BibTex Citation Data :
@article{JP27122, author = {Wahyu Tri Bagus Budiono}, title = {Penggunaan dehumidifier dalam upaya pengendalian nyamuk demam berdarah dengue di wilayah kerja puskesmas Kedungmundu kota Semarang}, journal = {Proactive}, volume = {4}, number = {1}, year = {2025}, keywords = {Demam Berdarah Dengue; dehumidifier; kelembapan udara; House Indeks; perawat komunitas}, abstract = { Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Kelembapan udara merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan nyamuk Aedes aegypty sebagai vektor DBD. Namun, di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang, kelembapan udara belum pernah diukur secara berkala. Salah satunya dengan dehumidifier . Dehumidifier sederhana dapat dibuat secara mandiri menggunakan bahan desikan padat kalsium klorida ( CaCl 2 ) dan mendaur ulang toples bekas. Kegiatan ini bertujuan melihat potensi penurunan kelembapan dengan dehumidifier dalam upaya pengendalian nyamuk DBD. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel dalam kegiatan ini merupakan partisipan dari rumah yang ada di RT 2 RW 15 Kelurahan Sendangmulyo, di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang. Jumlah sampel ditentukan dengan total sampling, yaitu sejumlah 30 partisipan. Variabel independen dalam project ini yaitu kelembapan udara, sedangkan variabel dependen dalam kegiatan ini yaitu nilai House Indeks (HI). Analisis data statistik menggunakan Uji Paired t-Test, dengan signifikasi 0,5. Hasil: Penelitian ini menunjukkan penurunan kelembapan dengan rerata penurunan sebanyak 8,633% ( p-value =0,000; p-value<0,05 ) setelah penggunaan dehumidifier . Hasil ini berbanding lurus dengan penurunan nilai House Indeks (sebanyak 26,7%) yang menunjukkan penurunan risiko penyebaran DBD berbasis vektor nyamuk DBD. Kesimpulan: Penggunaan dehumidifier sebagai teknologi sederhana dapat menurunan kelembapan rumah secara signifikan dan berbanding lurus dengan penurunan House Indeks . Penggunaan dehumidifier sebagai teknologi sederhana dapat menjadi alternatif pengendalian lingkungan yang efektif dan aplikatif dalam mendukung pengendalian nyamuk DBD. }, pages = {16--22} url = {https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/proactive/article/view/27122} }
Refworks Citation Data :
Latar belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Kelembapan udara merupakan salah satu faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan nyamuk Aedes aegypty sebagai vektor DBD. Namun, di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang, kelembapan udara belum pernah diukur secara berkala. Salah satunya dengan dehumidifier. Dehumidifier sederhana dapat dibuat secara mandiri menggunakan bahan desikan padat kalsium klorida (CaCl2) dan mendaur ulang toples bekas. Kegiatan ini bertujuan melihat potensi penurunan kelembapan dengan dehumidifier dalam upaya pengendalian nyamuk DBD.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif komparatif. Sampel dalam kegiatan ini merupakan partisipan dari rumah yang ada di RT 2 RW 15 Kelurahan Sendangmulyo, di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang. Jumlah sampel ditentukan dengan total sampling, yaitu sejumlah 30 partisipan. Variabel independen dalam project ini yaitu kelembapan udara, sedangkan variabel dependen dalam kegiatan ini yaitu nilai House Indeks (HI). Analisis data statistik menggunakan Uji Paired t-Test, dengan signifikasi 0,5.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan penurunan kelembapan dengan rerata penurunan sebanyak 8,633% (p-value=0,000; p-value<0,05) setelah penggunaan dehumidifier. Hasil ini berbanding lurus dengan penurunan nilai House Indeks (sebanyak 26,7%) yang menunjukkan penurunan risiko penyebaran DBD berbasis vektor nyamuk DBD.
Kesimpulan: Penggunaan dehumidifier sebagai teknologi sederhana dapat menurunan kelembapan rumah secara signifikan dan berbanding lurus dengan penurunan House Indeks. Penggunaan dehumidifier sebagai teknologi sederhana dapat menjadi alternatif pengendalian lingkungan yang efektif dan aplikatif dalam mendukung pengendalian nyamuk DBD.
Last update: