1Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacob Rais, Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
2Program Studi Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Jacob Rais, Tembalang, Semarang 50275
BibTex Citation Data :
@article{BAF24724, author = {Muhammad Djaelani and Silvana Tana and Siti Mardiati}, title = {Gambaran Preparat Histologis Hepar Tikus Putih (Ratus norvegicus) Dibuat Dengan Metode Parafin dan Pewarnaan Hematoksilin-Eosin Menggunakan Beberapa Fiksatif}, journal = {Buletin Anatomi dan Fisiologi}, volume = {10}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {BNF; bouin; etanol; hepatosit}, abstract = { Fiksatif sangat penting pada proses pembuatan preparat mikroskopis karena fiksatif merupakan faktor utama untuk menghasilkan kualitas sediaan histologi yang baik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memilih fiksatif yang tepat pada proses pembuatan preparat histologi hepar tikus putih ( Ratus norwegicus ) dibuat dengan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Hepar tikus putih dengan ulangan sebanyak 10 kali dibuat preparat dengan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Penelitian ini menggunakan fiksatif NBF 10 %, Bouin dan Etanol 50% .Hasil preparat yang difiksasi dengan Etanol 50% hepatosit tidak menunjukkan susunan radier yang teratur, jarak antar sel longgar, banyak sel tidak berinti, sitoplasma terwarnai merah, hepatosit mengecil dengan ukuran 12 ± 0,4 µm. Hepar yang difiksasi dengan Bouin menunjukkan hepatosit tersusun radier dengan jarak yang rapat, inti sel terwarnai ungu, sitoplasma terwarnai merah, hepatosit berukuran normal 15 ± 0,9 µm. Hepar yang difiksasi dengan NBF 10% menunjukkan hepatosit tersusun radier, inti sel terwarnai ungu, sitoplasma terwarnai merah, hepatosit berukuran normal 16 ± 0,2 µm dengan jarak yang rapat. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fiksatif untuk preparat hepar adalah NBF 10%, fiksatif Etanol 50% tidak dapat memfiksir preparat hepar dengan baik }, issn = {2541-0083}, doi = {10.14710/baf.10.1.2025.%p}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/article/view/24724} }
Refworks Citation Data :
Fiksatif sangat penting pada proses pembuatan preparat mikroskopis karena fiksatif merupakan faktor utama untuk menghasilkan kualitas sediaan histologi yang baik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memilih fiksatif yang tepat pada proses pembuatan preparat histologi hepar tikus putih (Ratus norwegicus) dibuat dengan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Hepar tikus putih dengan ulangan sebanyak 10 kali dibuat preparat dengan metode parafin dan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Penelitian ini menggunakan fiksatif NBF 10 %, Bouin dan Etanol 50% .Hasil preparat yang difiksasi dengan Etanol 50% hepatosit tidak menunjukkan susunan radier yang teratur, jarak antar sel longgar, banyak sel tidak berinti, sitoplasma terwarnai merah, hepatosit mengecil dengan ukuran 12 ± 0,4 µm. Hepar yang difiksasi dengan Bouin menunjukkan hepatosit tersusun radier dengan jarak yang rapat, inti sel terwarnai ungu, sitoplasma terwarnai merah, hepatosit berukuran normal 15 ± 0,9 µm. Hepar yang difiksasi dengan NBF 10% menunjukkan hepatosit tersusun radier, inti sel terwarnai ungu, sitoplasma terwarnai merah, hepatosit berukuran normal 16 ± 0,2 µm dengan jarak yang rapat. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa fiksatif untuk preparat hepar adalah NBF 10%, fiksatif Etanol 50% tidak dapat memfiksir preparat hepar dengan baik
Article Metrics:
Last update:
View My Stats This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Biology of Structure and Function Laboratory
Biology Department, Faculty of Mathematics and Science
Diponegoro University