skip to main content

IDENTIFIKASI RISIKO PENERAPAN KONTRAK BERBASIS KINERJA PADA PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG

Erasthus Jimmy Malelak  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Indonesia
*Bambang Sudarsono  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Haryono Setyo Huboyo  -  Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Received: 10 May 2022; Revised: 14 Jul 2022; Accepted: 19 Jul 2022; Available online: 19 Aug 2022; Published: 25 Aug 2022.

Citation Format:
Abstract

Sebagaimana dalam pemeliharaan jalan, penerapan kontrak berbasis kinerja telah dilakukan dengan berbagai kajian-kajian yang mendalam, baik itu kajian berupa identifikasi risiko ataupun analisa risiko dampak penerapan kontrak berbasis kinerja, sehingga kontrak berbasis kinerja ini telah diterapkan pada pekerjaan pemeliharaan jalan. Adapun sampai dengan saat ini, hampir banyak bangunan gedung belum mempunyai sistem pemeliharaan dan perawatan yang baik, jelas maupun terstruktur. Pada penelitian sebelumnya dalam pembahasan kajian penerapan kontrak berbasis kinerja pada bangunan gedung, telah mendapatkan suatu nilai efektivitas penerapan kontrak berbasis kinerja pada pemeliharaan bangunan gedung. Besaran nilai tersebut adalah 0.44% untuk pemeliharaan berkala, sedangkan pemeliharaan rutin sebesar 9.46% dari nilai total anggaran tahunan. Dengan nilai efektivitas ini maka kontrak berbasis kinerja sangat potensial untuk diterapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebelum melakukan analisa risiko maupun pengelolaan risiko, perlu suatu identifikasi risiko yang relevan, mengetahui nilai bobot pada elemen risikonya. Proses identifikasi risiko pemeliharaan bangunan gedung  ini memanfaatkan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai model sistem pendukung keputusan pada tingkat risikonya. Dalam AHP akan dilakukan hitungan eigen value dan uji konsistensi untuk probalilitas maupun dampak risiko, sehingga mendapatkan suatu nilai tingkat risikonya. 

 

Kata kunci: KBK, Analytical Hierarchy Process (AHP), Risiko, SPK

 

Abstract

 Risk Identification of Implementation Performance Based Contract in Building Maintenance. As in road maintenance, the implementation of performance-based contracts has been carried out with a variety of in-depth studies, both studies in the form of risk identification or risk analysis of the impact of the implementation of performance-based contracts, so that this performance-based contract has been applied to road maintenance work. Up to now, almost many buildings have not had a good, clear or structured maintenance and maintenance system. In previous studies in the study of the study of the application of performance-based contracts on buildings, it has gained a value of the effectiveness of the implementation of performance-based contracts on building maintenance. The value is 0.44% for periodic maintenance, while routine maintenance is 9.46% of the total annual budget. With this effectiveness value, the performance-based contract is very potential to be applied. The purpose of this study is that before conducting a risk analysis and risk management, it is necessary to identify relevant risks, find out the value of the weighting of the risk elements. The process of identifying building maintenance risks utilizes the Analytical Hierarchy Process (AHP) as a model of decision support systems at the risk level. In the AHP will be calculated eigen value and consistency test for probability and risk impact, so as to get a value of the risk level.

 Keywords: PBC, Analytical Hierarchy Process (AHP), Risk, Decision Support System
Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Anwar, M. F. et al., 2016. Implementation of Performance Based Contracting in Malaysia. International Review of Management and Marketing, pp. 286-293
  2. Assauri, S., 2008. Manajemen produksi dan operasi. II ed. Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia
  3. Daryus, A., 2011. Manajemen Perawatan Preventif Menggunakan Metode Kompleksitas Perbaikan. Rekayasa Teknologi 1.1
  4. Ervianto, W. I., 2007. Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung (Studi Kasus Bangunan Kampus). Jurnal Teknik Sipil, Volume 7, p. 212 – 223
  5. Glas, A. H. & Kleemann, F. C., 2017. Performance-based contracting: contextual factors and the degree of buyer supplier integration. Journal of Business & Industrial Marketing, pp. 677-692
  6. Greenwood, I. & Theuns, H., 2006. Introducing Performance Based Maintenance Contracting to Indonesia, Framework Document. Opus International Consultants ,The World Bank.
  7. Hardy, P., 2001. ustroads Review of Performance Contracts: The Potential Benefits of Performance Contracts. Contracting the Future NZIHT Symposium, Oct
  8. Haryanto, R., 2016. Kajian Kesiapan Sdm Pada Instansi Pemerintah Daerah Dalam Percepatan Penerapan Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung Daerah (Studi Kasus: Kota Pekalongan, Kota Surakarta dan Kota Semarang).. Diss. Universitas Sebelas Maret
  9. Husen, A., 2011. Manajemen Proyek Konstruksi Pedoman, Proses dan Prosedur. Jakarta: PT Pustaka Binaman Pressindo
  10. Ismael, I., 2013. Keterlambatan Proyek Konstruksi Gedung Faktor Penyebab dan Tindakan Pencegahannya. Jurnal Momentum, Volume 14
  11. Kania, B., 2006. Pengembangan Model Penilaian Kesiapan Internal Pemerintah dan Kontraktor Indonesia dalam Penerapa KBK. ITB
  12. Mulyandari, H. & Saputra, R., 2010. Pemeliharaan Bangunan -Basic Skill Facility Management. Yogyakarta: Andi
  13. Pakkala, P., 2005. Performance-based Contracts – International Experiences." Finnish Road Administration. Presentation at the TRB Workshop on “Performance- based Contracting. Washington, D.C.
  14. PU, K., 2012. Dokumen Kontrak Berbasis Kinerja Semarang - Bawen SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Metropolitam Semarang. Semarang: s.n
  15. Purnomo, 2008. Prakondisi dan Konsekuensi terhadap Penerapan Kontrak Berbasis Kinerja. Lokakarya KRTJ-10 Surabaya
  16. Rahadian, H., 2008. Langkah Awal Menuju Performance Based Contract melalui Extended Waranty Period, Jakarta: Kasubdit Penyiapan dan Standar Dit.Bintek Ditjen Bina Marga
  17. Rosadi, A. et al., 2009. Kajian Penerapan Performance Based Contract (PBC) di Jalur Pantura Jawa Barat
  18. Stankevich, N., 2005. Performance-based Contracting for Preservation and Improvement of Road Assets. The World Bank, Washington DC
  19. Triayu, M., 2014. Studi Tentang Pemeliharaan Bangunan Kampus II Gedung Thomas Aquinas Universitas Atma Jaya Yogyakarta. S1 thesis, Universitas Atma Jaya
  20. Wongkar, Y. K., 2016. Anlisis Life Cycle Cost Pada Pembangunan Gedung (Studi Kasus: Sekolah St. URSULA Kotamobagu). Jurnal Sipil Statik, Volume 4, pp. 253-262
  21. Yasin, N., 2014. Kontrak Konstruksi di Indonesia. edisi kedua ed. Jakarta: Gramedia
  22. Zawawi, E., Kamaruzzaman, S., Ali, A. & Sulaiman, R., 2010. Assessment of building maintenance management in Malaysia: Resolving using a solution diagram. Journal of Retail & Leisure Property, Volume 9
  23. Zietlow, G., 2004. Implementing Performance Based Road Management and Maintenance Contract in Developing Countries - An Instrument of German Technical Cooperation

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.