Isu kendaraan bermotor dengan barang melampaui batas (overloading) menjadi perhatian banyak kalangan di Negara Indonesia. Istilah “rem blong” atau kegagalan sistem pengereman menjadi sebab beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di jalan akibat overloading.Contoh permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah mobil truk pengangkut batu dengan nomor kendaraan AB 8242 ZU yang terjadi pada 3 September 2021 jam 18. 00 WIB di Candi Ijo, Gunung Sari, Sambirejo Sleman disebabkan karena kegagalan rem di jalur menurun yang menyebabkan 6 orang tewas. Sementara pemerintah melaksanakan pemeriksaan periodik pada kendaraan bermotor guna memenuhi persyaratan laik jalan. Salah satu persyaratan laik jalur yaitu pengujian kemampuan rem utama. Tujuan penelitian yaitu mengetahui dampak barang berlebih terhadap kemampuan rem utama. Metode yang dipakai yaitu pengujian regresi linier berganda guna mengetahui dampak dari berat kendaraan dan gaya pengereman pada kemampuan rem utama. Hasil yang diperoleh adalah berat kendaraan (X1) dan gaya pengereman (X2) berpengaruh terhadap nilai efisiensi rem (Y) berdasarkan hasil signifikan pada alpha 5% dan nilai F hitung 386.361 > F tabel yaitu sebesar 4.242. Berdasarkan 25 sampel kendaraan yang diuji terdapat 16% kendaraan yang tidak laik jalan dikarenakan hasil nilai pengujian efisiensi rem utama kurang dari 50%.
Kata kunci: muatan berlebih,berat kendaraan, gaya pengereman, efisiensi rem utama, regresi linier berganda
Article Metrics:
Last update:
Last update: