang hari di perkotaan (Studi kasus: Kawasan Simpang Lima Kota Semarang). Semarang: Universitas Diponegoro

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.