skip to main content

Model Pengembangan Ekonomi Lokal: Studi Kasus Desa Sampirang I (Satu) Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah

Anyualatha Haridison  -  Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Palangka Raya, Indonesia
*Dian Iskandar  -  Jurusan Ilmu Pemerintahan, Universitas Palangka Raya, Indonesia
Ummu Habibah Gaffar  -  Jurusan Ilmu Administrasi Negara, Universitas Palangka Raya, Indonesia
Open Access Copyright 2022 JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Kemampuan pengembangan ekonomi desa merupakan salah satu cara untuk melihat kemandirian desa, namun tidak banyak desa yang mampu melakukannya  untuk mencapai level kemandirian desa, salah satunya adalah Desa Sampirang I (Satu) yang mendapatkan label sebagai desa sangat tertinggal. Setiap desa memiliki potensi yang digunakan dalam pengembangan ekonomi, tanpa terkecuali Desa Sampirang I (Satu) yang berada  di Kecamatan Teweh Timur, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi-potensi yang ada di desa, dan menemukan model pengembangan ekonomi yang tepat agar dapat menjadi rekomendasi bagi desa-desa dengan kondisi yang sama. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka penelitian dilakukan menggunakan  metode kualitatif dengan pendekatan case study. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur, indepth interview dan observasi non partisipan. Sementara itu analisis data dilakukan dengan model analisis kualitatif.

 

Hasil penelitian menunjukan bahwa Desa Sampirang I (Satu) Memiliki berbagai potensi baik sumber daya alam terbarui, sumber daya manusia dan BUM Desa sebagai potensi kelembagaan yang merupakan modal awal dalam pengembangan ekonomi lokal. Namun hal tersebut belum dikonversi dan diaktualisasikan karena adanya disparitas pembangunan yang membuat high cost economic dan tidak adanya intrusi multi-sektor yang menyentuh desa. Oleh sebab itu, dalam model pegembangan ekonomi lokal harus dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap inisiasi dan tahap aksi, pemerintah desa dan BUM Desa menjadi main actor dengan peran dominan pada masing-masing tahapan. Tahapan inisiasi didominasi oleh kekuasaan dan kewenangan pemerintah desa untuk melakukan pembuatan kebijakan yang berorientasi pada pengembangan perekonomian desa yang berkelanjutan, membuka kerja sama dengan berbagai pihak, melakukan percepatan pembangunan melalui lobby dan negosiasi dengan pemerintahan yang lebih tinggi, serta melakukan penguatan kelembagaan BUM Desa. Sementara itu tahap aksi, BUM Desa sebagai motor pengerak dengan mengktualiasasikan dan melakukan value upgrading dari produk hasil sumberdaya alam yang terbarui, serta marketing produk yang dihasilkan. Model pengembangan ekonomi lokal  dapat dicapai jika adanya upaya optimal dari Pemerintah Desa dan BUM Desa bersama-sama dengan aktor lain baik public sektor, privat sektor, dan akademisi  dalam jalinan kerjasama dan kemitraan serta kolaborasi untuk membangun ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Fulltext View|Download
Keywords: Potensi desa; Model Pengembangan Ekonomi Lokal; Desa Sampirang I (satu)

Article Metrics:

  1. A.R, Pose, and Tijimstra S. 2006. Sensitizing Package on Local Economic Development. New York: ILO
  2. Ahmad Soleh. 2017. “Desa, Strategi Pengembangan Potensi.” Jurnal Sungkai V(1): 32–52
  3. Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah. 2021a. “Jumlah Penduduk Miskin Menurut Daerah Tempat Tinggal Semesteran (Ribu Jiwa), 2019-2021.” Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah
  4. ———. 2021b. “Persentase Penduduk Miskin (P0) Menurut Daerah Tempat Tinggal Semesteran (Persen).” Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah
  5. Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Utara. (2021). Kecamatan Teweh Dalam Angka 2021. Barito Utara: Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Utara
  6. Creswell, John W. 2015. 62 Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research. 5th ed. United States of America: Pearson Education, Inc
  7. Desa Sampirang I. (2021). Profil Desa Sampirang I 2021. Profil Desa Sampirang I 2021. Desa Sampirang I, Kalimantan Tengah, Muara Teweh: Desa Sampirang I
  8. G, Canzanelli. 2001. Overview and Learned Lesson on Local Economic Development, Human Development, and Decen Work. Geneva: ILO
  9. H, Rudiansyah. 2019. “Pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Pedesaan Dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Sindangsari.” Moderat : Jurnal ilmu ilmu pemerintahan
  10. Husna, N. 2013. “Analisis Pengembangan Potensi Ekonomi Lokal Untuk Menguatkan Daya Saing Daerah Di Kabupaten Gresik.” Jurnal Administrasi Publik Mahasiswa Universitas Brawijaya 1(1): 72874
  11. Marsudi, Hidup. 2013. “Kajian Agroindustri Berbasis Masyarakat Kabupaten Karanganyar.” 4: 21–44
  12. Martati, Indah, . Suminto, and Andi Syarifuddin. 2013. “Model Penciptaan Lapangan Kerja Melalui Pengembangan Ekonomi Lokal Pada Kecamatan Samarinda Ilir.” Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan 15(2): 123–30
  13. Martinez-Vazquez, J., & McNab, R. M. 2001. Fiscal Decentralization and Economic Growth. Atlanta: Georgia State University
  14. Nafsi. 2020. “Pengembangan Ekonomi Pedesaan Dalam Rangka Mengentas Kemiskinan Di Pedesaan.” J EL-RIYASAH 11(1): 54–66
  15. Nel, Etienen. 2001. “Local Economic Development: A Review and Assesment of Its Current Status in South Africa.” Urban Studies 38(7): 1003–24
  16. Pose, A. R., & Tijmstra, S. 2006. Sensitizing Package on Local Economic Development. New York: ILO
  17. Raco, J. (2010). Metode penelitian kualitatif :jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Jakarta: Grasindo
  18. Raya, Tim Universitas Palangka. 2019. Studi Kelayakan Pendirian Sentra Industri Jagung Di Kabupaten Barito Utara. Palangka Raya
  19. Rdriguez-Pose, A. 2002. The Role of The ILO in Implementing Local Economic Development Strategies in a Globalised World. Geneva: ILO
  20. Satria, Dias. 2009. “Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan Di Wilayah Kabupaten Malang.” Journal of Indonesian Applied Economics 3(1): 1–2009
  21. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta
  22. World Bank Urban Development Unit. 2003. Local Economic Development :LED Quick Reference. Washington, DC

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.