skip to main content

Karakteristik Mangan (Mn) di Daerah Kliripan dan Sekitarnya, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Indonesia

Received: 9 Nov 2020; Revised: 30 Nov 2020; Accepted: 1 Dec 2020; Available online: 31 Mar 2021; Published: 31 Mar 2021.
Open Access Copyright (c) 2021 Jurnal Geosains dan Teknologi under http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0.

Citation Format:
Abstract

Daerah Kliripan secara administrasi terletak di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta . Secara geografis daerah telitian berada pada 110°10’00” BT - 110°16’02” BT dan 7°40’05” LS – 7°52’10” LS, dengan luas 6 x 7 km2. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui karakteristik mangan di daerah Kliripan dan sekitarnya. Metodologi yang digunakan adalah pengambilan sampel di lapangan kemudian dianalis laboratorium petrografi untuk mengetahui komposisi mineral batuan dan analisis AAS (Atomic Absorption Spectometr) untuk mengetahui kadar mangan. Geologi daerah telitian didominasi batuan vulkanik dan batugamping berumur Oligosen Akhir-Pliosen. Stratigrafi daerah telitian dari tua ke muda adalah Formasi Nanggulan, Formasi Kaligesing/Dukuh, Formasi Jonggrangan, Formasi Sentolo, Endapan Alluvial. Formasi Kaligesing/Dukuh di beberapa tempat diterobos oleh diorit, andesit, dan dasit. Mineralisasi mangan ditemukan di daerah Kliripan dan Ngargoretno di Formasi Jonggrangan pada batugamping terumbu dan sisipan batugamping klastik. Karakteristik mangan di daerah Kliripan ada 2 macam yaitu nodul-nodul di batugamping Formasi Jonggrangan dan mangan berlapis sebagai sisipan batugamping klastik. Mineralisasi mangan di daerah Kliripan berasosiasi dengan pirolusit, manganit, psilomelan dan rodhokrosit. Hasil analisis AAS kandungan mangan di daerah Kliripan berkisar antara 45,1% sampai 63,1%. Mineralisasi mangan di daerah Kripan termasuk dalam mangan sedimen.

Fulltext View|Download
Keywords: Formasi Jonggrangan; mangan berlapis; mangan sedimen; nodul.
Funding: Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Article Metrics:

  1. Asikin, S. 1974. Evolusi Geologi Jawa Tengah dan sekitarnya ditinjau dari segi Tektonik Dunia yang baru, Disertasi doktor, Institut Teknologi Bandung, tidak dipublikasikan, 103
  2. Atmadja, S., Maury R.C., Bellon H., Pringgoprawiro H., Polve M., Priadi B. 1991. The Tertiary Magmatic Belts in Java, Proceeding Symposium On Dynamics of Subduction and it products, The silver Jubilec Indonesian Institute of Science (LIPI), hal.98-121
  3. Hamilton, W., 1979. Tectonic of the Indonesian Regions, United States Geological Survey, Proffesional paper No.1078, Washington, 18-42
  4. Katili, J.A. 1975. Volcanism and Plate Tectonics in the Indonesia Island Arcs. Tectonophysics, 26(3-4), hal.165-188
  5. Rahardjo, W., Rumidi, S. dan Rosidi, H.M.D. 1995. Geological map of the Yogyakarta Quadrangle, Java, skala 1:100.000, Geological Survey of Indonesia
  6. Sopaheluwakan, J., 1976. Critiques and a new perspective on basement tectonic studies in Indonesia : a review of current results and their significance in geological exploration. Proceedings of the 30th Anniversary Symposium, Research and Development Centre for Geotechnology, hal.163-175
  7. Sujanto, F.X. dan Roskamil. 1975. The Geology & Hydrocarbon Aspects of the South Central Java. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Ahli Geologi Indonesia
  8. van Bemmelen, R.W. 1949. The Geology of Indonesia Vol. IA. The Haque Martinus Nijnhoff

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.