BibTex Citation Data :
@article{JP27441, author = {Mezzaluna Pradyna Putri}, title = {Pelaksanaan survei budaya keselamatan pasien pada perawat klinik luka diabetes Kota Semarang}, journal = {Proactive}, volume = {4}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Budaya keselamatan pasien; perawatan luka; manajemen staf}, abstract = { Background: Diabetes melitus (DM) merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia dengan peningkatan jumlah penderita yang signifikan, termasuk risiko komplikasi seperti ulkus kaki diabetik (DFU) yang dapat menyebabkan amputasi dan menurunkan kualitas hidup. Perawatan luka yang tepat dan penerapan budaya keselamatan pasien sangat penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan dan meningkatkan mutu layanan di klinik perawatan luka. Methods: Penelitian ini dilakukan di klinik perawatan luka diabetes di Kota Semarang pada April-Mei 2025 dengan melibatkan 4 perawat sebagai responden. Survei budaya keselamatan pasien menggunakan instrumen Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0 dari AHRQ, mengukur sepuluh dimensi budaya keselamatan pasien dengan kategori skor baik (≥75%), rata-rata (50-75%), dan butuh peningkatan (<50%). Results: Hasil survei menunjukkan skor rata-rata budaya keselamatan pasien sebesar 70,31% yang masuk kategori rata-rata. Dimensi dengan skor tertinggi adalah penyerahan dan pertukaran informasi (100%), sedangkan pengaturan staf dan tempo kerja memperoleh skor terendah (18,75%). Dari sepuluh dimensi, enam termasuk kategori baik, dua kategori rata-rata, dan dua membutuhkan peningkatan lebih lanjut. Conclusion: Budaya keselamatan pasien di klinik perawatan luka tergolong rata-rata, menandakan perlunya peningkatan manajemen terutama dalam pengaturan staf dan tempo kerja. Pendekatan terstruktur dalam pengelolaan sumber daya manusia, komunikasi efektif, serta penerapan sistem pelaporan insiden yang terbuka dan tanpa stigma sangat diperlukan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan. }, url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/proactive/article/view/27441} }
Refworks Citation Data :
Background: Diabetes melitus (DM) merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia dengan peningkatan jumlah penderita yang signifikan, termasuk risiko komplikasi seperti ulkus kaki diabetik (DFU) yang dapat menyebabkan amputasi dan menurunkan kualitas hidup. Perawatan luka yang tepat dan penerapan budaya keselamatan pasien sangat penting untuk mencegah kejadian tidak diinginkan dan meningkatkan mutu layanan di klinik perawatan luka.
Methods: Penelitian ini dilakukan di klinik perawatan luka diabetes di Kota Semarang pada April-Mei 2025 dengan melibatkan 4 perawat sebagai responden. Survei budaya keselamatan pasien menggunakan instrumen Hospital Survey on Patient Safety Culture Version 2.0 dari AHRQ, mengukur sepuluh dimensi budaya keselamatan pasien dengan kategori skor baik (≥75%), rata-rata (50-75%), dan butuh peningkatan (<50%).
Results: Hasil survei menunjukkan skor rata-rata budaya keselamatan pasien sebesar 70,31% yang masuk kategori rata-rata. Dimensi dengan skor tertinggi adalah penyerahan dan pertukaran informasi (100%), sedangkan pengaturan staf dan tempo kerja memperoleh skor terendah (18,75%). Dari sepuluh dimensi, enam termasuk kategori baik, dua kategori rata-rata, dan dua membutuhkan peningkatan lebih lanjut.
Conclusion: Budaya keselamatan pasien di klinik perawatan luka tergolong rata-rata, menandakan perlunya peningkatan manajemen terutama dalam pengaturan staf dan tempo kerja. Pendekatan terstruktur dalam pengelolaan sumber daya manusia, komunikasi efektif, serta penerapan sistem pelaporan insiden yang terbuka dan tanpa stigma sangat diperlukan untuk meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan.
Last update: