skip to main content

APLIKASI TEKNOLOGI IONISASI TEGANGAN TINGGI UNTUK PENGAWET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis)

*Diana Melantina  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Fronthea Swastawati scopus  -  Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Abdul Syakur scopus  -  Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Indonesia
Open Access Copyright 2022 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Citation Format:
Abstract

Ikan tongkol merupakan salah satu produk perairan yang rentan terhadap kemunduran mutu dan umur simpan yang singkat. Salah satu cara untuk memperlambat penurunan mutu ikan segar adalah dengan menambahkan ozon selama penyimpanan. Ozon dipilih sebagai pengawet ikan karena ozon merupakan senyawa yang dapat membunuh bakteri dan memiliki kemampuan oksidasi yang kuat. Ikan segar membutuhkan proses pengawetan yang baik untuk memperlambat penurunan mutu dan memperpanjang umur simpan. Proses pengawetan ikan dilakukan dengan cara ikan dicuci dengan air bersih, ikan ditimbang, ikan diletakkan pada chamber, selanjutnya ikan diawetkan menggunakan ozon. Analisa terdiri dari organoleptik, kadar air, kadar lemak, kadar protein, dan TPC. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengawetan dengan ozon terhadap karakteristik ikan tongkol dengan lama pengawetan terbaik. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan lama waktu pengawetan (0 menit, 30 menit dan 60 menit) sebanyak 3 kali ulangan. Data yang diperoleh diuji dengan uji normalitas, uji homogenitas, analisis sidik ragam (ANOVA), dan beda nyata jujur (BNJ) untuk mengetahui perbedaan nyata pada perlakuan. Hasil analisa data menunjukkan bahwa ozon dengan lama waktu pengawetan yang berbeda mempunyai pengaruh yang berbeda nyata (P<5%) terhadap semua parameter uji yaitu organoleptik, kadar air, kadar lemak, kadar protein dan TPC. Berdasarkan hasil penelitian, ikan tongkol terbaik yaitu lama pengawetan menggunakan ozon selama 30 menit dengan nilai organoleptik 7,93 ≤ µ ≤ 7,99, kadar air 72,09  0,20 (%), kadar lemak 1,44  0,03 (%), kadar protein 26,20  0,15 (%), dan TPC 1,3 x 103(CFU/ml).

Fulltext View|Download
Keywords: ikan tongkol; ozon; pengawet ikan
Funding: Universitas Diponegoro

Article Metrics:

  1. Alegantina, S., Isnawati, A., dan Raini, M. 2008. Pengembangan model proses filtrasi dan disinfeksi yang mempengaruhi kualitas air minum isi ulang. Engineering 18(3): 144-150
  2. Alinti, Z., Timbowo, S. M., dan Mentang, F. 2018. Kadar air, ph, dan kapang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) asap cair yang dikemas vakum. Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan 6(1): 6-13
  3. Badan Standarisasi Nasional. 2013. SNI 2729:2013. Ikan Segar
  4. Dotulong, V., dan Montolalu, L. M. 2018. Perbaikan mutu organoleptik ikan roa (Hemirhamphus sp.) asap melalui metode pengasapan ruang tertutup. Media Teknologi Hasil Perikanan 6(1), 14-19
  5. Fahdi, F., D., Pratiwi, Sari, T dan Farmasi, F. 2020. Identifikasi cemaran bakteri (Escherichia coli) terhadap ikan kembung dan ikan dencis yang dijual di pasar tradisional deli tua. Jurnal Penelitian Farmasi Herbal 2(2): 31-37
  6. Fardiaz, S. 1993. Analisa Mikrobiologi Pangan. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta
  7. Harjanti, D.W. dan D.G. Kusumaningrum. 2021. Pengaruh lama pemaparan ozon terhadap kualitas mikrobiologi dan kandungan nutrisi susu kambing peranakan ettawa. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan 10(1): 189-193
  8. Ikhsan, S.A., Arkham, M. N., dan A. Foresta. 2020. Handling of purse seine capture catching for km. sinar harapan–05 in the nusantara fisheries port (PPN) Sibolga. Jurnal Perikanan Tropis 7(2): 185-199
  9. Josef, I. R., Kapahang, A., dan Gumolung, D. 2019. Penghambatan oksidasi lipid minyak ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) oleh air jahe (Zingiber officinale var. rubrum) selama penyimpanan dingin. Fullerene Journal of Chemistry 4(2): 27-31
  10. Jusnita, N. (2018). Pengawetan ikan secara alami. Jurnal BERDIKARI 1(1): 6-13
  11. Kodhatin, S.N., Kusdiyantini, E., dan Lunggani L. A. 2014. Efektivitas pengawetan secara ozonisasi dan identifikasi terhadap kontaminasi kapang pada kacang tanah (Arachis hypogaea L.). Jurnal Biologi 3(3): 32-41
  12. Manan, A., Khairanita, P., Suciati, P., dan Alamsjah, M. A. 2013. Eksplorasi rafinosa biji kapas sebagai pengganti formalin dalam pengawetan ikan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 5(2): 151-156
  13. Pianusa, A. F., Sanger, G., dan Wonggo, D. 2016. Kajian perubahan mutu kesegaran ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang direndam dalam ekstrak rumput laut (Eucheuma spinosum) dan ekstrak buah bakau (Sonneratia alba). Media Teknologi Hasil Perikanan 4(2): 66-74
  14. Reo, A.R. 2010. Pengaruh beberapa cara kematian ikan terhadap mutu ikan kakap (Lutjanus sp.). Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis 6(3): 145-148
  15. Sanger, G., 2010. Oksidasi lemak ikan tongkol (Auxis thazard) asap yang di rendam dalam larutan ekstrak daun sirih. Pasific Journal 2(5): 870-873
  16. Saraslifah, M. N dan Arianto, F. 2016. Pengaruh ozon yang dibangkitkan melalui reaktor plasma berpenghalang dielektrik elektroda silinder spiral terhadap pengawetan cabai. Youngster Physics Journal 5(4): 319-326

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.