skip to main content

Evaluasi Ketersediaan Prasarana Permukiman Di Kelurahan Wulung

Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, Indonesia


Citation Format:
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh terhadap peningkatan aktivitas masyarakat. Peningkatan aktivitas masyarakat perlu diimbangi dengan penyediaan prasarana penunjang yang memadai mengacu pada SNI 03-1733-2004. Sebagai pusat kegiatan lokal di Kecamatan Randublatung, kelurahan wulung dilengkapi prasarana yang cukup lengkap. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengevaluasi ketersediaan prasarana permukiman di Kelurahan Wulung berdasarkan SNI dan persepsi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif kuantitatif dan komparatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk identifikasi hasil survei ketersediaan dan kondisi prasarana di lapangan serta hasil kuesioner. Analisis deskriptif komparatif digunakan untuk membandingkan hasil temuan dengan SNI dan persepsi masyarakat. Hasil yang didapat dalam penelitian ini yaitu ketersediaan prasarana permukiman di Kelurahan Wulung telah memenuhi standar dengan kondisi baik, permasalahan terjadi pada jaringan drainase yang mengalami penyumbatan akibat tanaman liar dan sampah, serta pada jaringan persampahan yang masih ditemukan sampah di pinggir jalan dan tepian sungai akibat kurangnya jangkauan pelayanan

 

Fulltext View|Download
Keywords: Infrastructure; Population; Settlement

Article Metrics:

  1. Adimagistra, T., & Pigawati, B. (2016). Evaluasi Penyediaan Sarana Dan Prasarana Di Perumahan Puri Dinar Mas Semarang. Jurnal Pengembangan Kota, 4(1), 58. https://doi.org/10.14710/jpk.4.1.58-66
  2. Anggraini, S. (2014). Kajian Infrastruktur Persampahan di Kawasan Permukiman Masyarakat dengan Pendapatan Rendah Kecamatan Kertapati Kota Palembang. Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 2, 161–165
  3. Aulia, E. (2016). Pengelolaan sampah dengan prinsip 3R OK
  4. Puspita, D., & Suwandono, D. (2014). Evaluasi Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Permukiman Di Kelurahan Bandarjo Kabupaten Semarang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 3(4), 738–747
  5. Rahayu, E. W., Prodi, D., Universitas, A., Mandalika, P., Lingkungan, P., & Barat, K. (2011). Ketersediaan Prasarana Lingkungan Permukiman Kekalik Barat. 28–32
  6. Setiadi, A. (2015). Studi Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas pada Kawasan Permukiman Perkotaan di Yogyakarta. 3(April), 27–38. https://doi.org/10.14710/jwl.3.1.27-38
  7. Silitonga, B. (2019). Identifikasi Sistem Drainase Untuk Penanganan Banjir Kota Medan. Jurnal Rekayasa Konstruksi Mekanika Sipil (JRKMS), 2(1), 35–42. https://doi.org/10.54367/jrkms.v2i1.434
  8. Sinulingga, B. (1999). Pembangunan Kota: Tinjauan Regional dan Lokal. Pembangunan Kota
  9. Suripin. (2004). Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset
  10. Tahir, M. A. (2019). Identifikasi Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman Pada Perumahan Sederhana di Perkotaan (Studi Kasus: Perumahan Perumnas Poasia Kota Kendari). Jurnal Malige Arsitektur, 1(1), 9–18

Last update:

No citation recorded.

Last update:

No citation recorded.