skip to main content

Konsentrasi Ion Fosfat di Perairan Wiso, Ujungbatu, Jepara

Resy Sekar Sari  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Sri Yulina Wulandari scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
*Lilik Maslukah scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Kunarso Kunarso scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia
Anindya Wirasatriya scopus  -  Departemen Oseanografi, Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudarto, SH, Tembalang, Kota Semarang, Kode Pos 50275 Telp/fax (024) 7474698, Indonesia

Citation Format:
Abstract

Perairan Wiso, Ujungbatu, Jepara dipengaruhi oleh berbagai aktivitas masyarakat disekitarnya, seperti pertambakan, aktivitas perahu nelayan dan pemukiman yang padat penduduknya. Adanya dua muara yaitu Wiso dan Sampok, juga berdampak terhadap masukkan unsur-unsur kimia ke perairan termasuk nutrien, yang berpengaruh terhadap tingkat kesuburan perairan. Salah satu unsur hara penting yang mempengaruhi kesuburan perairan yaitu ion fosfat (PO4-). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi dan pola sebaran spasial fosfat terlarut serta keterkaitannya dengan parameter lingkungan seperti pH, kedalaman, suhu dan oksigen terlarut. Pengambilan sampel dilakukan di 10 titik stasiun. Ion fosfat dianalisis dengan metode ascorbit-molybden biru dan nilai absorbansinya dibaca menggunakan spektrofotmeter Optima pada panjang gelombang 885 nm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Wiso memiliki konsentrasi fosfat antara 0,023 – 0,598 μmol/l. Pola sebaran memperlihatkan nilai tinggi di perairan pantai dan secara perlahan-lahan menurun dengan bertambahnya jarak dari daratan. Hasil analisis menggunakan PCA memperlihatkan bahwa ion fosfat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu dan kedalaman. Bertambahnya kedalaman menyebabkan terjadinya penurunan ion fosfat dan sebaliknya ion fosfat ditemukan lebih tinggi pada wilayah dengan suhu lebih hangat.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Bostrom B. J., Andersen, M., Fleischer, S. and Jansson, M. 1988. Exchange of Phosphorus Across the Sediment-Water Interface. Hydrobiologia, 170: 229-244
  2. Durr, H. H., Laruelle, G. G., Van Kempen, C. M., Slomp, C. P., Meybeck, M. and Middelkoop, H. 2011. Worldwide typology of nearshore coastal systems: defining the estuarine filter of river inputs to the oceans. Estuary. Coast, 34: 441–458
  3. Environmental Protection Agency (EPA). 2002. Water Quality Criteria. Mid-Atlantic Integrated Assessment (MAIA) Estuaries. USA. Ecological Research Series Washington: 595 pp
  4. Iklima, R. A. S., Gusti, D., Agussalim, A. dan Mulia, C. 2019. Analisis Kandungan N-Nitrogen (Amonia, Nitrat, Nitrit) dan Fosfat di Perairan Teluk Pandan Provinsi Lampung. Jurnal Lahan Suboptimal, 8(1): 57-66
  5. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH). 2004. Baku mutu air laut untuk biota laut. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. KLH. Jakarta
  6. Ketchum, D. H. 1969. Eutrophication of estuaries. In: Eutrophication Causes, Consequences, Corrective National Academy of Sciences, Washington, D.C. 197-209pp
  7. Effendi, H. 2000. Telaah Kualitas Air Bagi Pengeloaan Sumber Daya Lingkungan Perairan. Bogor: Institut Pertanian Bogor. 259 hlm
  8. Maslukah, L., Indrayanti, E. dan Rifai, A. 2014. Sebaran material organik dan zat hara oleh arus pasang surut di muara sungai Demaan, Jepara. Ilmu Kelautan, 19 (4): 189-194
  9. Maslukah, L., Wulandari, S.Y., Prasetyawan, I.B., and Muslim. 2018. The Distributions of N, P Nutrients and Its Relations with Chlorophyll-a: Case Study in Serang and Wiso Estuary, Jepara, Indonesia. Asian Jr. of Microbiol. Biotech. Env. Sc., 20(3): 123-129
  10. Maslukah, L., Zainuri, M., Wirasatriya, A., and Salma, U. 2019. Spatial Distribution of Chlorophyll-a and Its Relationship with Dissolved Inorganic Phosphate Influenced by Rivers in the North Coast of Java. Journal Ecological of Engineering, 20(7): 18–25
  11. Maslukah, L, M. Zainuri, A. Wirasatriya, dan R. Widiaratih. 2020. Studi Kinetika Adsorpsi Dan Desorpsi Ion Fosfat (Po42-) Di Sedimen Perairan Semarang Dan Jepara. J. Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(2): 383-394
  12. McKelvie I. D. 1999. Phosphate. Handbook of Water Analysis. New York, Marcel Dekker, Inc: 273- 295
  13. Muchtar, M. dan Simanjuntak. 2008. Karakteristik dan Fluktuasi Zat Hara Fosfat, Nitrat dan Derajat Keasaman (pH) di estuary Cisadane pada Musim yang Berbeda. Dalam: Ruyitno, A., Syahailatua, M., Muchtar, Pramudji, Sulistijo, Susana, T. (Editor). Ekosistem Estuari Cisadane: LIPI: 139-148
  14. Murphy J. and J P Riley 1962. Anal. Chim. Acta 27: 31–36
  15. Paytan, A. and McLaughlin, K. 2007. The Oceanic Phosphorus Cycle. Chemical Review, 107(2): 563–576
  16. Prianto, E., Husnah, dan S. Aprianti. 2010. Karakteristik Fisika Kimia Perairan dan Struktur Komunitas Zooplankton Di Estuari Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan. J. Bawal, 3(3): 149-157
  17. Rahayu, N. W. S. T., Hendrawan, I. G., dan Suteja, Y. 2018. Distribusi Nitrat dan Fosfat Secara Spasial dan Temporal Saat Musim Barat Di Permukaan Perairan Teluk Benoa, Bali. Journal of Marine and Aquatic Sciences, 4(1): 1-13
  18. Santoso, A. D. 2007. Kandungan Zat Hara Fosfat pada Musim Barat dan Musim Timur di Teluk Hurun Lampung. J. Teknik Lingkungan, 8(3): 207-210
  19. Simanjuntak, M. 2007. Kadar Fosfat, Nitrat Dan Silikat Di Teluk Jakarta. Jurnal Perikanan, 9(2): 274-287
  20. Suthers, M. and Rissik, D. 2008. Plankton: a guide to their ecology and monitoring for water quality. Collingwood, Vic.: CSIRO Publishing
  21. Tuahatu, J. W. dan Tubalawony. 2009. Sebaran Nitrat Dan Fosfat Pada Massa Air Permukaan Selama Bulan Mei 2008 Di Teluk Ambon Bagian Dalam. Triton, 5(1): 34-40
  22. Wardhana, W. A. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi revisi). Penerbit Andi. Yogyakarta
  23. Wang, Y., Jiang, H., Jin, J., Zhang, X., Lu, X. and Wang, Y.2015. Spatial-temporal variations of chlorophyll-a in the adjacent sea area of the Yangtze River Estuary influenced by Yangtze river discharge. Int. J. Environ. Res. Public Health. 12: 5420-5438
  24. Wardoyo, S. T. H. 1982. Water Analysis Manual Tropical Aquatic Biology Program. Biotrop, SEAMEO. Bogor. 81 hal
  25. Wisha, U. J. and Maslukah, L. 2017. Nutrient condition of Kampar Big River Estuary: Distribution of N and P concentrations drifted by tidal bore ”Bono”. Ilmu Kelautan, 22(3): 137-146
  26. Yule, C. M., Boyero, L. and Marchant, R. 2010. Effects of sediment pollution on food webs in a tropical river (Borneo, Indonesia). Mar. Freshwater Res., 61: 204–213

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.