skip to main content

Evaluasi Kesesuaian Lahan Perairan untuk Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) di Perairan Pulau Panjang, Banten

*Essy Pratiwy  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Gentur Handoyo  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia
Agus Anugroho Dwi Suryoputro  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Indonesia memiliki total luas wilayah laut sekitar 5,9 juta km2 dan memiliki jumlah pulau ±17.504 gugusan pulau besar dan kecil. Salah satu hasil kelautan di Indonesia yang cukup melimpah adalah rumput laut. Perairan Pulau Panjang, yang berlokasi di Kabupaten Serang, Banten terdapat lokasi pembudidayaan rumput laut, namun saat ini mengalami penurunan produksi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan perairan untuk budidaya rumput laut berdasarkan parameter kecepatan arus, kedalaman, kecerahan perairan, MPT, suhu, salinitas, pH, konsentrasi nitrat dan fosfat. Parameter-parameter perairan tersebut diolah dengan metode skoring dan pembobotan untuk menghasilkan tingkat kesesesuaian lahan rumput laut yang terbagi menjadi 3 (tiga) kategori: Sesuai (skor 34-45), Kurang Sesuai (skor 23-32), dan Tidak Sesuai (skor <23). Berdasarkan analisa kesesuaian lahan untuk budidaya rumput laut di perairan Pulau Panjang, Banten menunjukkan bahwa kesesuaian lahan rumput laut memiliki skor 23-30 termasuk ke dalam kategori keadaan perairan yang kurang sesuai untuk budidaya rumput laut. Kualitas perairan Pulau Panjang, Banten kurang mendukung akibat adanya reklamasi dan masukan limbah dari kegiatan industri yang ada disekitar Pulau Panjang, Banten.

Fulltext View|Download
Keywords: Kesesuaian Lahan; Budidaya; Rumput Laut; Pulau Panjang, Banten

Article Metrics:

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.