BibTex Citation Data :
@article{GK20353, author = {Mohammad Hastomo}, title = {Analisis Yuridis Kebiasaan Perkawinan Paksa Menurut Hak Asasi Manusia}, journal = {Gema Keadilan}, volume = {10}, number = {2}, year = {2023}, keywords = {Pernikahan Paksa; Pernikahan Palsu; Perjodohan}, abstract = { Perjodohan atau kawin paksa yang dilakukan oleh orang tua setidaknya berdampak pada beberapa kemungkinan dalam kehidupan keluarga anak, yang berakibat pada perpisahan pasangan tersebut. Jika pernikahan dilakukan dengan sistem perjodohan oleh orang tua, mau tidak mau anak harus dilibatkan agar tidak terjadi tarik menarik antara anak dan orang tuanya, karena memang perjodohan tersebut adalah perjodohan yang sudah diatur. Perjodohan yang dilakukan oleh orang tua juga demi kebaikan anaknya. Hal ini dapat terjadi karena salah satu pasangan merasa bahwa pernikahan tersebut dipaksakan dan dipaksa untuk mencintai orang yang menjadi suami atau istrinya. Karena meskipun dua orang bersatu, cinta tidak bisa dipaksakan. Karena tidak adanya cinta dapat menimbulkan perselisihan dan pertengkaran yang pada akhirnya berujung pada perceraian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kepustakaan ( library research ), yaitu studi tentang metode pengumpulan data terhadap berbagai peristiwa yang berhubungan dengan penulisan, dengan cara mempelajari, mencatat, dan menganalisis bahan-bahan penelitian. }, pages = {80--89} doi = {10.14710/gk.2023.20353}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gk/article/view/20353} }
Refworks Citation Data :
Perjodohan atau kawin paksa yang dilakukan oleh orang tua setidaknya berdampak pada beberapa kemungkinan dalam kehidupan keluarga anak, yang berakibat pada perpisahan pasangan tersebut. Jika pernikahan dilakukan dengan sistem perjodohan oleh orang tua, mau tidak mau anak harus dilibatkan agar tidak terjadi tarik menarik antara anak dan orang tuanya, karena memang perjodohan tersebut adalah perjodohan yang sudah diatur. Perjodohan yang dilakukan oleh orang tua juga demi kebaikan anaknya. Hal ini dapat terjadi karena salah satu pasangan merasa bahwa pernikahan tersebut dipaksakan dan dipaksa untuk mencintai orang yang menjadi suami atau istrinya. Karena meskipun dua orang bersatu, cinta tidak bisa dipaksakan. Karena tidak adanya cinta dapat menimbulkan perselisihan dan pertengkaran yang pada akhirnya berujung pada perceraian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kepustakaan (library research), yaitu studi tentang metode pengumpulan data terhadap berbagai peristiwa yang berhubungan dengan penulisan, dengan cara mempelajari, mencatat, dan menganalisis bahan-bahan penelitian.
Article Metrics:
Last update:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. View StatisticsDiterbitkan oleh Lembaga Pers Mahasiswa Gema Keadilan, Fakultas Hukum Universitas DiponegoroAlamat Redaksi:Redaksi LPM Gema Keadilan, Gedung Prof. Satjipto Rahardjo Fakultas Hukum Undip Lt. 3 Jalan Prof. Soedarto, SH,Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, 50271