skip to main content

Inkonsistensi Peraturan Perundang-Undangan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Di Indonesia

*Muslim Lobubun  -  Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Biak-Papua, Indonesia
Yohanis Anthon Raharusun  -  Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Biak-Papua, Indonesia
Iryana Anwar  -  Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Biak-Papua, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perubahan berbagai perundang-undangan pemerintahan daerah tidak diikuti oleh perubahan berbagai perundang-undangan sektoral yang menyebabkan terjadi inkonsisten ketentuan undang-undang sektoral dan daerah. Permasalahan inkonsistensi aturan undang-undang dalam pelaksanaan kepemerintahan di daerah sebagai konsekuensi dari perubahan bentuk, model, dan pola format kebijakan hukum era reformasi. Penelitian ini mengkaji berbagai bentuk Inkonsistensi Undang-Undang Penyelenggaraan Pemerintahan. Jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dimana sumber data sekunder digunakan dalam menganalisis fokus penelitian yang diperoleh melalui kajian kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemerintah melakukan berbagai langkah kebijakan untuk menata perundang-undangan pemerintahan daerah, yang tidak diikuti berubahnya ketentuan undang-undang sectoral menyebabkan terjadi tumpang tindih kewenangan pemerintah daerah dan pusat dalam pelaksanaan administrasi kepemerintahan di daerah diantaranya : 1) inkonsistensi kewenangan perundang-undangan sektoral dan Pemerintahan 2) inkonsistensi perundang-undangan dan implementasinya 3) inkonsistensi pendanaan / pembiayiaan 4) inkonsistensi penegakan hukum, dan 5) inkonsistensi pengawasan dan pembinaan. Oleh karena itu, diperlukan penataan kembali (identifikasi), evaluasi dan harmonisasi perundang-undangan sektoral agar sejalan dengan undang-undang pemerintahan daerah. Sehingga tidak terjadi tumpang tindih kewenangan antar sektor dalam penyelenggaraan pemerintahan antara Pusat dan Daerah.

Fulltext View|Download
Keywords: Inkonsistensi Peraturan; Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Otonomi Daerah

Article Metrics:

  1. Aditya, Zaka Firma., & Winata, Muhammad Reza. (2018). Rekonstruksi Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia. Negara Hukum Membangun Hukum Untuk Keadilan Dan Kesejahteraan, Vol.9, (No.1), pp.79–100. https://doi.org/10.22212/jnh.v9i1.976
  2. Amin, Rizal Irvan., & Achmad. (2020). Mengurai Permasalahan Peraturan Perundang-undangan Di Indonesia. Res Publica, Vol.4, (No.2), pp.205–220. https://jurnal.uns.ac.id/ respublica/article/viewFile/45710/28706
  3. Andryan. (2019). Harmonisasi Pemerintah Pusat Dengan Daerah Sebagai Efektifitas Sistem Pemerintahan. Jurnal Legislasi Indonesia, Vol.16,(No.4),pp.419–432.https://e-jurnal. peraturan.go.id/index.php/jli/article/view/560
  4. Sulistyo, Yuri., Antikowati., & Indrayati, Rosita. (2014). Pengawasan Pemerintah Terhadap Produk Hukum Daerah (Peraturan Daerah) Melalui Mekanisme Pembatalan Peraturan Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. E-Journal Lentera Hukum,Vol.1,(No.1),pp.1–12. https://doi.org/ 10.19184/ejlh.v1i1.559
  5. Astuti, Desi Dwi., & Sa’adah, Nabitatus. (2019). Pelimpahan kewenangan BPK Kepada perwakilan BPK dalam pemeriksaan di daerah. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia,Vol.1,(No.1),pp.52–63.https:// ejournal2.undip.ac.id/index.php/jphi/article/view/4278/2356
  6. Fattah, D. (2013). Teori Keadi Lan Menurut John Rawls. Jurnal TAPIs, Vol.9,(No.2),pp.30–45. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/1589
  7. Fendri, A. (2011). Perbaikan Sistem Hukum Dalam Pembangunan Hukum Di Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum, Vol.2,(No.2),pp.1–20. http://dx.doi.org/10.30652/jih.v1i02.1157
  8. Hamid, A. (2011). Otonomi Daerah Dan Kualitas Pelayanan Publik. Jurnal Academica, Vol.3,(No.1),pp.535–546. http://jurnal.untad. ac.id/jurnal/index.php/academica/article/view/2293
  9. Hastuti, P. (2018). Desentralisasi Fiskal Dan Stabilitas Politik Dalam Kerangka Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Indonesia. Simposium Nasional Keuangan Negara, Vol.1, (No.1), pp.784–799. https://jurnal. bppk.kemenkeu.go. id/snkn/article/view/293
  10. Herry, M. (2014). Penataan Kewenangan Pemerintah Daerah Bidang Pertanahan Di Masa Mendatang. De Jure Jurnal Hukum dan Syariah,Vol.6,(No.1),pp.79–94. https:// doi.org/10.18860/j-fsh.v6i1.3194
  11. Ilyas, H. (2012). Pembinaan Dan Pengawasan Pemerintah Pusat Dalam Rangka Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Daerah. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, Vol.4,(No.4),pp.273–280. https://doi.org/10.21787/jbp.04.2012. 273-280
  12. Jati, Wasisto R. (2012). Inkonsistensi Paradigma Otonomi Daerah di Indonesia: Dilema Sentralisasi atau Desentralisasi. Jurnal Konstitusi, Vol.9, (No.4), pp.743–769. https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/152
  13. Jayadi, A. (2015). Problematika Penegakan Hukum Dan Solusinya. Jurnal Ilmu Syariah Dan Hukum, Vol.15, (No.2) ,pp.1–11. https://doi.org/doi.org/10.24252/al-risalah. v15i2.2451
  14. Juwana, H. (2006). Penegakan Hukum Dalam Kajian Law And Development: Problem Dan Fundamen Bagi Solusi Di Indonesia. Indonesian Journal of International Law, Vol.3,(No.2),pp.2012–2241. https://doi.org/
  15. Lee, Yong-Shik. (2017). General Theory of Law and Development. Cornell International Law Journal,Vol.50,(No.3),pp.415–471. https:// scholarship.law.cornell.edu/cilj/vol50/iss3/2
  16. Manao, D. (2018). Penyelesaian Penyalahgunaan Wewenang oleh Aparatur Pemerintah Dari Segi Hukum Administrasi Dihubungkan Dengan Tindak Pidana Korupsi. Wawasan Yuridika, Vol.2, (No.1), pp.1–22. http://dx.doi.org/10.25072/jwy.v2i1. 158
  17. Muhajir, Mumu., Sumardjono, Maria SW., Manurung, Timer., & Ferdinand, Julius. (2019). Harmonisasi Regulasi dan Perbaikan Tata Kelola Sumber Daya Alam di Indonesia. Jurnal Antikorupsi Integritas, Vol.5,(No.2),pp.1–13. https://doi.org/10.326 97/integritas.v5i2-2. 479
  18. Mulyani, B. (2020). Dekonstruksi Pengawasan Peraturan Daerah Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Juridica, Vol.2, (No.1), pp.91–113. https://doi.org/10.46601/juridica. v2i1.183
  19. Nelken, D. (2014). Thinking About Legal Culture. Asian Journal of Law and Society, Vol.1,(No.2),pp.255–274. https://doi.org/10. 1017/als.2014.15
  20. Ningsih, Silvia., Wirahadi, Afridian., & Fontanella, Amy. (2018). Analisis Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja dengan Konsep Money Follow Program Dalam Perencanaan dan Penganggaran Kota Padang. Jurnal Akuntansi & Manajemen, Vol.3,(No.1),pp.1–16. https://doi.org/10.30630/jam.v13i1.28
  21. Nugroho, W. (2014). Konstitusionalitas Hak Masyarakat Hukum Adat dalam Mengelola Hutan Adat: Fakta Empiris Legalisasi Perizinan. Jurnal Konstitusi, Vol.11, (No.1), pp.109–129. https://jurnalkonstitusi.mkri. id/index.php/jk/article/view/5
  22. Nuriyanto. (2014). Penyelenggaraan Pelayanan Publik Di Indonesia, Sudahkah Berlandaskan Konsep “Welfare State”? Jurnal Konstitusi, Vol.11,(No.3),pp.428–453. https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/34
  23. Pattuju, Nikodemus R. (2020). Inkonsistensi Vertikal Peraturan Perundang-Undangan (Studi Terhadap Perda Kota Sukabumi No. 13 Tahun 2015 Tentang Larangan Minuman Beralkohol). Alethea: Jurnal Ilmu Hukum, Vol.3,(No.2),pp.99–116. https://doi.org/10. 24246/alethea.vol3.no2.p99-116
  24. Pranasari, Melati Ayuning., & Fitri, Suci Emilia. (2020). The Implementation Of Restructuring Program And Activities Based On The Money Follow Program In Regions. Jurnal Tata Kelola Dan Akuntabilitas Keuangan Negara,Vol.6,(No.2),pp.163–177. https://doi.org/10.28986/jtaken.v6i2.447
  25. Rahayu, Dwi A. (2019). Pembangunan Hukum Sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing Daerah. Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.10,(No.1),pp.1–8.https://doi.org/doi: 10.26905/idjch.v10i1.3181
  26. Rakia, Sakti., Muharuddin., & Sahertian, Marthin. (2022). Pelaksanaan Kewenangan Gubernur dalam Konsep Otonomi Khusus Papua. Justisi, Vol.8, (No.1), pp.1–14. https://doi.org/10.33506/js.v8i1.1479
  27. Redi, A. (2015). Dinamika Konsepsi Penguasaan Negara Atas Sumber Daya Alam. Jurnal Konstitusi,Vol.12,(No.2),pp.401–421. https://jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/12210
  28. Ruslina, E. (2012). Makna Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 Dalam Pembangunan Hukum Ekonomi Indonesia. Jurnal Konstitusi,Vol.9,(No.1),pp.49–82.https:// jurnalkonstitusi.mkri.id/index.php/jk/article/view/124
  29. Santoso, U. (2012). Eksistensi Hak Pengelolaan Dalam Hukum Tanah Nasional. Mimbar Hukum,Vol.24,(No.2),pp.187–375. https://doi.org/10.22146/jmh.16130
  30. Setiawan, I Kadek. (2017). Inkonsistensi Pengaturan Dalam Pelaksanaan Kewenangan Dan Biaya Pemberian Izin Usaha Mikro. Jurnal Legislasi Indonesia, Vol.14,(No.3),pp.325–332. https://doi.org/ 10.54629/jli.v14i3.134
  31. Setiyowati, Lis., & Ispriyarso, Budi. (2019). Upaya Preventif Dalam Rangka Pengawasan Terhadap APBD Melalui Penjaringan Aspirasi Masyarakat Oleh DPRD. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, Vol.1, (No.2), pp.250–265. https://doi.org/10.147 10/jphi.v1i2.250-265
  32. Simatupang, T. (2020). Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Pengawasan Perwalian di Indonesia (Lintas Sejarah dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional). Jurnal Penelitian Hukum De Jure,Vol.20,(No.2),pp.221–232. https://doi. org/10.30641/dejure.2020.V20.221-232
  33. Subekti, R. (2016). Kebijakan Pemberian Ganti Kerugian Dalam Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum. Yustisia,Vol.5,(No.2),pp.376–394. https:// doi.org/10.20961/yustisia.v5i2.8754
  34. Susetio, W. (2013). Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan Di Bidang Agraria. Lex Jurnalica, Vol.10, (No.3), pp.135–147. https://ejurnal.esaunggul.ac.id/index.php/Lex/article/view/361
  35. Wibawa, Kadek Cahya S. (2019). Penegasan Politik Hukum Desentralisasi Asimetris dalam Rangka Menata Hubungan Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah di Indonesia. Administrative Law and Governance Journal, Vol.2,(No.3),pp. 400–412. https://doi.org/https://doi.org/10. 14710/alj.v2i3.400-412
  36. Wibowo, Agus., & Mariyam, Siti. (2021). Kontekstualisasi Hukum Agraria Dibidang Pertanahan Setelah Otonomi Daerah Di Indonesia. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia,Vol.3,(No.3),pp.396–406. https://doi.org/10.14710/jphi.v3i3.396-406
  37. Anggono, Bayu D. (2014). Perkembangan Pembentukan Undang-Undang di Indonesia. Jakarta: Konpress
  38. Dicey, Albert V. (2012). Introduction to the Study of the Law of the Constitution. Indianapolis: Liberty Fund
  39. Harahap, K. (2009). Konstitusi Republik Indonesia Menuju Perubahah Ke-5 (3rd ed.). Jakarta: PT Grafitri Budi Utami
  40. Hoessein, B. (2009). Perubahan Model, Pola dan Bentuk Pemerintahan Daerah: Dari Era Orde Baru ke Era Reformasi Edisi Revisi. Jakarta: Departemen Ilmu Administrasi FISIP UI
  41. Lobubun, M. (2019). Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam: Studi terhadap Sumber Daya Alam Tambang dan Hutan Papua. Yogyakarta: Litera
  42. Marmor, A. (2008). The Ideal of The Rule of Law. California: USC Legal Studies Research Paper Series
  43. Oentarto., Suwandi, I Made., & Riyadmadji, Dodi. (2004). Menggugat Format Otonomi Daerah Masa Depan. Jakarta: Samitra Media Utama
  44. Rahardjo, S. (1983). Permasalahan Hukum di Indonesia. Jakarta: Alumni
  45. Raharusun, A. (2014). Desentralisasi Asimetrik Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia Studi Terhadap Format Pengaturan Asimetrik di Yogyakarta, Aceh dan Papua Dalam Periode 1950-2012. Yogyakarta: Genta Publishing
  46. Warasih, E. (2005). Pranata Hukum Sebuah Telaah Sosilogis. Jakarta: PT. Suryandaru Utama

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.