1Stasiun Klimatologi Semarang, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Indonesia
2Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Jakarta, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{JGT10654, author = {Zauyik Ruslana and Restu Tresnawati and Rosyidah Rosyidah and Iis Widya Harmoko and Siswanto Siswanto}, title = {Reliabilitas Prediksi Curah Hujan Dasarian Pada Kejadian Curah Hujan Ekstrim Pemicu Banjir 26 Oktober 2020 di Kebumen: Model Statistik (HyBMG) versus Model Dinamik (ECMWF)}, journal = {Jurnal Geosains dan Teknologi}, volume = {4}, number = {2}, year = {2021}, keywords = {ANFIS; ECMWF,;ARIMA; HyBMG; RMSE}, abstract = { Kejadian banjir di Kabupaten Kebumen tanggal 26 Oktober 2020 dipicu oleh hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrim yang berlangsung sejak Minggu (25 Oktober 2020) sore hingga Senin (26 Oktober 2020). Beberapa pos pengamatan hujan (kerjasama) menunjukkan curah hujan >150mm/hari (kategori ekstrim) dalam rentang waktu hujan tanggal 24-26 Oktober 2020. Analisis curah hujan kumulatif dasarian ke-III bulan Oktober 2020 di wilayah Kabupaten Kebumen menunjukkan curah hujan >300mm/dasarian (kriteria sangat tinggi). Sebelumnya, pada dasarian ini BMKG Stasiun Klimatologi Semarang memprakirakan sebagian besar wilayah Kabupaten Kebumen diprakirakan dalam kriteria menengah dengan curah hujan berkisar antara 101-150mm/dasarian. Berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Kebumen sedikitnya 25 desa di 7 kecamatan terendam banjir karena beberapa sungai yang ada di Kebumen meluap. Paper ini bertujuan menguji keandalan prakiraan curah hujan dasarian operasional dengan membandingkan luaran prakiraan dengan data observasi pada kondisi ekstrem tersebut. Uji sensitivitas model univariat HyBMG dan ECMWF dilakukan dengan metode visual kesesuaian spasial, korelasi sederhana dan RMSE. Hasil analisis menunjukkan nilai luaran prakiraan ECMWF memiliki nilai RMSE terkecil namun dengan nilai korelasi yang negatif. Korelasi kuat diperoleh dari metode ANFIS dengan nilai RMSE sebesar 556,5. Dapat disimpulkan bahwa luaran model ANFIS memiliki tingkat sensitivitas luaran prakiraan yang lebih handal untuk kejadian hujan ekstrim pada hari Minggu (25 Oktober 2020) di Kabupaten Kebumen. Metode HyBMG memerlukan penambahan input data series lebih banyak lagi sehingga informasi yang terkumpul lebih banyak dan data grid luaran ECMWF menjadi lebih rapat, diharapkan dapat menghasilkan nilai prediksi yang lebih baik lagi. }, issn = {2620-634X}, pages = {83--100} doi = {10.14710/jgt.4.2.2021.83-100}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jgt/article/view/10654} }
Refworks Citation Data :
Kejadian banjir di Kabupaten Kebumen tanggal 26 Oktober 2020 dipicu oleh hujan dengan intensitas sangat lebat hingga ekstrim yang berlangsung sejak Minggu (25 Oktober 2020) sore hingga Senin (26 Oktober 2020). Beberapa pos pengamatan hujan (kerjasama) menunjukkan curah hujan >150mm/hari (kategori ekstrim) dalam rentang waktu hujan tanggal 24-26 Oktober 2020. Analisis curah hujan kumulatif dasarian ke-III bulan Oktober 2020 di wilayah Kabupaten Kebumen menunjukkan curah hujan >300mm/dasarian (kriteria sangat tinggi). Sebelumnya, pada dasarian ini BMKG Stasiun Klimatologi Semarang memprakirakan sebagian besar wilayah Kabupaten Kebumen diprakirakan dalam kriteria menengah dengan curah hujan berkisar antara 101-150mm/dasarian. Berdasarkan laporan yang masuk ke BPBD Kebumen sedikitnya 25 desa di 7 kecamatan terendam banjir karena beberapa sungai yang ada di Kebumen meluap. Paper ini bertujuan menguji keandalan prakiraan curah hujan dasarian operasional dengan membandingkan luaran prakiraan dengan data observasi pada kondisi ekstrem tersebut. Uji sensitivitas model univariat HyBMG dan ECMWF dilakukan dengan metode visual kesesuaian spasial, korelasi sederhana dan RMSE. Hasil analisis menunjukkan nilai luaran prakiraan ECMWF memiliki nilai RMSE terkecil namun dengan nilai korelasi yang negatif. Korelasi kuat diperoleh dari metode ANFIS dengan nilai RMSE sebesar 556,5. Dapat disimpulkan bahwa luaran model ANFIS memiliki tingkat sensitivitas luaran prakiraan yang lebih handal untuk kejadian hujan ekstrim pada hari Minggu (25 Oktober 2020) di Kabupaten Kebumen. Metode HyBMG memerlukan penambahan input data series lebih banyak lagi sehingga informasi yang terkumpul lebih banyak dan data grid luaran ECMWF menjadi lebih rapat, diharapkan dapat menghasilkan nilai prediksi yang lebih baik lagi.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Jurnal Geosains dan Teknologi and Department of Geological Engineering, Universitas Diponegoro as the publisher of the journal. Copyright encompasses rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms, and any other similar reproductions, as well as translations.
Jurnal Geosains dan Teknologi and Department of Geological Engineering, Universitas Diponegoro and the Editors make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. In any way, the contents of the articles and advertisements published in Jurnal Geosains dan Teknologi are the sole and exclusive responsibility of their respective authors and advertisers.
The Copyright is officially transfered when the Author has filled and signed the License of Agreement, please do download the file here. The License of Agreement should be signed originally and send to the Editorial Office in the form of original mail or scanned document to :
Dr.rer.nat Thomas Triadi Putranto (Editor-in-Chief)Editorial Office of Jurnal Geosains dan TeknologiGeological Engineering Department, Universitas DiponegoroJl. Prof. Soedarto, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Central Java, Indonesia 50275Email: jgt@live.undip.ac.id