BibTex Citation Data :
@article{IJOCE19652, author = {Muhamad Fajri and Warsito Atmodjo and Alfi Satriadi}, title = {Studi Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Citra Landsat 8 Di Pesisir Pantai Rajabasa, Lampung Selatan}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {6}, number = {2}, year = {2024}, keywords = {Abrasi; Akresi; DSAS; Perubahan Garis Pantai; Rajabasa}, abstract = { Wilayah pesisir sangat dinamis mengikuti fenomena oseanografi di wilayah tersebut. Abrasi dan akresi merupakan proses yang sering terjadi di daerah pesisir. Proses ini dapat mengakibatkan kerusakan di daerah pesisir. Perubahan garis pantai terjadi di Pesisir Pantai Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Perubahan tersebut antara lain menyusutnya garis pantai yang disebut juga abrasi, dan penambahan garis pantai baru yang disebut akresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luasan abrasi dan akresi perubahan garis pantai yang terjadi di Pesisir Pantai Rajabasa dalam kurun waktu 2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kelerengan pantai, sedimen, pasang surut, angin, gelombang, arus, dan citra landsat 8. Metode yang digunakan yaitu metode admiralty, metode sieving kering, peramalan gelombang, pemodelan arus menggunakan MIKE 21, metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS), pemetaan hasil data denganmenggunakan ArcGIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada tahun 2017-2021, total luasan akresi dan abrasi didapatkan nilai sebesar 0,538 dan 0,298 hektar. Pada tahun 2019-2021, total luasan akresi dan abrasi didapatkan nilai sebesar 0 dan 1,167 hektar. Abrasi dan akresi garis pantai di Pesisir Pantai Rajabasa dipengaruhi oleh faktor oseanografi seperti transport sedimen, pasang surut, angin, arus, dan gelombang. }, issn = {2714-8726}, pages = {102--113} doi = {10.14710/ijoce.v6i2.19652}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/19652} }
Refworks Citation Data :
Wilayah pesisir sangat dinamis mengikuti fenomena oseanografi di wilayah tersebut. Abrasi dan akresi merupakan proses yang sering terjadi di daerah pesisir. Proses ini dapat mengakibatkan kerusakan di daerah pesisir. Perubahan garis pantai terjadi di Pesisir Pantai Rajabasa, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. Perubahan tersebut antara lain menyusutnya garis pantai yang disebut juga abrasi, dan penambahan garis pantai baru yang disebut akresi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui luasan abrasi dan akresi perubahan garis pantai yang terjadi di Pesisir Pantai Rajabasa dalam kurun waktu 2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kelerengan pantai, sedimen, pasang surut, angin, gelombang, arus, dan citra landsat 8. Metode yang digunakan yaitu metode admiralty, metode sieving kering, peramalan gelombang, pemodelan arus menggunakan MIKE 21, metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS), pemetaan hasil data denganmenggunakan ArcGIS. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada tahun 2017-2021, total luasan akresi dan abrasi didapatkan nilai sebesar 0,538 dan 0,298 hektar. Pada tahun 2019-2021, total luasan akresi dan abrasi didapatkan nilai sebesar 0 dan 1,167 hektar. Abrasi dan akresi garis pantai di Pesisir Pantai Rajabasa dipengaruhi oleh faktor oseanografi seperti transport sedimen, pasang surut, angin, arus, dan gelombang.
Article Metrics:
Last update:
View My Stats