BibTex Citation Data :
@article{IJOCE14100, author = {Aryobimo Ariputro and Dwi Ismunarti and Muhammad Helmi}, title = {Integrasi Pendekatan Geospasial Dan Model Hidrodinamika 2D Untuk Kesesuaian Budidaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba Jaring Apung Di Perairan Pulau Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa, Provinsi Jawa Tengah}, journal = {Indonesian Journal of Oceanography}, volume = {4}, number = {2}, year = {2022}, keywords = {}, abstract = { Akuakultur merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan produksi perikanan sekaligus kelangkaan ikan pada suatu perairan. Efektifitas akuakultur ditentukan dari banyak faktor, Lokasi yang sesuai merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi kegiatan akuakultur. Perairan Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa merupakan suatu wilayah di Indonesia yang memiliki kelimpahan kekayaan maritim dan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan budidaya berbasis Keramba Jaring Apung (KJA) khususnya ikan kerapu. Kurangnya informasi mengenai lokasi yang efektif untuk budidaya merupakan permasalahan utama dalam usaha budidaya. Penentuan lokasi budidaya perairan sangat dipengaruhi oleh parameter oseanografi di perairan setempat diantaranya arus, suhu, gelombang, oksigen terlarut, ph, salinitas, substrat dasar dan kedalaman. Oleh karena itu diperlukan kajian dan analisis mengenai lokasi yang efektif serta cocok untuk pengembangan budidaya ikan kerapu berbasis keramba jaring apung di perairan Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa. Survey lapangan dilakukan terhadap 40 titik stasiun yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Selain itu dilakukan pemodelan hidrodinamika 2D terhadap kecepatan arus dan tinggi gelombang signifikan untuk digabungkan dengan hasil survey lapangan sehingga diperoleh kondisi oseanografi perairan. Kemudian dilakukan Analisis data dengan melakukan modifikasi pada kriteria kesesuaian yang kemudian diintegrasikan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis menggunakan program ArcGIS 10.3. Berdasarkan integrasi kesesuaian perairan, luas area perairan yang sangat cocok untuk pengembangan budidaya ikan kerapu berbasis sistem keramba jaring apung adalah 60.91 ha. Kata kunci : Kesesuaian Perairan, Ikan Kerapu, Sistem Informasi Geografis, Menjangan Besar Abstract Aquaculture is a solution to overcome the problem of fishery production as well as the scarcity of fish in a waters. The effectiveness of aquaculture is determined by many factors, the appropriate location is one of the most influencing factors for aquaculture activities. Menjangan Besar waters in the Karimunjawa archipelago is an area in Indonesia that has an abundance of maritime wealth and has great potential for the development of aquaculture based on floating net cages (FNC), especially grouper. Lack of information on effective locations for cultivation is a major problem in aquaculture. Determination of aquaculture locations is strongly influenced by oceanographic parameters in local waters including currents, temperature, waves, dissolved oxygen, pH, salinity, bottom substrate and depth. Therefore, it is necessary to study and analyze an effective and suitable location for the development of grouper aquaculture based on floating net cages in the waters of Menjangan Besar, Karimunjawa archipelago. The field survey was conducted on 40 station points obtained by purposive sampling method. In addition, 2D hydrodynamic modeling was carried out on current velocity and significant wave height to be combined with the results of field surveys so that oceanographic conditions of the waters were obtained. Then the data analysis was carried out by modifying the suitability criteria which was then integrated with the Geographic Information System approach using the ArcGIS 10.3 program. Based on the integration of the suitability of the waters, the area of the waters that is very suitable for the development of grouper aquaculture based on the floating net cage system is 60.91 ha . Keywords : Water Suitability, Grouper, Geographic Information System, Menjangan Besar }, issn = {2714-8726}, pages = {77--87} doi = {10.14710/ijoce.v4i2.14100}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/ijoce/article/view/14100} }
Refworks Citation Data :
Akuakultur merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan produksi perikanan sekaligus kelangkaan ikan pada suatu perairan. Efektifitas akuakultur ditentukan dari banyak faktor, Lokasi yang sesuai merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi kegiatan akuakultur. Perairan Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa merupakan suatu wilayah di Indonesia yang memiliki kelimpahan kekayaan maritim dan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan budidaya berbasis Keramba Jaring Apung (KJA) khususnya ikan kerapu. Kurangnya informasi mengenai lokasi yang efektif untuk budidaya merupakan permasalahan utama dalam usaha budidaya. Penentuan lokasi budidaya perairan sangat dipengaruhi oleh parameter oseanografi di perairan setempat diantaranya arus, suhu, gelombang, oksigen terlarut, ph, salinitas, substrat dasar dan kedalaman. Oleh karena itu diperlukan kajian dan analisis mengenai lokasi yang efektif serta cocok untuk pengembangan budidaya ikan kerapu berbasis keramba jaring apung di perairan Menjangan Besar, Kepulauan Karimunjawa. Survey lapangan dilakukan terhadap 40 titik stasiun yang diperoleh dengan metode purposive sampling. Selain itu dilakukan pemodelan hidrodinamika 2D terhadap kecepatan arus dan tinggi gelombang signifikan untuk digabungkan dengan hasil survey lapangan sehingga diperoleh kondisi oseanografi perairan. Kemudian dilakukan Analisis data dengan melakukan modifikasi pada kriteria kesesuaian yang kemudian diintegrasikan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis menggunakan program ArcGIS 10.3. Berdasarkan integrasi kesesuaian perairan, luas area perairan yang sangat cocok untuk pengembangan budidaya ikan kerapu berbasis sistem keramba jaring apung adalah 60.91 ha.
Kata kunci: Kesesuaian Perairan, Ikan Kerapu, Sistem Informasi Geografis, Menjangan Besar
Abstract
Aquaculture is a solution to overcome the problem of fishery production as well as the scarcity of fish in a waters. The effectiveness of aquaculture is determined by many factors, the appropriate location is one of the most influencing factors for aquaculture activities. Menjangan Besar waters in the Karimunjawa archipelago is an area in Indonesia that has an abundance of maritime wealth and has great potential for the development of aquaculture based on floating net cages (FNC), especially grouper. Lack of information on effective locations for cultivation is a major problem in aquaculture. Determination of aquaculture locations is strongly influenced by oceanographic parameters in local waters including currents, temperature, waves, dissolved oxygen, pH, salinity, bottom substrate and depth. Therefore, it is necessary to study and analyze an effective and suitable location for the development of grouper aquaculture based on floating net cages in the waters of Menjangan Besar, Karimunjawa archipelago. The field survey was conducted on 40 station points obtained by purposive sampling method. In addition, 2D hydrodynamic modeling was carried out on current velocity and significant wave height to be combined with the results of field surveys so that oceanographic conditions of the waters were obtained. Then the data analysis was carried out by modifying the suitability criteria which was then integrated with the Geographic Information System approach using the ArcGIS 10.3 program. Based on the integration of the suitability of the waters, the area of the waters that is very suitable for the development of grouper aquaculture based on the floating net cage system is 60.91 ha.
Keywords : Water Suitability, Grouper, Geographic Information System, Menjangan Besar
Article Metrics:
Last update:
View My Stats