skip to main content

Analisis Penggunaan Lahan Budidaya Ikan di Kawasan Minapolitan Kabupaten Bogor, Jawa Barat

*Ugeng Wijanarko  -  Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Indonesia
Baba Barus scopus  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia
Fredinan Yulianda scopus  -  Institut Pertanian Bogor, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kawasan minapolitan Kabupaten Bogor di Kecamatan Ciseeng, Parung, Gunung Sindur, dan Kemang telah berkontribusi terhadap produksi ikan nasional dan perekonomian daerah. Meskipun demikian, kawasan ini juga mengalami tekanan karena letaknya yang berada di sekitar DKI Jakarta yang semakin berkembang dan semakin meningkatnya kebutuhan lahan untuk permukiman dan pendukungnya. Upaya menjaga produksi ikan di kawasan minapolitan dilakukan dengan menggunakan lahan budidaya yang lebih efisien pada lahan budidaya yang memenuhi syarat karakteristik lahan untuk budidaya ikan dan selaras terhadap RTRW Kabupaten Bogor tahun 2016-2036. Skenario penggunaan lahan tahun 2028 yang terbaik adalah dengan mengimplementasikan peraturan RTRW secara moderat, dimana penggunaan lahan di kawasan perkotaan diutamakan pada permukiman, namun masih diperbolehkan untuk lahan budidaya ikan.  Skenario ini masih memberikan waktu penyesuaian pembudidaya untuk alih teknologi jika kegiatan budidaya ikan tetap dilakukan di kawasan permukiman. Kegiatan budidaya ikan di kawasan permukiman (urban agriculture) dapat memperpendek rantai distribusi pemasaran, sehingga lebih efisien.
Fulltext View|Download
Keywords: SIG, Kesesuaian Lahan, Budidaya Ikan, Minapolitan

Article Metrics:

  1. Ambarsari L, Gandasasmita K, Sudadi U. 2013. Strategi Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya di Kabupaten Lampung Timur. Globe 15 (2): 137-145
  2. Barus B, Wiradisastra US. 2009. Sistem Informasi Geografi, Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor(ID): Laboratorium Penginderaan Jauh dan Kartografi. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian, IPB
  3. [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor. 2014. Kabupaten Bogor Dalam Angka 2014. Bogor(ID): Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor
  4. —. 2015. Kabupaten Bogor dalam Angka 2015. Bogor(ID): Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor
  5. —. 2016. Kabupaten Bogor dalam Angka 2015. Bogor(ID): Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor
  6. Cahyaningrum W, Widiatmaka, Soewandi K. 2014. Potensi Lahan Untuk Kolam Ikan Di Kabupaten Cianjur Berdasarkan Analisis Kesesuaian Lahan Multi Kriteria. Jurnal Tanah dan Lingkungan 16 (1): 24-30
  7. Dewan A, Yamaguchi Y. 2009. Land use and land cover change in Greater Dhaka, Bangladesh: Using remote sensing to promote sustainable urbanization. Applied Geography 29 (3): 390-401
  8. [Disnakkan] Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. 2015. Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Tahun 2014. Bogor(ID): Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor
  9. Dutta, D, Das CS, Kundu A. 2016. A geo-spatial study on spatio-temporal growth of brackish water aquaculture along the coastal areas of West Bengal (India)." Model Earth Syst Environ 2 (61): 1-10
  10. Francis-Floyd, R, C Watson, D Petty, and DB Pouder. 2012. Ammonia in Aquatic Systems. Food and Agricultural Scienses 16: 1-4
  11. Kolopaking LM, Soewardi K, Hardjito L, Rustiadi E, Kodiran T, Nursyiah S, Prastowo, Carman O, Indaryanti Y, Mardiyaningsih DI et al. 2010. Masterplan Minapolitan Kabupaten Bogor. Bogor(ID): Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor
  12. Mayunar. 1990. "Pengendalian senyawa nitrogen pada budidaya ikan dengan sistem resirkulasi." Oseana 15 (1): 43-55
  13. Mustafa A. 2012. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Beberapa Komoditas di Tambak. Media Akuakultur 7 (2): 108-188
  14. Pravitasari AE. 2015. Study on Impact of Urbanization and Rapid Urban Expansion in Java and Jabodetabek Megacity, Indonesia [Disertasi]. Kyoto(JPN): Kyoto University
  15. Qoriani HF. 2012. Sistem informasi geografis untuk mengetahui tingkat pencemaran limbak pabrik di Sidoarjo. Jurnal Link 17 (2): 1-8
  16. Radiarta, IN. 2008. Pemanfaatan Penginderaan Jauh dan Sistem Infomasi Geografis untuk Manajemen Sumberdaya Perikanan di Indonesia. Media Akuakultur 3 (1): 81-92
  17. Radiarta IN, Subagja J, Saputra A, Erlania. 2012. Pengembangan Budidaya Ikan Lele di Kawasan Minapolitan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat : Aspek Kesesuaian Lahan, Implementasi Produksi, dan Strategi Pengembangan. J.Ris. Akuakultur 7 (2): 307-320
  18. Saaty TL. 1977. A Scaling Method for Priorities in Hierarchical Structures. Journal of Mathematical Phsycology 15: 234-281
  19. Saaty LT, Vargas LG, Dellman K. 2003. The allocation of intangible resources: the analytic hierarchy process and linear programming. Socio-Economic Planning Sciences 37: 169-184
  20. Tatangidantu F, Kalesaran O, Rompas R. 2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten Minahasa. Budidaya Perairan 1 (2): 8-19
  21. Widiatmaka, Ambarwulan W, Setiawan Y, Purwanto MYJ, Taryono, Effendi H. 2015. Land Use Planning for Brackish Water Shrimp Ponds in e North Coast of Tuban Indonesia. IJG 47 (2): 194-211
  22. Widiatmaka, Ambarwulan W, Sudarsono. 2016. Spatial multi-criteria decision making for delineating agricultural land in Jakarta metropolitan area’s hinterland: Case study of Bogor Regency, West Java. Agrivita 38 (2): 105-115
  23. Yulianda F. 2008. Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Lingkungan Tambak Berbasis Spasial di Wilayah Pesisir Kabupaten Aceh Utara, Pantai Timur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia 15 (2): 157-163

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.