BibTex Citation Data :
@article{JPII25483, author = {Emilla Melati and Silviana Silviana and Widayat Widayat}, title = {Potensi Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Kawasan Transmigrasi Ponu dalam Rangka Mendukung Pengembangan Kawasan Strategis Nasional (PKSN) Perbatasan}, journal = {Jurnal Profesi Insinyur Indonesia}, volume = {2}, number = {6}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Target energi baru terbarukan (EBT) pada akhir tahun 2025 adalah 23%, sedangkan pada tahun 2023 bauran energi EBT masih berada pada angka 13,09%. Studi ini bertujuan untuk menganalisa potensi pengembangan PLTBm di Kawasan Transmigrasi Ponu dalam upaya pencapaian target EBT sebagai pembangkit listrik. Penyediaan listrik melalui EBT merupakan solusi pemenuhan kebutuhan listrik pada daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), seperti Kawasan Transmigrasi Ponu yang berada di PKSN perbatasan Kefamenanu. Alternatif sumber EBT adalah dari panas bumi, tenaga air, surya, bayu, biomassa dan sampah. Dalam hal pemenuhan melalui biomassa, para transmigran memperoleh hak lahan pekarangan dan lahan usaha sekitar 2 ha yang dapat ditanami biomassa yang sesuai. Dari hasil penelitian didapatkan beberapa alternatif tanaman biomassa yang ada di Ponu, yaitu bambu, gamal, gewang, lontar dan pohon duri. Gamal sangat cocok dijadikan bahan baku PLTBm karena masyarakat sudah familiar dan dapat tumbuh dengan mudah di Ponu yang mempunyai curah hujan minim, serta nilai kalori dari kayu bakar gamal adalah 4.900 kkal/kg. Dengan luasan eksisting sekitar 5.222 ha bisa digunakan untuk gasifikasi PLTBm sebesar 1 MW. Kata kunci: kawasan transmigrasi, energi baru terbarukan, PLTBm }, issn = {2985-8100}, pages = {396--401} doi = {10.14710/jpii.2024.25483}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpii/article/view/25483} }
Refworks Citation Data :
Target energi baru terbarukan (EBT) pada akhir tahun 2025 adalah 23%, sedangkan pada tahun 2023 bauran energi EBT masih berada pada angka 13,09%. Studi ini bertujuan untuk menganalisa potensi pengembangan PLTBm di Kawasan Transmigrasi Ponu dalam upaya pencapaian target EBT sebagai pembangkit listrik. Penyediaan listrik melalui EBT merupakan solusi pemenuhan kebutuhan listrik pada daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T), seperti Kawasan Transmigrasi Ponu yang berada di PKSN perbatasan Kefamenanu. Alternatif sumber EBT adalah dari panas bumi, tenaga air, surya, bayu, biomassa dan sampah. Dalam hal pemenuhan melalui biomassa, para transmigran memperoleh hak lahan pekarangan dan lahan usaha sekitar 2 ha yang dapat ditanami biomassa yang sesuai. Dari hasil penelitian didapatkan beberapa alternatif tanaman biomassa yang ada di Ponu, yaitu bambu, gamal, gewang, lontar dan pohon duri. Gamal sangat cocok dijadikan bahan baku PLTBm karena masyarakat sudah familiar dan dapat tumbuh dengan mudah di Ponu yang mempunyai curah hujan minim, serta nilai kalori dari kayu bakar gamal adalah 4.900 kkal/kg. Dengan luasan eksisting sekitar 5.222 ha bisa digunakan untuk gasifikasi PLTBm sebesar 1 MW.
Kata kunci: kawasan transmigrasi, energi baru terbarukan, PLTBm
Article Metrics:
Last update:
Indexing:
Google Scholar
Garuda
Alamat Kontak:
Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Gedung Dekanat Baru Lt 3. Prof. Sudarto SH Tembalang Semarang 50275
www.psppi.ft.undip.ac.id