skip to main content

Uji Efektivitas Penggunaan Udara Panas Buatan Pada Pembuatan Preparat Bakteri dengan Pewarnaan Gram

1Laboratorium Bioindustri, Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian,, Indonesia

2Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian,, Indonesia

Open Access Copyright 2024 Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract
Metode pewarnaan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga memudahkan untuk identifikasi. Teknik pewarnaan sederhana digunakan untuk mengidentifikasi morfologi sel bakteri dengan menggunakan zat warna tunggal. Tahapan dalam pewarnaan bakteri dimulai dengan pembuatan preparat, preparat dituangi zat warna, zat warna dibuang, kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan. Dalam proses pembuatan preparat terdapat tahapan pengeringan yang umumnya dilakukan menggunakan udara terbuka atau melewatkan preparat di atas api bunsen. Namun belum ada metode pengeringan preparat menggunakan pengeringan udara panas buatan dengan alat pengering rambut. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penggunaan metode pengeringan udara bebas dan metode pengeringan udara panas buatan pada pembuatan preparat bakteri dengan pewarnaan Gram. Bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah Staphylococcus aureus, Bacillus mycoides, Lactobacillus sp., Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Salmonella typhi. Hasil penelitian diperoleh lama waktu pengeringan rata-rata untuk masing-masing bakteri jika menggunakan pengeringan udara panas buatan adalah 1,60 menit. Sedangkan untuk pengeringan udara bebas, lama waktu pengeringan rata-rata adalah 5,33 menit. Hasil pengamatan mikroskop juga menunjukkan bahwa warna preparat lebih jelas dan terang pada sampel dengan pengeringan udara panas buatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengeringan panas buatan dengan menggunakan pengering rambut lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pengeringan udara terbuka.
Fulltext View|Download
Funding: Universitas Brawijaya

Article Metrics:

  1. Andika, R., dan B. P. Sembodo. 2014. Alat Pengering Helm Otomatis Berbasis LDR (Light Dependent Resistors) dengan Memanfaatkan Mesin Hair Dryer. WAKTU: Jurnal Teknik UNIPA 12(2):43–49
  2. Buchori, L., M. Djaeni, dan L. Kurniasari. 2013. Upaya Peningkatan Mutu dan Efisiensi Proses Pengeringan Jagung dengan Mixed-Adsorption Dryer. Reaktor 14(3):193–198
  3. Bulele, T., F. E. S. Rares, dan J. Porotu’o. 2019. Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado. Jurnal e-Biomedik 7(1):30–36
  4. Hamidah, M. N., L. Rianingsih, dan R. Romadhon. 2019. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri Asam Laktat dari Peda dengan Jenis Ikan Berbeda Terhadap E. coli dan S. aureus. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan 1(2):11–21
  5. Indrawati, R., G. J. Ratnawati, dan S. Tumpuk. 2022. Senggani Fruit Anthocyanins (Melastoma malabathricum Auct, Non Linn) as Bacterial Dyes Differential Painting Techniques. INTEK: Jurnal Penelitian 9(1):18–24
  6. Jiwintarum, Y., R. Rohmi, dan I. D. P. M. Prayuda. 2016. Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) sebagai Pewarna Alami untuk Pewarnaan Bakteri. Jurnal Kesehatan Prima 10(2):1726–1734
  7. Kurniati, T. H., R. Indrayanti, Muzajjanah, Y. Rustam, dan D. Sukmawati. 2018. Penuntun Praktikum Mikrobiologi. FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jakarta
  8. Kurniawan, Y., R. Ruslani, dan F. Akbar Anggriawan. 2017. Analisa Kinerja Sistem Heating Dehumidifier Menggunakan AC Split untuk Pengeringan Ikan. JTT (Jurnal Teknologi Terapan) 3(1):41–47
  9. Kuswiyanto, K. 2016. Bakteriologi 1: Buku Ajar Analis Kesehatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
  10. Laela, D. S., S. Mulyanti, dan H. Nurnaningsih. 2021. Efektivitas Sari Buah Mulberry (Morus alba L) pada Plak Gigi sebagai Bahan Alternatif Pengganti Disclosing Solution. Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung 13(1):186–194
  11. Nurhidayati, S., F. Faturrahman, dan M. Ghazali. 2015. Deteksi Bakteri Patogen yang Berasosiasi dengan Kappaphycus alvarezii (Doty) Bergejala Penyakit Ice-Ice. Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan 1(2):24–30
  12. Rahayuningtyas, A., dan S. I. Kuala. 2016. Pengaruh Suhu dan Kelembaban Udara pada Proses Pengeringan Singkong (Studi Kasus : Pengering Tipe Rak). ETHOS (Jurnal Penelitian dan Pengabdian) 4(1):99–104
  13. Rahmatullah, W., E. Novianti, dan A. D. L. Sari. 2021. Identifikasi Bakteri Udara Menggunakan Teknik Pewarnaan Gram. Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika 6(2):84–92
  14. Robika, R., A. Anggraeni, dan R. Irwanto. 2023. Pelatihan Pembuatan Preparat Biologi sebagai Sarana Peningkatan Media Pembelajaran Bagi Guru-Guru Biologi di Kabupaten Bangka. J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat 2(11):6805–6812
  15. Suharman. 2020. Bahan Ajar Mata Kuliah Mikrobiologi Umum. FP Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta
  16. Wulandari, D., dan D. Purwaningsih. 2019. Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri Amilolitik pada Umbi Colocasia esculenta L. Secara Morfologi, Biokimia, dan Molekuler. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) 6(2):247–258

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.