skip to main content

PENGARUH JARAK TANAM RUMPUT LAUT (Sargassum sp.) YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN

Universitas Diponegoro, Indonesia

Open Access Copyright 2020 Muhamad Ichwanul Fajri

Citation Format:
Abstract

Rumput laut termasuk dalam golongan alga yaitu kelompok tumbuhan yang mempunyai klorofil, terdiri dari satu atau banyak sel, berbentuk koloni. Sargassum sp. merupakan alga coklat yang paling melimpah di perairan tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam dan menentukan jarak tanam terbaik untuk pertumbuhan rumput laut Sargassum sp. di balai perbenihan ikan air payau dan laut tugu, kota semarang. Rumput laut (Sargassum sp.) uji yang digunakan dengan bobot 50 g. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A, B, dan C adalah jarak tanam dengan masing-masing sebesar 23 cm, 28 cm, 33 cm. Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan relatif (RGR) dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukan bahwa jarak tanam Sargassum sp. yang berbeda memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap RGR. Perlakuan C (jarak tanam 33 cm)  menghasilkan nilai tertinggi pada RGR rumput laut Sargassum sp. sebesar 0,82 ± 0,12%/hari, perlakuan B (jarak tanam 28 cm) didapatkan hasil 0.64±0.04%/hari, perlakuan A (jarak tanam 23 cm) didapatkan hasil 0.54±0.06%/hari dan parameter kualitas air selama penelitian didapatkan hasil kisaran suhu 25–34,1oC, pH berkisar antara 7,12–8,20, salinitas berkisar antara 10–21 ppt. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu jarak tanam terbaik terhadap laju pertumbuhan relatif rumput laut yaitu pada jarak tanam 33 cm, adanya pengaruh sangat nyata dari perbedaan jarak tanam terhadap laju pertumbuhan relative. Saran dari penelitian ini yaitu perlu adanya kualitas air yang layak supaya rumput laut dapat hidup selama budidaya.

Kata kunci: Sargassum, jarak tanam, pertumbuhan.

Fulltext View|Download

Article Metrics:

  1. Aditia, F. dan Ilham. 2015. Budidaya Rumput Laut Sargassum sp. dengan Menggunakan Metode Lepas Dasar dengan Jarak Tanam yang Berbeda. Bul. Tek. Lit. Akuakultur. 13(2): 137-142
  2. Boedi, S, Juliati, dan Badrudin. 2014. Gracilaria Seaweed Cultivation In Pond. Fishery WWF-Indonesia. Jakarta. 20 pages
  3. Boyd CE. 2015. Water Quality in Ponds for Aquaculture. Switzerland: Springer. 452p
  4. Hartati, A., T. Wuryandari., Y. Wilandari. 2013. Analisis Varian Dua Faktor dalam Rancangan Pengamatan Berulang (Repeated Measures). Jurnal Guassian. 2(4): 279-288
  5. Hayashi, L., N. S. Yokoya., S. Ostini., R. T. L. Pereira., E. S. Braga., E. C. Oliviera. 2008. Nutrients Removed by Kappaphycus alvarezii in Intregrated Culvivation with Fish in Re-Circulating Water. Aquaculture. 277: 185-191
  6. Herliany, N. E., Zamdial., R. Meylla. 2016. Culvation of Seaweed Gracilla sp. Using Longline Methods Under Different Space of Planting. Journal of Aquatropica Asia. 2(2): 11-16. ISSN: 2704 3601
  7. Hermawan, D. 2015. Pengaruh Perbedaan Strain Rumput Laut Kappaphcyus alvarezii terhadap Laju Pertumbuhan Spesifik. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 5(1): 71-78
  8. Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2018. Produktifitas Perikanan Indonesia pada Forum Merdeka Barat 9 Kementrian Komunikasi dan Informatika. 1-49
  9. Kusumaningrum, I., B. H. Rini., H. Sri. 2007. Pengaruh Perasan Sargassum crassifolium dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril. 15(2)
  10. Lutfiawan, M., Karman., dan L. Japa. 2015. Analisis Pertumbuhan Sargassum sp. dengan Sistem Budidaya yang Berbeda di Teluk Ekas Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis. 15(2): 129-138
  11. Muarif. 2016. Karakteristik Suhu Perairan di Kolam Budidaya Perikanan. Jurnal Mina Sains. 2(2): 96-101. ISSN: 2407-9030
  12. Muslimin., dan W. W. K. P. Sari. 2017. Budidaya Rumput Laut Sargassum Sp. Dengan Metode Kantong Pada Beberapa Tingkat Kedalaman di Dua Wilayah Perairan Berbeda. Jurnal Riset Akuakultur. 12(3): 221-230. e-ISSN 2502-6534
  13. Parenregi, A., R. Syah., E. Suryanti. 2012. Budidaya Rumput Laut Penghasil Karagenan (Karagenofit). Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan Perikanan Republik Indonesia. 1-54hal. ISBN: 978-979-3692-21-0
  14. Pongarrang, D., A. Rahman dan W. Iba. 2013. Pengaruh Jarak Tanam dan Bobot Bibit Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Menggunakan Metode Vertikultur. Jurnal Mina Laut Indonesia 03(12): 94-112
  15. Sunaryo., R. Ario., dan M. Fachrul. 2015. Studi Tentang Perbedaan Metode Budidaya terhadap Pertumbuhan Rumput Laut Caluerpa sp. Jurnal Kelautan Tropis. 18(1): 13-19
  16. Takeuchi, T. 1988. Laboratory Work-chemical Evaluation of Dietary Nutriens. In: Watanabe, T. Edo, Fish Nutrition and Mariculture, JICA, Tokyo Univ, Fish. pp. 179 – 229
  17. Widyartini. D. S., P. Widodo., dan A. B. Susanto. 2017. Thallus Variation of Sargassum polycystum from Central Java, Indonesia. Biodiversitas. 18(3): 1004-1011

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.