skip to main content

Konsep Penyediaan Sarana Perumahan Skala Kecil Berdasarkan Prinsip-Prinsip Perencanaan Neighborhood Unit dan Walkability

*Nuryantiningsih Pusporini  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
Purwanita Setijanti  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia
Sarah Cahyadini  -  Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia

Citation Format:
Abstract
Saat ini pemerintah mengijinkan adanya pembangunan perumahan dengan skala kecil, namun pada umumnya perumahan dengan kawasan kecil ini cenderung tidak dilengkapi dengan sarana yang cukup, tentunya dengan alasan keterbatasan lahan. Permasalahan tersebut juga muncul di Kota Malang yang mayoritas pembangunan perumahan didominasi oleh pembangunan perumahan skala kecil. Penelitian ini akan difokuskan untuk mengidentifikasi kebutuhan minimal sarana perumahan berdasarkan preferensi penghuni, serta menyusun konsep penyediaan sarana perumahan yang sesuai dengan luas kawasan perumahan berdasarkan prinsip-prinsip perencanaan neighborhood unit dan walkability. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dengan pendekatan gabungan kuantitatif dan kualitatif agar dapat menguraikan dan mengukur hasil preferensi secara obyektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis sarana perumahan yang diprioritaskan oleh penghuni untuk berada di dalam kawasan perumahan adalah: sarana peribadatan, pos keamanan, RTH dan toko/warung. Jarak jangkauan berjalan kaki yang disenangi berada dalam radius seratus meter, terutama untuk menuju tempat ibadah, taman atau toko kebutuhan sehari-hari. Sarana prioritas dan radius berjalan kaki tersebut dapat menentukan konsep luas minimal kawasan perumahan skala kecil. Berdasarkan luas kawasan, menurut teori pembangunan perumahan, perumahan skala kecil tidak dapat disebut sebagai sebuah neighborhood unit, namun aglomerasi dari beberapa perumahan skala kecil dengan permukiman masyarakat di sekitarnya membentuk satu neighborhood unit yang dapat menggunakan sarana perumahan secara bersama.
Fulltext View|Download
Keywords: Neighborhood Unit, Perumahan Skala Kecil, Preferensi Penghuni, Sarana Perumahan, Walkability

Article Metrics:

  1. Alfonzo, M. A. (2005). To walk or not to walk? The hierarchy of walking needs. Environment and Behavior, 37(6), 808–836. https://doi.org/10.1177/0013916504274016
  2. Azmi, D. I., Karim, H. A., & Ahmad, P. (2013). Comparative Study of Neighbourhood Walkability to Community Facilities between Two Precincts in Putrajaya. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 105, 513–524. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.11.055
  3. Lloyd Lawhon, L. (2009). The Neighborhood Unit: Physical Design or Physical Determinism? Journal of Planning History, 8(2), 111–132. https://doi.org/10.1177/1538513208327072
  4. Moudon, A. V., Lee, C., Cheadle, A. D., Garvin, C., Johnson, D., Schmid, T. L., Weathers, R. D., & Lin, L. (2016). Operational Definitions of Walkable Neighborhood: Theoretical and Empirical Insights. Journal of Physical Activity and Health, 3(s1), S99–S117. https://doi.org/10.1123/jpah.3.s1.s99
  5. Park, Y., & Rogers, G. (2015). Neighborhood Planning Theory, Guidelines, and Research: Can Area, Population, and Boundary Guide Conceptual Framing. Journal of Planning Literature, 30. https://doi.org/10.1177/0885412214549422
  6. Perry, C. A. (1929). The Neighborhood Unit. In R. T. LeGates & F. Stout (Eds.), The City Reader (Sixth, p. 563)
  7. Yang, Y., & Diez-Roux, A. V. (2012). Walking distance by trip purpose and population subgroups. American Journal of Preventive Medicine, 43(1), 11–19. https://doi.org/10.1016/j.amepre.2012.03.015
  8. Zhang, J., Tan, P. Y., Zeng, H., & Zhang, Y. (2019). Walkability assessment in a rapidly urbanizing city and its relationship with residential estate value. Sustainability (Switzerland), 11(8), 7–9. https://doi.org/10.3390/su11082205

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.