BibTex Citation Data :
@article{gjec29329, author = {mohamad rivai and sitty rivai and Putriani Bua}, title = {Inovasi Citracanum Sunspray: Proteksi Sinar UV dan Penyakit DBD di Gorontalo}, journal = {Greensphere: Journal of Environmental Chemistry}, volume = {5}, number = {2}, year = {2025}, keywords = {ultraviolet; demam berdarah dengue; serai; kemangi}, abstract = { Sinar ultraviolet (UV) selain memiliki efek menguntungkan seperti membunuh bakteri, tetapi jika paparannya terlalu lama dapat menyebabkan efek berbahaya seperti kanker kulit non-melanoma. Waktu aman untuk terpapar sinar matahari adalah antara pukul 07.00 dan 09.00, sementara paparan antara pukul 10.00 dan 16.00 harus dihindari. Namun, kebanyakan orang sering melakukan aktivitas di luar ruangan selama periode ini sehingga berpotensi terpapar radiasi UV yang berlebihan. Selain itu, demam berdarah, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di siang hari, merupakan masalah kesehatan yang signifikan. Penelitian ini menggunakan serai dan kemangi, keduanya dikenal karena sifat anti-nyamuk alami dan antioksidannya, untuk meningkatkan faktor perlindungan matahari (SPF) dan perlindungan terhadap nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan formulasi semprot tabir surya tubuh yang tidak hanya memberikan perlindungan UV tetapi juga mengusir nyamuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan laboratorium kuantitatif. Formula semprot diuji uji organoleptik, homogenitas, viskositas, dan pH .Hasilnya menunjukkan bahwa formulasi semprot tabir surya aman untuk digunakan setelah menjalani uji. Formulasi F3 menunjukkan nilai SPF tertinggi, yaitu 10,41, yang menawarkan perlindungan UV optimal dan aktivitas penolakan terkuat. Semprotan tabir surya tubuh formula serai dan kemangi berpotensi sebagai produk yang melindungi kulit dari paparan UV sekaligus mencegah gigitan nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan. }, issn = {2777-0664}, pages = {21--28} doi = {10.14710/gjec.2025.29329}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/gjec/article/view/29329} }
Refworks Citation Data :
Sinar ultraviolet (UV) selain memiliki efek menguntungkan seperti membunuh bakteri, tetapi jika paparannya terlalu lama dapat menyebabkan efek berbahaya seperti kanker kulit non-melanoma. Waktu aman untuk terpapar sinar matahari adalah antara pukul 07.00 dan 09.00, sementara paparan antara pukul 10.00 dan 16.00 harus dihindari. Namun, kebanyakan orang sering melakukan aktivitas di luar ruangan selama periode ini sehingga berpotensi terpapar radiasi UV yang berlebihan. Selain itu, demam berdarah, penyakit yang ditularkan oleh nyamuk di siang hari, merupakan masalah kesehatan yang signifikan. Penelitian ini menggunakan serai dan kemangi, keduanya dikenal karena sifat anti-nyamuk alami dan antioksidannya, untuk meningkatkan faktor perlindungan matahari (SPF) dan perlindungan terhadap nyamuk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan formulasi semprot tabir surya tubuh yang tidak hanya memberikan perlindungan UV tetapi juga mengusir nyamuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan laboratorium kuantitatif. Formula semprot diuji uji organoleptik, homogenitas, viskositas, dan pH .Hasilnya menunjukkan bahwa formulasi semprot tabir surya aman untuk digunakan setelah menjalani uji. Formulasi F3 menunjukkan nilai SPF tertinggi, yaitu 10,41, yang menawarkan perlindungan UV optimal dan aktivitas penolakan terkuat. Semprotan tabir surya tubuh formula serai dan kemangi berpotensi sebagai produk yang melindungi kulit dari paparan UV sekaligus mencegah gigitan nyamuk saat beraktivitas di luar ruangan.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
View My StatsGreensphere: Journal of Environmental ChemistryChemsitry Department, Diponegoro UniversityJl Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang