BibTex Citation Data :
@article{JITPI5238, author = {Aditya Kuncoro and Ulfah Amalia and Sumardianto Sumardianto}, title = {PROFIL ASAM LEMAK PETIS IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsk) DENGAN SUHU PEMASAKAN YANG BERBEDA}, journal = {Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan}, volume = {1}, number = {1}, year = {2019}, keywords = {ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk), perbedaan suhu, petis ikan, profil asam lemak}, abstract = { Petis merupakan salah satu produk pemanfaatan limbah hasil perikanan. Pada penelitian ini, petis diolah dari limbah air sisa perebusan bandeng presto. Petis ikan bandeng memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi, karena sumber nutrisi bahan baku petis ikan berupa ikan bandeng ( C. chanos Forsk). Suhu pemasakan dapat mempengaruhi komposisi nutrisi asam lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan suhu yang berbeda terhadap profil asam lemak pada petis ikan bandeng ( C. chanos Forsk) dan suhu terbaik dalam proses pemasakan. Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap, dengan 1 (satu) factor yaitu perbedaan suhu pemasakan petis ikan bandeng, antara lain: 50°C, 60°C dan 70°C. Parameter pengujian adalah profil asam lemak, kadar air, kadar lemak, viskositas dan organoleptik. Data parametrik diuji sidik ragam dilanjutkan uji beda nyata jujur, sedangkan data non parametrik diuji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whiteney. Penelitian menunjukkan hasil beda nyata dan suhu pemasakan 60°C menghasilkan kwalitas petis lebih baik secara kimiawi maupun organoleptik dibandingkan dengan suhu pemasakan lainnya, dengan hasil: 43,5% kadar air; 3,46% kadar lemak, 3983cp viskositas dan dari segi organoleptik memiliki selang kepercayaan 7,67<µ<8,09. Profil asam lemak menunjukkan bahwa asam lemak jenuh tertinggi adalah asam palmitat (1,306%) dan asam lemak tak jenuh tertinggi adalah asam oleat (1,705%). Perbedaan suhu pemasakan petis ikan berpengaruh nyata (p<5%) terhadap kadar air, kadar lemak dan viskositas. Petis ikan bandeng hasil penelitian ini didominasi asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh sehingga baik apabila digunakan sebagai pelengkap dalam sajian makanan. }, issn = {2685-3701}, pages = {1--6} doi = {10.14710/jitpi.2019.5238}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jitpi/article/view/5238} }
Refworks Citation Data :
Petis merupakan salah satu produk pemanfaatan limbah hasil perikanan. Pada penelitian ini, petis diolah dari limbah air sisa perebusan bandeng presto. Petis ikan bandeng memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi, karena sumber nutrisi bahan baku petis ikan berupa ikan bandeng (C. chanos Forsk). Suhu pemasakan dapat mempengaruhi komposisi nutrisi asam lemak. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perlakuan suhu yang berbeda terhadap profil asam lemak pada petis ikan bandeng (C. chanos Forsk) dan suhu terbaik dalam proses pemasakan. Penelitian dilakukan menggunakan metode rancangan acak lengkap, dengan 1 (satu) factor yaitu perbedaan suhu pemasakan petis ikan bandeng, antara lain: 50°C, 60°C dan 70°C. Parameter pengujian adalah profil asam lemak, kadar air, kadar lemak, viskositas dan organoleptik. Data parametrik diuji sidik ragam dilanjutkan uji beda nyata jujur, sedangkan data non parametrik diuji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whiteney. Penelitian menunjukkan hasil beda nyata dan suhu pemasakan 60°C menghasilkan kwalitas petis lebih baik secara kimiawi maupun organoleptik dibandingkan dengan suhu pemasakan lainnya, dengan hasil: 43,5% kadar air; 3,46% kadar lemak, 3983cp viskositas dan dari segi organoleptik memiliki selang kepercayaan 7,67<µ<8,09. Profil asam lemak menunjukkan bahwa asam lemak jenuh tertinggi adalah asam palmitat (1,306%) dan asam lemak tak jenuh tertinggi adalah asam oleat (1,705%). Perbedaan suhu pemasakan petis ikan berpengaruh nyata (p<5%) terhadap kadar air, kadar lemak dan viskositas. Petis ikan bandeng hasil penelitian ini didominasi asam lemak tak jenuh dibandingkan asam lemak jenuh sehingga baik apabila digunakan sebagai pelengkap dalam sajian makanan.
Article Metrics:
Last update:
Starting from 2021, the author(s) whose article is published in the JITPI journal attain the copyright for their article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. By submitting the manuscript to JITPI, the author(s) agree with this policy. No special document approval is required.
The author(s) guarantee that:
The author(s) retain all rights to the published work, such as (but not limited to) the following rights:
Suppose the article was prepared jointly by more than one author. Each author submitting the manuscript warrants that all co-authors have given their permission to agree to copyright and license notices (agreements) on their behalf and notify co-authors of the terms of this policy. JITPI will not be held responsible for anything that may arise because of the writer's internal dispute. JITPI will only communicate with correspondence authors.
Authors should also understand that their articles (and any additional files, including data sets, and analysis/computation data) will become publicly available once published. The license of published articles (and additional data) will be governed by a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. JITPI allows users to copy, distribute, display and perform work under license. Users need to attribute the author(s) and JTSiskom to distribute works in journals and other publication media. Unless otherwise stated, the author(s) is a public entity as soon as the article is published.
Indexed in:
View statistics