skip to main content

Persepsi Masyarakat Dalam Pengembangan Destinasi Wisata Religi Kota Semarang (Kajian Kuantitatif di Kawasan Masjid Besar Kauman)

*Ayu Setya Kemalasari  -  Universitas Diponegoro, Indonesia
Agung Sugiri  -  Universitas Diponegoro, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Kawasan sekitar Masjid Agung Semarang sebagai salah satu wisata religi saat ini belum cukup optimal menjadi sebuah titik lokasi berlangsungnya perayaan agama dikarenakan oleh keterbatasan ruang terbuka untuk menampung aktivitas masyarakat. Adanya kajian mengenai persepsi masyarakat dinilai penting mengingat perlunya dukungan masyarakat bagi setiap implementasi kebijakan publik. Tujuan dari studi ini adalah untuk mendalami persepsi masyarakat setempat terhadap adanya kebijakan pengembangan di kawasan sekitar Masjid Agung Semarang sebagai destinasi wisata religi. Pendekatan kuantitatif digunakan dalam studi ini dengan analisis statistik deskriptif dan skoring dan masyarakat sekitar kawasan Masjid Agung Semarang sebagai responden. Teknik sampling menggunakan proportionate stratified-random sampling yang dipadukan dengan pendekatan keruangan yang membagi lokasi penelitian ke dalam 4 (empat) zona berdasarkan radiusnya dari titik lokasi Masjid Agung Semarang. Proposisi pada studi ini berfokus pada 2 (dua) aspek yang menjadi pertimbangan yaitu persepsi masyarakat terkait kebijakan pengembangan dan persepsi masyarakat terkait ketersediaan aspek pendukung pariwisata. Berdasarkan hasil studi, persepsi masyarakat dalam merespon adanya kebijakan pengembangan destinasi wisata religi tergolong positif dan cenderung homogen bila dilihat dari kedua aspek. Indikator dengan skor tertinggi yaitu terkait pentingnya dilakukan promosi kebudayaan guna mendukung kegiatan pengembangan kawasan. Sedangkan indikator dengan skor terendah yaitu terkait adanya perubahan gaya hidup dan peningkatan harga lahan setelah adanya pengembangan kawasan.
Fulltext View|Download
Keywords: Kawasan Sekitar Masjid Agung Semarang, Pengembangan Kawasan, Masyarakat Setempat, Religious Tourist Destination
Funding: Diponegoro University

Article Metrics:

  1. Andereck K.L, Valentine K.M, Anshell M, Vogt C.A, & Knopf R.C. 2007. A Cross-cultural Analysis of Tourism and Quality of Life Perceptions. Journal of Sustainable Tourism.15(5):483-502
  2. Arifah. 2016. Masyarakat Makassar Terhadap Realisasi Anggaran Pendidikan Sebagai Landasan Penilaian Kinerja Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan. [Skripsi]: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin
  3. Bond N, Packer J.A.N, & Ballantyne R.O.Y. 2014. Exploring Visitor Experiences, Activities and Benefits at Three Religious Tourism Sites. International Journal of Tourism Research.16(3):209-312
  4. Badan Standardisasi Nasional. SNI 03-1733-2004 Tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di Perkotaan
  5. Catanese, Anthony J, & James C.S. 1989. Perencanaan Kota: Edisi Kedua. Jakarta (ID): Erlangga
  6. Cleveland M & Chang W. 2009. Migration and Materialism: The Roles of Ethnic Identity, Religiosity, and Generation. Journal of Business Research.62(10):963-971
  7. Cohen-hattab K & Shoval N. 2007. Tourism Development and Cultural Conflict: The Case of “Nazareth 2000”. Social & Cultural Geography.8(1):37-41
  8. García F.A, Vázquez A.B, & Macías R.C. 2015. Resident’s Attitudes Towards The Impacts of Tourism. Tourism Management Perspectives.13(2015):33-40
  9. Gunawan P.D. 2012. Penurunan Muka Tanah di Pesisir Semarang (Studi Kasus: Daerah Industri Kaligawe). Jurnal Ilmiah Geomatika.18(2):107-115
  10. Gunn C.A. 1988. Tourism Planning. New York (US): Taylor and Francis
  11. Hariyana I.K & Mahagangga I.G.A.O. 2015. Masyarakat Terhadap Pengembangan Kawasan Goa Peteng Sebagai Daya Tarik Wisata di Desa Jimbaran Kuta Selatan Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata.3(1):24-34
  12. Hasan A. 2015. Tourism Marketing. Yogyakarta (ID): CAPS (Center for Academic Publishing Service)
  13. Henderson J.C. 2011. Religious Tourism and Its Management: The Hajj in Saudi Arabia. International Journal of Tourism Research.552(6):541-522
  14. Hendro E.P. 2015. Pelestarian Kawasan Konservasi di Kota Semarang. Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur.9(1):17-28
  15. Herrero L.C, Sanz A.J, & Devesa M. 2011. Measuring The Economic Value and Social Viability of A Cultural Festival as A Tourism Prototype. Tourism Economics.17(3):639-653
  16. Jongmeewasin S. 2015. Religious Tourism, Pilgrimage, and Cultural Tourism. [PhD thesis]: Faculty of Architetural Heritage Management and Tourism Silpakorn University.1-26
  17. Kusmayadi & Sugiarto E. 2000. Metodologi Penelitian dalam Bidang Kepariwisataan. Jakarta (ID): PT. Gramedia Pustaka Utama
  18. Ina M. 2013. Pengertian . 53(9):1689-1699
  19. Mufidatunnisa N, Susilowati D, & Ludiro D. 2014. Pola Keruangan Tipologi Objek Wisata di Kabupaten Malang. [Skripsi]: Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia
  20. Muhammad D. 1996. Semarang Sepanjang Jalan Kenangan. Semarang (ID): Dewan Kesenian Jawa Tengah
  21. Nunkoo R & Ramkissoon H. 2011. Developing A Community Support Model For Tourism. Annals of Tourism Research.38(3):964-988
  22. Oktadiana H, Pearce P.L, & Chon K. 2016. Muslim Travellers’ Needs: What Don’t We Know?. Tourism Management Perspectives.20(2016):124-130
  23. Olsen D.J.T. 2006. Tourism, Religion, and Spiritual Journeys. New York (US): Routledge
  24. Pemerintah Kota Semarang. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 Tentang RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031
  25. Purwadio H. 2011. Pengembangan Kawasan Wisata Religi Kompleks Makam Syaihona Moh. Kholil Bangkalan. [Paper]: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  26. Riyanto. 2004. Pengembangan Pecinan Semarang Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Berdasarkan Masyarakat Setempat (Local Communities). [Tugas Akhir]: Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
  27. Salazar N.B & Porter B.W. 2004. Cultural Heritage and Tourism: A public Interest Approach-Introduction. Journal for Applied Anthropology in Introduction.11(2):1-8
  28. Sirait J.H.M. 2009. Konsep Pengembangan Kawasan Kota. Perencanaan & Pengembangan Wilayah.4(3):142-152
  29. Soekadijo R.G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta (ID): Gramedia Pustaka Utama
  30. Sofield T.H.B & Li F.M.S. 1998. Tourism Development And Cultural Policies In China. Annals of Tourism Research.25(2):362-392
  31. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif R & D. Bandung (ID): Alfabeta
  32. Suwandi A. 2016. Dampak Pembangunan Apartemen Paltrow City Berdasarkan Masyarakat di Kelurahan Pedalangan Banyumanik. [Tugas Akhir]: Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
  33. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
  34. Wang W, Chen J.S, & Huang K. 2015. Religious Tourist Motivation Buddhist Mountain: The Case from China. Asia Pasific Journal of Tourism Research.1665(12):1-13
  35. Yoeti O.A. 2008. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata: Cetakan Kedua. Jakarta (ID): Pradnya Paramita
  36. Zahnd M. 2008. Model Baru Perancangan Kota Yang Kontekstual. Yogyakarta (ID): Kanisius

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.