BibTex Citation Data :
@article{GK3721, author = {Luqman Hakim}, title = {Peran Kapabilitas Koordinasi dan Boundary-Spanner untuk Menguatkan Daya Saing Nasional di Era Globalisasi}, journal = {Gema Keadilan}, volume = {2}, number = {1}, year = {2015}, keywords = {}, abstract = { Kompetisi yang merupakan simbol globalisasi pada abad ke-21 menjadi tanpa batas mengakibatkan mobilitas modal, barang, dan jasa, manusia, dan informasi bebas keluar masuk suatu negara. Banyak literatur yang menjelaskan bahwa ekonomi suatu negara dapat bertahan dan tumbuh sangat ditentukan oleh tingkat daya saing dan keunggulan bersaing yang dimiliki. Semakin tinggi derajat ranah persaingan negara dengan negara lainnya, maka semakin penting daya saing menjadi prediktor siapa yang akan memenangkan kompetisi. Tanpa kehadiran kompetisi, daya saing akan kehilangan makna pentingnya. Bagaimana ekonomi nasional dapat dan mampu membangun basis keunggulan bersaing sangatlah menentukan bagi kinerja ekonominya. Teori institusi juga menekankan pentingnya peran kelembagaan untuk menciptakan keunggulan daya saing dan interaksi antar lembaga. Efesien dan tidaknya suatu sistem akan sangat tergantung pada kualitas kelembagaan yang mengatur sistem ekonomi tersebut (Powell dan DiMaggio, 1991). Kualitas kelembagaan yang mendukung daya saing akan tercermin dari kualitas kebijakan dan pelayanan publik. Selain itu, struktur daya saing yang kokoh hanya dapat dibangun melalui seberapa berkualitas koordinasi kelembagaan yang mengatur sistem ekonomi. Peran pemimpin di tiap kelembagaan sebagai boundary spanner menjadi sentral untuk menjaga kualitas peran, fungsi dan kewenanangan untuk mengembangkan jaringan kebijakan atau proses produksi yang efesien. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan rumah dalam transformasi kelembagaan sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi daya saing nasional. Kata kunci : Globalisasi, Daya Saing, Boundary Spanner }, pages = {89--104} doi = {10.14710/gk.2015.3721}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/3721} }
Refworks Citation Data :
Kompetisi yang merupakan simbol globalisasi pada abad ke-21 menjadi tanpa batasmengakibatkan mobilitas modal, barang, dan jasa, manusia, dan informasi bebas keluar masuksuatu negara. Banyak literatur yang menjelaskan bahwa ekonomi suatu negara dapat bertahandan tumbuh sangat ditentukan oleh tingkat daya saing dan keunggulan bersaing yang dimiliki.Semakin tinggi derajat ranah persaingan negara dengan negara lainnya, maka semakin pentingdaya saing menjadi prediktor siapa yang akan memenangkan kompetisi. Tanpa kehadirankompetisi, daya saing akan kehilangan makna pentingnya. Bagaimana ekonomi nasional dapatdan mampu membangun basis keunggulan bersaing sangatlah menentukan bagi kinerjaekonominya. Teori institusi juga menekankan pentingnya peran kelembagaan untuk menciptakankeunggulan daya saing dan interaksi antar lembaga. Efesien dan tidaknya suatu sistem akansangat tergantung pada kualitas kelembagaan yang mengatur sistem ekonomi tersebut (Powelldan DiMaggio, 1991). Kualitas kelembagaan yang mendukung daya saing akan tercermin darikualitas kebijakan dan pelayanan publik. Selain itu, struktur daya saing yang kokoh hanya dapatdibangun melalui seberapa berkualitas koordinasi kelembagaan yang mengatur sistem ekonomi.Peran pemimpin di tiap kelembagaan sebagai boundary spanner menjadi sentral untuk menjagakualitas peran, fungsi dan kewenanangan untuk mengembangkan jaringan kebijakan atau proses produksi yang efesien. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan rumah dalam transformasikelembagaan sangat dibutuhkan untuk mengakselerasi daya saing nasional.
Kata kunci: Globalisasi, Daya Saing, Boundary Spanner
Article Metrics:
Last update:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. View StatisticsDiterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan, Fakultas Hukum Universitas DiponegoroAlamat Redaksi:Redaksi LPM Gema Keadilan, Gedung Prof. Satjipto Rahardjo Fakultas Hukum Undip Lt. 3 Jalan Prof. Soedarto, SH,Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50271