BibTex Citation Data :
@article{JPII24597, author = {Nanang Fatchur Rozi}, title = {Studi Analisa Daya Untuk Kelayakan Pekerjaan Uprating Gardu Induk 150 Kv Embalut Kalimantan Timur}, journal = {Jurnal Profesi Insinyur Indonesia}, volume = {2}, number = {5}, year = {2024}, keywords = {}, abstract = { Gardu Induk (GI) 150 kV Embalut menjadi gardu induk paling vital di Sistem Mahakam karena semua pembangkit besar di Kalimantan Timur masuk melalui GI Embalut. Dengan adanya rencana penambahan pembangkit yang masuk melalui busbar GI Embalut, seperti PLTG Peaker 2 (100 MW) pada tahun 2017 dan PLTU Kaltim 4 (2x 100 MW) ke Sistem Mahakam sesuai RUPTL 2016-2025, maka perlu dikaji pengembangan kapasitas GI Embalut. Studi ini dilakukan pada tahun 2016 dan dituliskan dalam karya ilmiah pada tahun 2024. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi dan penjualan listrik di Kalimantan Timur serta data RUPTL PLN maka terlihat proyeksi beban puncak GI 150 kV Embalut dari tahun 2015 sebesar 26 MW hingga pada tahun 2030 sebesar 66,3 MW. Dengan kondisi busbar GI 150 kV Embalut saat ini kapasitas ± 2000 A), maka dilakukan analisis aliran daya untuk kondisi normal, kondisi N-1 dan kondisi tidak normal (PLTU Teluk Balikpapan tidak operasi) serta memonitor tegangan dan arus hubung singkat untuk setiap kondisi tersebut. Dari hasil analisis aliran daya diperoleh hasil bahwa pada tahun 2018 busbar GI 150 kV Embalut mengalami kelebihan kapasitas saat PLTU Balikpapan tidak operasi. Selain itu pada tahun 2024 juga terlihat bahwa pembebanan busbar GI 150 kV Embalut mencapai 637,7 MVA atau ± 2457 A. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan uprating kapasitas di GI Embalut diantaranya meningkatkan kapasitas konduktor busbar GI menjadi ≥ 4000 A. Desain tipe konduktor busbar dengan mempertimbangkan spesifikasi mekanikal konduktor sebelumnya dan layout gardu induk eksisting, sehingga konduktor 2 x TAL 850 mm2 untuk menggantikan busbar bare conductor sebelumnya, serta ALTUBE D-14cm, t-12mm untuk menggantikan busbar hollow eksisting. Selain uprating konduktor busbar diperlukan uprating peralatan utama Gardu Induk seperti Circuit Breaker, Disconnectors dan Current Transformer terutama pada bay kopler (menjadi rating 4000 A) sedangkan pada bay transmisi Embalut – Tengkawang dan transmisi Embalut - CFK menjadi dua kali kapasitas sekarang (yang yang semula rating arusnya 1250 A menjadi 2000 A) untuk memenuhi pembebanan maksimum saat kondisi tidak normal dan kondisi N-1. Estimasi biaya untuk pekerjaan uprating Busbar 150 kV GI Embalut ini meliputi uprating Busbar 150 kV, uprating bay penghantar 150 kV Embalut-Tengkawang dan Embalut PLTU CFK, uprating bay kopler 150 kV termasuk pekerjaan sipil mencapai 16,7 milliar rupiah. Kata kunci: uprating Gardu Induk, study kelayakan, aliran daya }, issn = {2985-8100}, doi = {10.14710/jpii.2024.24597}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jpii/article/view/24597} }
Refworks Citation Data :
Gardu Induk (GI) 150 kV Embalut menjadi gardu induk paling vital di Sistem Mahakam karena semua pembangkit besar di Kalimantan Timur masuk melalui GI Embalut. Dengan adanya rencana penambahan pembangkit yang masuk melalui busbar GI Embalut, seperti PLTG Peaker 2 (100 MW) pada tahun 2017 dan PLTU Kaltim 4 (2x 100 MW) ke Sistem Mahakam sesuai RUPTL 2016-2025, maka perlu dikaji pengembangan kapasitas GI Embalut. Studi ini dilakukan pada tahun 2016 dan dituliskan dalam karya ilmiah pada tahun 2024. Berdasarkan data pertumbuhan ekonomi dan penjualan listrik di Kalimantan Timur serta data RUPTL PLN maka terlihat proyeksi beban puncak GI 150 kV Embalut dari tahun 2015 sebesar 26 MW hingga pada tahun 2030 sebesar 66,3 MW. Dengan kondisi busbar GI 150 kV Embalut saat ini kapasitas ± 2000 A), maka dilakukan analisis aliran daya untuk kondisi normal, kondisi N-1 dan kondisi tidak normal (PLTU Teluk Balikpapan tidak operasi) serta memonitor tegangan dan arus hubung singkat untuk setiap kondisi tersebut. Dari hasil analisis aliran daya diperoleh hasil bahwa pada tahun 2018 busbar GI 150 kV Embalut mengalami kelebihan kapasitas saat PLTU Balikpapan tidak operasi. Selain itu pada tahun 2024 juga terlihat bahwa pembebanan busbar GI 150 kV Embalut mencapai 637,7 MVA atau ± 2457 A. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan uprating kapasitas di GI Embalut diantaranya meningkatkan kapasitas konduktor busbar GI menjadi ≥ 4000 A. Desain tipe konduktor busbar dengan mempertimbangkan spesifikasi mekanikal konduktor sebelumnya dan layout gardu induk eksisting, sehingga konduktor 2 x TAL 850 mm2 untuk menggantikan busbar bare conductor sebelumnya, serta ALTUBE D-14cm, t-12mm untuk menggantikan busbar hollow eksisting. Selain uprating konduktor busbar diperlukan uprating peralatan utama Gardu Induk seperti Circuit Breaker, Disconnectors dan Current Transformer terutama pada bay kopler (menjadi rating 4000 A) sedangkan pada bay transmisi Embalut – Tengkawang dan transmisi Embalut - CFK menjadi dua kali kapasitas sekarang (yang yang semula rating arusnya 1250 A menjadi 2000 A) untuk memenuhi pembebanan maksimum saat kondisi tidak normal dan kondisi N-1. Estimasi biaya untuk pekerjaan uprating Busbar 150 kV GI Embalut ini meliputi uprating Busbar 150 kV, uprating bay penghantar 150 kV Embalut-Tengkawang dan Embalut PLTU CFK, uprating bay kopler 150 kV termasuk pekerjaan sipil mencapai 16,7 milliar rupiah.Kata kunci: uprating Gardu Induk, study kelayakan, aliran daya
Article Metrics:
Last update:
Indexing:
Google Scholar
Garuda
Alamat Kontak:
Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Gedung Dekanat Baru Lt 3. Prof. Sudarto SH Tembalang Semarang 50275
www.psppi.ft.undip.ac.id