skip to main content

Analisa Laju Sedimentasi di Laguna Perairan Pamayangsari, Kabupaten Tasikmalaya

*Jannisa Raska  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Petrus Subardjo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Gentur Handoyo scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Dwi Haryo Ismunarti  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Sugeng Widada scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Pantai Pamayangsari terletak di Kabupaten Tasikmalaya pada 108°6'16,09" Bujur Timur - 108°6'44,40" Bujur Timur dan 7°46'23,47" Lintang Selatan - 7°46'32,73" Lintang Selatan. Wilayah Pantai Pamayangsari di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Garut, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Ciamis, sebelah utara berbatasan dengan Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis, serta di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pantai Pamayangsari memiliki laguna yang airnya berasal dari air tawar Sungai Cilangla dan air asin dari laut. Air tersebut membawa material sedimen yang kemudian masuk ke daerah laguna. Kondisi di sekitar laguna dikelilingi oleh hutan rawa mangrove dan daerahnya bersubstrat pasir, sehingga di laguna tersebut mengalami sedimentasi yang cukup tinggi. Proses sedimentasi yang terjadi akan menimbulkan pendangkalan yang dapat menghambat aliran sungai ke laut dan menyebabkan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai laju sedimentasi di laguna Pantai Pamayangsari, Kabupaten Tasikmalaya. Penetian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian lapangan pada tanggal 2 - 16 Juli 2019 dan analisa laboratorium pada tanggal 18 September hingga 3 Oktober 2019. Data utama pada penelitian ini adalah sampel sedimen di sediment trap. Data pendukung pada penelitian ini meliputi debit sungai dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tasikmalaya tahun 2019, data angin dari European Centre for Medium-Range Weather Forecast bulan Januari 2014 – Juli 2019, dan Peta Database of Global Administrative Areas (GADM). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata – rata laju sedimentasi di setiap stasiun berkisar antara 10,494 – 12,496 gr/m2 /hari. Total nilai laju sedimentasi dari setiap stasiun pada pengambilan pertama 7,237 gr/m2 /hari dan pengambilan kedua 16,354 gr/m2 /hari. Jenis sedimen di laguna Perairan Pamayangsari yaitu pasir (sand), lanau (silt) dan lempung (clay).
Fulltext View|Download
Keywords: Laju Sedimentasi; Jenis Sedimen; Laguna

Article Metrics:

  1. Alwan, M. A. 2010. Mekanisme Transpor Sedimen. Dikutip tanggal 24 Maret 2020: http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.com/2010/12/mekanisme-transportasi-sedimen.html
  2. Arifin, S. 2005. Strategi untuk Mengurangi Kerusakan Lingkungan yang Diakibatkan oleh Gempa dan Gelombang Tsunami. Jurnal Arsitektur ATRIUM, 2 (1): 28-33
  3. Aritonang, A.E., H. Surbakti., I. Purwiyanto. 2016. Laju Pengendapan Sedimen Di Pulau Anakan Muara Sungai Banyuasin, Sumatra Selatan. Jurnal Maspari, 6 (2): 7 – 14
  4. Ayunarita, S., Elizal dan M. Galib. 2017. The Study Of Current Pattern, Tides And Waves On The Beaches Village Pangke Villagers Meral Karimun District Riau Archipelago Province
  5. Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Tasikmalaya. 2017. RKPD Kabupaten Tasikmalaya
  6. Daruwedho, H., B. Sasmito dan F. Janu. 2016. Analisis Pola Arus Laut Permukaan Perairan Indonesia dengan Menggunakan Satelit Altimetri Jason-2. Jurnal Geodesi Undip, 5 (2): 147
  7. Dewadaru, D. P., Hariadi dan S. Saputro. 2014. Kajian Morfologi Pantai di Pantai Slamaran Kabupaten Pekalongan. Journal of Oceanography, 3(1): 2
  8. Dean, R. G dan Dalrymple, R. A. 2004. Coastal Processes with Engineering Applications. Cambridge University Press, United Kingdom: 21 – 32 p
  9. Elliott, M dan Whitfield, A. K. 2011. Challenging Paradigms in Estuarine Ecology and Management. Estuarine, Coastal and Shelf Science Elsevier, 94: 307 p
  10. Hidayat, N. 2005. Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses – Proses Fisik di Pantai. Jurnal SMARTek, 3 (2): 73-85
  11. Holme, N.A dan Intyre, Mc. A.D. 1984. Methods for The Study of Marine Benthos. Backwall Scientific Publications, Oxford: 140-216 p
  12. Backwall Scientific Publications, Oxford: 140-216 p
  13. Indarmawan, T dan A. Manan. 2011. Pemantauan Lingkungan Estuaria Perancak Berdasarkan Sebaran Makrobenthos. Jurnal Ilmiah dan Perikanan dan Kelautan, 3 (2): 215 - 216
  14. Irawati I., E. Y. Handoko dan I. M. Anjasmara. 2008. Studi Variasi Temporal Distribusi Massa Air Menggunakan Data Water Thickness Satelit Grace. Jurnal Teknik, 4 (1): 3
  15. Koesoemadinata, Dr. R. P. 1985. Prinsip – Prinsip Sedimentasi. Bandung: Jurusan Geologi Institut Teknologi Bandung
  16. Komar, P.D. 1976. Beach Process and Sedimentation. Prentice-Hall Inc, New Jersey
  17. Lobeck, A. K. 1939. Geomorphology: An Introduction to The Study of Landscapes. New York: Mc Graw – Hill Book Company. 353 p
  18. Martono. 2009. Karakteristik dan Variabilitas Bulanan Angin Permukaan di Perairan Samudera Hindia. Makara Sains, 13 (2): 157 – 162
  19. Neno A. K., H. Harijanto., dan A. Wahid. 2016. Hubungan Debit Air dan Tinggi Muka Air di Sungai Lambagu Kecamatan Tawaeli Kota Palu. Jurnal Warta Rimba, 4 (2): 1-2
  20. Nugrahayu, F. L. 2015. Estuaria (Muara). Dikutip 24 Maret 2020: http://ferisa3k1.blogspot.com/2015/03/estuarimuara.html
  21. Pettijohn, F. J. 1975. Sedimentary Rocks.Harper& Row. Publishers: New York, Evanston, San Fransisco, and London. 640 pages
  22. Pinto, Z. 2015. Kajian Perilaku Masyarakat Pesisir yang Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 3 (3): 163-164
  23. Pipkin, B.W. 1977. Laboratory Ecercise In Oceanography. W.H Freeman and Company. New Jersey
  24. Salahuddin, C. Fandeli dan E. Sugiharto. 2012. Kajian Pencemaran Lingkungan di Tambak Udang Delta Mahakam. Jurnal Teknosains, 2(1): 34
  25. Saputra, O., Y. N. Ihsan., L. P. Sari dan Y. Mulyani. 2017. Sedimentasi dan Sebaran Makrozoobentos Di Kawasan Laguna Segara Anakan Nusakambangan, Cilacap. Jurnal Perikanan dan Kelautan, VIII (1): 27
  26. Srijati, S., B. Rochaddi dan S. Widada. 2017. Analisis Laju Sedimentasi di Perairan Muara Sungai Waridin Kabupaten Kendal. Jurnal Oseanografi, 6 (1): 252
  27. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
  28. Sukardjo. 1985. Kimia Anorganik. Jakarta: Bina Aksara
  29. Susanna, A. S. 2007. Oseanografi. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Jakarta
  30. Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. Pustaka Pelajar: Yogyakarta
  31. Suryani, D. D. U., I. Pratikto, dan Koesoemadji. 2013. Studi Potensi Pantai Pamayangsari di Kabupaten Tasikmalaya untuk Pengembangan Wisata Bahari. Journal of Marine Research, 2 (3): 124
  32. Tikno, S. 2000. Analisis Debit di Daerah Aliran Sungai Batanghari Provinsi Jambi. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, 1 (1): 102
  33. Triatmodjo, B. Prof. Dr. Ir. 1999. Teknik Pantai. Yogyakarta: Beta Offset
  34. Williams. 2013. Waves. Dikutip 9 Oktober 2019: https://pt.slideshare.net/mswilliams/waves-notes-28619255/13?smtNoRedir=1
  35. Wilopo, M. D. 2005. Karakter Fisik Oseanografi di Perairan Barat Sumatera dan Selatan Jawa-Sumbawa dari Data Satelit Multi Sensor. Hal 3
  36. Zahid, A., C. P. H. Simanjutak., M. F. Rahardjo dan Sulistiono. 2011. Iktiofauna Eskosistem Estuari Mayangan, Jawa Barat. Jurnal Iktiologi Indonesia, 11 (1): 77

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.