Universitas Diponegoro, Indonesia
BibTex Citation Data :
@article{SAT6425, author = {Bella Hapsari and Johannes Hutabarat and Dicky Harwanto}, title = {Performa Kualitas Air, Pertumbuhan, dan Kelulushidupan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) pada Sistem Akuaponik dengan Jenis Tanaman yang Berbeda}, journal = {Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture}, volume = {4}, number = {1}, year = {2020}, keywords = {}, abstract = { Ikan nila ( Oreochromis niloticus ) menjadi salah satu jenis ikan yang cukup ekonomis. Selain itu, ikan nila turut menjadi salah satu komoditas unggul dalam program nasional untuk pengembangan pasar lokal dan ekspor. Potensi pasar yang dimiliki ikan nila menjadi alasan pembudidaya meningkatkan produksi dengan budidaya intensif. Budidaya intensif tersebut berbanding lurus dengan limbah budidaya yang berasal dari feses hasil kegiatan fisiologi ikan. Limbah yang terakumulasi bersifat toksik dan dapat menurunkan kualitas air budidaya. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan limbah budidaya secara optimal selama proses pemeliharaan. Pengelolaan limbah budidaya dapat dilakukan melalui penerapan sistem resirkulasi dengan filter biologi berupa tanaman/disebut sistem akuaponik. Pemilihan kategori jenis tanaman tergantung pada lama waktu sistem akuaponik akan dijalankan. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu yang cukup singkat yaitu 30 hari masa pemeliharaan. Solusi untuk periode penelitian yang singkat tersebut adalah pemilihan biofilter tanaman yang bersifat low nutrient demand dengan daya serap, akumulasi, dan olah yang tinggi terhadap limbah budidaya, contohnya: pakchoi ( Brassica rapa ), kangkung air ( Ipomoea aquatica ), dan caisim ( Brassica juncea ). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis tanaman yang berbeda dan jenis tanaman yang paling efektif dalam penelitian ini untuk menjaga performa kualitas air, pertumbuhan, dan kelulushidupan ikan nila. Ikan uji yang digunakan memiliki panjang awal 9-11 cm dan rata-rata bobot awal 15,56±0,34 gram sejumlah 360 ekor untuk 12 wadah pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu tanpa sistem akuaponik (A), sistem akuaponik menggunakan tanaman pakchoi (B), sistem akuaponik menggunakan tanaman kangkung air (C), sistem akuaponik menggunakan tanaman caisim (D). Data yang dikumpulkan meliputi kualitas air ikan, laju pertumbuhan relatif/RGR ikan, rasio konversi pakan/FCR ikan, pertumbuhan tanaman, dan kelulushidupan/SR ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air, RGR, FCR, dan SR ikan nila perlakuan sistem akuaponik menggunakan tanaman kangkung air (C) mencapai nilai tertinggi yaitu VTR ammonia 94,97±6,21; 101,46±11,78; 107,36±12,05 g/m 3 /hari, RGR 1,23±0,05%/hari, FCR 1,63±0,09, dan SR 83,33±3,34%. Kata Kunci : Kualitas air, pertumbuhan, kelulushidupan, ikan nila, akuaponik.}, issn = {2621-0525}, pages = {78--89} doi = {10.14710/sat.v4i1.6425}, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/sat/article/view/6425} }
Refworks Citation Data :
Ikan nila (Oreochromis niloticus) menjadi salah satu jenis ikan yang cukup ekonomis. Selain itu, ikan nila turut menjadi salah satu komoditas unggul dalam program nasional untuk pengembangan pasar lokal dan ekspor. Potensi pasar yang dimiliki ikan nila menjadi alasan pembudidaya meningkatkan produksi dengan budidaya intensif. Budidaya intensif tersebut berbanding lurus dengan limbah budidaya yang berasal dari feses hasil kegiatan fisiologi ikan. Limbah yang terakumulasi bersifat toksik dan dapat menurunkan kualitas air budidaya. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan limbah budidaya secara optimal selama proses pemeliharaan. Pengelolaan limbah budidaya dapat dilakukan melalui penerapan sistem resirkulasi dengan filter biologi berupa tanaman/disebut sistem akuaponik. Pemilihan kategori jenis tanaman tergantung pada lama waktu sistem akuaponik akan dijalankan. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu yang cukup singkat yaitu 30 hari masa pemeliharaan. Solusi untuk periode penelitian yang singkat tersebut adalah pemilihan biofilter tanaman yang bersifat low nutrient demand dengan daya serap, akumulasi, dan olah yang tinggi terhadap limbah budidaya, contohnya: pakchoi (Brassica rapa), kangkung air (Ipomoea aquatica), dan caisim (Brassica juncea). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan jenis tanaman yang berbeda dan jenis tanaman yang paling efektif dalam penelitian ini untuk menjaga performa kualitas air, pertumbuhan, dan kelulushidupan ikan nila. Ikan uji yang digunakan memiliki panjang awal 9-11 cm dan rata-rata bobot awal 15,56±0,34 gram sejumlah 360 ekor untuk 12 wadah pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu tanpa sistem akuaponik (A), sistem akuaponik menggunakan tanaman pakchoi (B), sistem akuaponik menggunakan tanaman kangkung air (C), sistem akuaponik menggunakan tanaman caisim (D). Data yang dikumpulkan meliputi kualitas air ikan, laju pertumbuhan relatif/RGR ikan, rasio konversi pakan/FCR ikan, pertumbuhan tanaman, dan kelulushidupan/SR ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas air, RGR, FCR, dan SR ikan nila perlakuan sistem akuaponik menggunakan tanaman kangkung air (C) mencapai nilai tertinggi yaitu VTR ammonia 94,97±6,21; 101,46±11,78; 107,36±12,05 g/m3/hari, RGR 1,23±0,05%/hari, FCR 1,63±0,09, dan SR 83,33±3,34%.
Note: This article has supplementary file(s).
Article Metrics:
Last update:
Sains Akuakultur Tropis : Indonesian Journal of Tropical Aquaculture (e-ISSN: 2621-0525) is published by Aquaculture Department, Faculty of Fisheries and Marine Science, Diponegoro University
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats